Lfb 02

61 4 0
                                    

Elsa memperhatikan lekat bangunan di depannya kini. Bagian halaman sudah berbaris rapih mobil-mobil yang terparkir, bangunan megah tampak begitu cantik dengan riasan-riasan bunga di sisi rumah.

Mereka melangkah masuk ke dalam, terlihat sudah banyak orang yang berkumpul dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Elsa dan Ozra memilih duduk agak berjauhan dengan tempat keramaian. Hari ini adalah hari pertunangan Kessi mantan kekasih Ozra sekaligus teman akrab Elsa waktu di sekolah  dulu.

Beberapa pasang mata tertuju pada mereka, orang-orang terkesima dengan kecantikan Elsa dan kharisma berwibawa Ozra.

Pria itu memang begini, dia akan banyak berbicara hanya pada keluarganya dan keluarga Elsa saja, namun saat dia berada di luar, sikap dingin dan cueklah yang tampak pada dirinya.

"Aku belum melihat Kessi, di mana dia?" Elsa menolehkan kepalanya kesana-kemari mencari keberadaan teman yang dulu pernah dikenalnya walaupun hanya sebatas teman sekolah biasa. Dia mengabaikan semua tatapan kagum orang-orang yang tertuju pada dirinya.

"Mana ku tau, itu juga bukan urusanku dia ada di mana." jawab Ozra datar.

Elsa sedikit cemberut mendengar jawaban Ozra, dia duduk diam di kursi sambil sesekali melirik ke arah sahabatnya yang selalu memasang wajah datar dan cueknya.

Sebenarnya Ozra tidak ingin hadir dalam acara tunangan ini, namun karena Elsa yang meminta jadilah dia menurutinya.

Dia tau sangat jarang ada orang yang ingin berteman dengan Elsa, dan Kessi adalah salah satu bahkan satu-satunya teman wanita yang mau berteman dengan sahabatnya.

Jadi saat Elsa mendengar kabar bahwa Kessi akan bertunangan dan dia diundang untuk menghadiri acara itu, pastinya Elsa sangat antusias sekali dan dengan terpaksa Ozra menyetujui keinginan sahabatnya.

"Hai kak Ozra, apa kabar?" seorang wanita dengan tiba-tiba menghampiri mereka dan memeluk Ozra dari belakang.

Ozra sedikit kaget, dia menoleh ke belakang dan saat mengetahui siapa yang sedang memeluknya dengan sigap dia melepaskan pelukan itu.

"Apa-apaan Kau?!" ketus Ozra.

"Ini hari pertunanganku, apa kakak tidak mau memelukku untuk terkhir kali sebelum aku akan resmi bertunangan nantinya." ucap Kessi, mantan kekasih Ozra.

"Kau sadarkan ini hari pertuanaganmu? Jadi kenapa kau bisa sembarang memeluk seseorang seperti itu? Bagaimana jika orang lain melihat?" Ozra mulai merasa kesal, sunguh dia benar-benar ingin pergi dari tempat ini.

"Sudah jangan bertengkar," tepis Elsa "Kessi, selamat ya atas pertunangannya, semoga bisa berlanjut sampai ke hari pernikahan nanti." Elsa beranjak dari duduknya, menghampiri Kessi yang sedang berdiri di hadapan Ozra.

"Iya terima kasih Elsa. Aku sudah duga kau akan datang bersama Ozra ke sini."

***

"Ozra pelankan mobilmu!" ucap Elsa sedikit berteriak.

Ozra tidak menggubris perkataan Elsa, dia terus fokus pada jalanan di hadapannya. Elsa merasa sedikit kesal dia juga ketakutan sekarang Dia memilih menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya, tidak berani melihat ke arah jalan dia hanya bisa berdoa agar selamat dan akan membuka matanya saat mobil sudah berhenti.

Beberapa menit kemudian, mobilnya berhenti melaju, mesinnya juga sudah mati itu tandanya mereka sudah sampai di tempat tujuan. Dengan perlahan Elsa menurunkan tangannya dan membuka mata, namun wajah kesal seketika terpancar dari Elsa. Ozra yang melihat sahabatnya kini merasa sangat gemas dia bahkan sedikit tertawa untuk Elsa.

Love for BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang