SY PROJECT : Life Story

74 7 4
                                    

Song : Snow Dream 2021
Artist : SMTOWN (Yeri, Haechan, Chenle, Jisung, Ningning)

Welcome to Samyang Project

Udara malam ini terasa sejuk di Jerman. Sosok wanita berusia 48 tahun itu sibuk menghangatkan kedua tangannya dengan secangkir coklat panas. Sesekali dirinya bersin membuat hidungnya sedikit merona.

"Taeyeon? Kamu tidak tidur?" tanya sang ibu.

Wanita itu tersenyum tipis, "Aku belum mengantuk ibu. Lebih baik ibu beristirahat lebih dulu," balas Taeyeon lembut.

"Kembalilah ke kamar. Kamu terlihat kedinginan," ujar ibu lalu menghidupkan pemanas ruangan.

Taeyeon hanya mengangguk tanpa ingin beranjak dari tempatnya. Sang ibu sudah lebih dahulu masuk ke kamarnya meninggalkan Taeyeon seorang diri di ruang tengah.

Kepala Taeyeon menunduk, memandangi cangkir berisi coklat yang masih mengeluarkan uapnya. Otaknya berputar ke masa lalu, membuat bibirnya terangkat membentuk senyuman yang indah.

Coklat panas dan musim dingin.

"Sayang, jangan terlalu banyak minum cokelat."

"Tapi cokelat sangat pas dinikmati saat musim dingin."

"Itu tidak baik untuk kandunganmu. Jangan terlalu banyak mengonsumsinya. Kamu harus bertanggungjawab kalau kamu melahirkan anak semanis cokelat!"

Tanpa sadar Taeyeon tertawa. Mengingat sang suami yang selalu menentang dirinya minum cokelat saat musim dingin. Apalagi ketika dirinya masih mengandung Winter saat itu.

Hanya dengan ucapan konyol Baekhyun membuat mood nya naik.

"Taeyeon, kamu melahirkan anak atau gula? Manis sekali!!"

Suaminya itu sering kali mengeluh gemas tentang anak-anaknya. Bahkan dulu Baekhyun sering menggigit pipi Winter kecil dengan gemas, sampai-sampai anak itu menangis trauma dan mengadukan perbuatan sang ayah dengannya.

Sekarang dirinya merasa perasaannya sedikit hampa. Entahlah, ia hanya merasa kosong dan sedikit bingung. Anak-anaknya sudah tumbuh dewasa, terutama si bungsu yang sama sekali tidak diperhatikan tumbuh kembangnya. Berpisah selama 15 tahun membuat dirinya merasa asing dengan anaknya sendiri. Walaupun setiap tahun mereka bertemu.

Tanpa sadar, Taeyeon mengeluarkan air matanya. Ia sangat kalut dengan perasaannya saat ini. Ini karena salahnya! Andai dulu Winter tinggal bersamanya, tidak di Jerman.

"Kamu yakin bakalan bawa Minjeong ke Jerman?" tanya Baekhyun dengan wajah serius.

"Udah gak ada cara lain. Satu-satunya ya harus bawa Winter ke Jerman, tinggal bareng ibu dan ayah," jawab Taeyeon yakin.

Baekhyun menghela nafas berat, menahan emosinya yang akan meledak. Anaknya akan tinggal berpisah dengan dirinya? Hati orang tua mana yang tidak sakit?

"Pikirkan cara lain, Yeon. Kamu tega pisahin Minjeong sama kita?" bujuk Baekhyun sabar.

Taeyeon menggeleng, "Lebih baik begini daripada dia disiksa sama orang tuamu!"

Baekhyun terdiam. Ia tidak bisa membantah lagi. Apa yang Taeyeon katakan benar adanya.

"Cukup perlakuan mereka ke Yeri, jangan sampai Winter merasakannya juga," lanjut Taeyeon lirih.

Baekhyun memeluk sang istri yang kini menangis pilu. Fakta bahwa hubungan keduanya tak direstui membuat dirinya hancur.

"Ma?"

