Mimpi Panas 3 : Selina & Nico

2. Menyadari

Nico melemparkan handuknya setelah dirinya selesai mengeringkan rambutnya. Lalu ia memeriksa jam dinding, dan waktunya sudah hampir tengah malam. "Aku yakin dia sudah tidur," gumam Nico lalu dirinya pun berbaring di tengah ranjangnya.

Nico terlihat menyunggingkan senyumannya, merasa sangat bersemangat karena dirinya akan segera menyusup ke dalam alam mimpi Selina dan memanipulasinya. Nico jelas ingin menciptakan mimpi erotis dan menggoda Selina di dalam mimpi tersebut. Tentu saja, hal tersebut akan ia lakukan demi memakan energi Selina yang membuat dirinya merasa sangat penasaran. Karena Selina adalah wanita yang sangat murni. Rasanya Nico belum pernah menyusup ke dalam mimpi wanita seperti itu, hingga dirinya pun tertarik untuk melakukannya dan memakan energinya.

"Tunggu, sebenarnya apa ini?" Nico saat dirinya sudah berhasil memasuki alam mimpi Selina yang sebelumnya memang sudah berhasil ia tandai melalui kontak fisik yang mereka lakukan.

Keterkejutan yang dirasakan oleh Nico tersebut terjadi karena saat ini, dunia yang ia masuki hanya berwarna abu-abu dan semuanya terlihat membeku. Seakan-akan dunia mimpi tersebut memang tidak memiliki rotasi waktu apa pun. Ini adalah hal yang sangat aneh. Sebab setelah ribuan mimpi ia tembus, dan begitu banyak wanita yang ia tandai, ia tidak pernah menemui situasi seperti ini. Nico pun berdecak dan bergumam, "Aku harus melihat lebih jauh."

Lalu Nico pun melangkah lebih jauh, dan dirinya pun sadar bahwa kini dirinya tengah berada di dalam kamar Selina. Namun, hal yang paling mengejutkan adalah, Selina juga tengah berada dalam posisi tidur. "Hah, ini benar-benar membuatku pening," ucap Nico saat dirinya sadar bahwa Selina juga tengah tidur di dalam mimpinya.

"Rasanya ini adalah mimpi yang paling aneh dan paling membosankan yang pernah aku masuki," ucap Nico sembari mengurut pelipisnya.

Jangankan dirinya bisa memakan energi Selina, ia bahkan tidak bisa memanipulasi apa pun. Sebab semuanya yang berada di sekitarnya benar-benar berhenti total. Bahkan untuk memindahkan gelas yang ada di sana, itu tidak bisa dilakukan. Seakan-akan semua tatanan dalam mimpi tersebut sama sekali tidak bisa diganggu gugat. Nico pun beranjak menuju ranjang di mana Selina berbaring dengan tenang. Ia membungkuk untuk memperhatikan Selina yang terlelap dengan begitu tenang dan menghela napas. "Setidaknya dia benar, dan bukannya bermimpi bahwa dirinya mati," ucap Nico.

Nico pun kembali menegapkan punggungnya, tetapi keningnya masih mengernyit dalam. Masih tidak mengerti dengan situasi yang tengah terjadi. "Ini benar-benar aneh. Sepertinya aku harus menanyakan pada incubus atau succubus lain apakah mereka pernah menghadapi situasi seperti ini," ucap Nico lalu dirinya pun berbalik pergi dari tempat tersebut dan pada akhirnya menarik diri dari mimpi yang tengah ia masuki. Sebab Nico sadar, tidak ada gunanya bagi dirinya tetap bertahan di dalam dunia tersebut. Ia tidak bisa memakan energi Selina, dan malah dirinya rugi sebab kekuatannya selalu terkuras saat dirinya memasuki mimpi tersebut.

**

Hari berganti, dan kini Nico sudah kembali disibukkan dengan pekerjaan kantorannya. Setelah rapat selesai, semua karyawan kembali ke tempat mereka masing-masing, termasuk Nico. Namun, Nico saat ini tidak sepenuhnya fokus pada pekerjaannya. Sebagian besar perhatiannya ia gunakan untuk memperhatikan Selina. Hingga saat ini Nico belum menemukan jawaban, mengapa mimpi Selina yang ia masuki benar-benar merasa sangat aneh. Ia sangat merasa penasaran, dengan alasan mengapa mimpi wanita itu bisa seperti itu. Namun, dirinya harus menahan rasa penarasannya, karena ia belum memiliki waktu untuk menanyai orang-orang yang mengetahui hal ini.

"Semakin kuperhatikan, ternyata dia semakin menarik saja. Sungguh bodoh, karena aku baru menyadari bahwa ada seseorang yang menarik di sekitarku selama ini," gumam Nico lalu untuk sesaat kembali menatap monitor komputernya untuk melanjutkan pekerjaannya.