Luna memandang mading sekolah. Beberapa foto dan nama pencalon Ketua OSIS baru dipajang di sana. Luna tersenyum tipis. Teringat 2 tahun lalu.
Kala itu, dirinya masih berstatus menjadi pacar Renaldi. Kemudian cowok itu bilang kalau mau mencalonkan diri menjadi ketua OSIS tahun depan. Luna secara terang-terangan menolak keinginan Renaldi itu. Akibat penolakan itu, Renaldi menjadi kecewa pada Luna.
Renaldi pasti berekspetasi tinggi, punya pacar yang akan mendukung segala keinginannya. Rupanya Luna tidak seperti itu. Hubungan mereka tidak berjalan mulus hingga akhirnya putus setelah beberapa minggu Renaldi terpilih menjadi anggota OSIS.
Bahkan, saat Renaldi mencalonkan dirinya menjadi KETOS di kelas 11, Luna sempat menangis.
Seharusnya, Luna tidak perlu berpikir berlebihan yang tidak-tidak dan belum terjadi.
Seharusnya, Luna tidak egois.
Seharusnya, dulu Luna memberikan kesempatan pada Renaldi.
Seharusnya, Luna lebih mengerti.
Seharusnya, Luna bisa bersikap selayaknya pasangan yang selalu mensupport agar semuanya baik-baik saja.
Mungkin, saat ini mereka masih bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] SS (4) - SEBUAH MEMORI TENTANGNYA
Novela JuvenilKisah Luna yang pernah pacaran dengan Renaldi saat kelas 10 namun kemudian putus karena Renaldi mengejar OSIS. Renaldi adalah partner Dinda. Setelah putus, Renaldi seperti tidak mengakui Luna sebagai mantannya. Luna membenci Renaldi dan mencapnya se...