Taeyeon segera menghapus air matanya, dan berbalik menemukan anak sulungnya yang baru saja pulang bersama sang ayah.

"Mama kok belum tidur?" tanya Yeri menghampiri Taeyeon.

"Nungguin kalian pulang," jawab Taeyeon.

"Winter udah tidur?" giliran Baekhyun yang bertanya. Dibalas anggukan oleh Taeyeon. "Kalo gitu papa ke kamar," lanjutnya.

Sedangkan Yeri memilih duduk di sebelah Taeyeon. Taeyeon memperhatikan gerak-gerik Yeri yang tengah melepas mantel. Hingga ia menyadari lengan kanan atas milik Yeri terdapat lebam samar, yang berasal dari masa lalu.

"Kenapa?" tanya Yeri membuyarkan pandangan Taeyeon.

"Masih sakit?" tanya balik Taeyeon sembari mengusap lengan Yeri yang terdapat lebam samar itu.

Yeri terdiam sejenak. Ingatannya kembali berputar ke sepuluh tahun yang lalu. Dimana ia masih mendapatkan kekerasan verbal dari kakek-neneknya (pihak ayah).

"Udah gakpapa. Mama jangan khawatir," jawab Yeri tersenyum hangat.

Suasana kembali hening. Taeyeon masih mengusap lengan Yeri, dan Yeri sendiri memilih diam.

"Mama minta maaf."

Yeri menatap Taeyeon bingung, "Untuk apa?"

"Perlakuan kakek dan nenek ke kamu," jawab Taeyeon.

"Mama gak perlu minta maaf. It does'nt matter. After all, it's already gone. Aku udah bebas," ujar Yeri.

T

aeyeon tersenyum pilu mendengar ucapan anak sulungnya itu. Yeri sudah tumbuh dewasa. Terlihat bagaimana gadis itu masih tersenyum setelah melalui masa lalu yang kelam. Rasanya Taeyeon ingin memohon untuk kembali ke masa lalu dan mengubah semuanya, namun nyatanya sudah terlambat.

"Gak ada yang perlu mama sesali. Semuanya sudah terjadi. Yang terpenting sekarang kita bisa bareng-bareng lagi. Apalagi Winter bakalan tinggal di Indonesia lagi kan?" Yeri mengusap bahu Taeyeon berusaha menenangkan, "Jangan nangis gini dong. Yeri ikutan sedih liatnya."

Taeyeon merasakan kehangatan. Perlahan tangisannya berhenti dan hanya tersisa isakan pelan. Yeri benar, tidak ada yang perlu di sesali. Ia hanya perlu memperbaikinya, dan mengulangnya dari awal.

"By the way, Yeri penasaran, kenapa Minjeong dinamain Winter?" tanya Yeri mengalihkan pembicaraan.

Taeyeon tertawa pelan, "Dulu pas Minjeong pertama kali tinggal di Jerman, mama bingung mau kasih nama Minjeong siapa. Karena dia pernah cerita kalau dia diejek sama temen-temen TK nya dulu karena namanya aneh," cerita Taeyeon.

"Akhirnya kita ngasih nama lain ke Minjeong, Winter," lanjut Taeyeon.

"Tapi dapet nama Winter itu gimana ceritanya?" tanya Yeri penasaran.

"Karena Minjeong lahir di musim dingin. Jadi makanya dinamain Winter," jawab Taeyeon.

"Sedikit tidak masuk akal, tapi bisa diterima," gumam Yeri mengangguk.

Taeyeon tertawa mendengar gumaman Yeri.

"Salahin papa mu tuh yang kasih nama. Katanya biar jadi pengendali musim dingin," ucap Taeyeon.

"Tapi kan di Indonesia adanya musim hujan, masa jadi pawang hujan?" sela Yeri tak terima.

Malam itu hanya terdengar suara tawa ibu dan anak sulungnya di tengah dinginnya kota Heidelberg.

.
.
.
.
.
.
.
TBC

Nungguin yaa??

Lanjut dulu..

Samyang ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang