Lfb 25

18 1 0
                                    

Elsa dan Ozra turun dari dalam mobil. Berdiri di depan rumah sakit dengan perasaan yang bercampur aduk, antara penyesalan dan malu atau mungkin sebuah antusias, karena ini kali pertama bagi Ozra menemani seseorang memeriksakan kandungannya.

Tidak seperti biasanya, sang dokter yang selalu menyambut kedatangan Elsa dengan hangat, kali ini dokter tersebut terlihat lebih tertarik pada sosok Ozra. Dia memperhatikan Ozra dari bawah hingga atas berulang-ulang, tentu Ozra dibuat malu dengan pandangan itu.

"Jadi ini ayah dari janinmu, nona Elsa?" tanya sang dokter yang masih enggan melepaskan perhatiannya dari Ozra.

"Ya." Belum sempat Elsa menjawab, Ozra sudah lebih dulu menjawabnya dengan sigap.

Dokter menundukkan kepalanya sopan pada Ozra. Ternyata ini orang yang membuat Elsa sampai frustasi sehingga ingin menggugurkan kandungannya, pikir sang dokter.

"Kemarilah, biar aku periksa keadaan janinmu."

Dokter membawa Elsa dan Ozra masuk ke dalam ruangan. Dia menyuruh Elsa agar berbaring dan mengambil beberapa alat medis yang diperlukan.

Dokter membuka baju Elsa pada bagian perut saja.

Ozra berdiri di samping Elsa sembari memperhatikan dokter yang sibuk memeriksa keadaan perut Elsa.

"Lihat, itu bayinya." Dokter menunjuk ke sebuah monitor.

Ozra menyipitkan matanya, menajamkan pengelihatannya. "aku tidak melihat apapun." jawab Ozra lantaran dia memang tidak melihat adanya bayi dalam perut Elsa, dia hanya melihat gambaran-gambaran yang tidak jelas saja.

Dokter tersenyum kecil. "dia memang belum terlihat begitu jelas kerena usianya yang masih sangat muda."

"Bayinya dalam keadaan sehat," ucap sang dokter setelah selesai memeriksa Elsa. "namun, keadaan ibunya sedikit memburuk."

"Kenapa Elsa bisa tidak sehat seperti bayinya?" tanya Ozra.

"Nona Elsa masih suka memikirkan sesuatu yang membuatnya stres. Saya hanya berharap janinnya tidak terkena dampaknya."

Ozra menghela napasnya, tentu dia tau apa yang membuat Elsa menjadi stress.

"Nona Elsa, apa kau sudah membaca buku panduan kehamilan yang saya berikan?"

"Sudah Dok." jawab Elsa.

"Apa kau menerapkannya dengan baik? Dengan apa yang buku itu tuliskan?"

"Ya, saya menerapkan apapun agar janinnya sehat."

"Hanya untuk janinnya? Untuk dirimu tidak?"

Elsa hanya menundukan pandangannya.

"Nona?"

Ozra memperhatikan gerak-gerik Elsa, sepertinya Elsa benar-benar tidak menjaga dirinya dengan baik.

"Dokter apa kau bisa memberikan buku panduan itu lagi padaku?" tanya Ozra pada sang dokter.

Doter hanya mengangguk, lalu mengambil sebuah buku dari dalam laci meja.

"Kau jangan khawatir, kami akan kembali lagi ke sini dalam keadaan bayinya dan juga Elsa baik-baik saja." ucap Ozra sembari mengambil buku tersebut.

Elsa melirik Ozra dengan tatapan pasrah. Sepertinya dia akan benar-benar sangat tidak bebas mulai sekarang.

***

"Tidak boleh meminum alkohol. Tidak, aku tidak menghawatirkan hal ini karena kau bukan pemabuk." Ozra mencoret tulisan tersebut di buku panduan kehamilan yang diberikan dokter tadi.

"Tidak boleh bekerja terlalu keras." Ozra berpikir sejenak lalu dia membulatkan tulisan itu. "kau keras kepala, aku menghawatirkan hal yang satu ini. Itu artinya kau tidak boleh melakukan apapun."

Love for BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang