Luna berjalan dengan langkah gontai setelah berhasil mengerjakan soal ulangan dadakan Fisika di detik-detik terakhir sebelum bel istirahat. Dia butuh asupan batagor sekarang juga di kantin. Tepat saat ia berjalan menuruni tangga, Luna berpapasan dengan Renaldi, mantannya. Cowok itu kebetulan tengah berjalan bersisian dengan Carla.
Luna memelankan langkahnya. Ekspresi wajahnya yang tadi murung ia ubah menjadi segar sedemikian rupa. Tepat saat mereka saling bersisian, Luna menajamkan telinga.
"Jadi nanti sore kamu anterin aku ke rumah, abis itu kita langsung jalan?" Kata Carla.
"Hm," balas Renaldi.
Luna langsung kesal mendengarnya. Sial. Dia sekarang menyesal telah menguping pembicaraan orang-orang itu. Seharusnya dia diam saja. Tidak perlu mengulik kehidupan orang lain. Apalagi ini adalah mantan pacaranya.
Namanya juga cewek. Nggak bakal berhenti ngestalk mantannya meski tahu hal itu akan menyakiti dirinya sendiri.
Jadinya, hari itu Luna kehilangan mood. 6 sekawan yang senantiasa mengajaknya bercengkrama tidak sama sekali ia respons.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] SS (4) - SEBUAH MEMORI TENTANGNYA
Teen FictionKisah Luna yang pernah pacaran dengan Renaldi saat kelas 10 namun kemudian putus karena Renaldi mengejar OSIS. Renaldi adalah partner Dinda. Setelah putus, Renaldi seperti tidak mengakui Luna sebagai mantannya. Luna membenci Renaldi dan mencapnya se...