SMT - 22

0 0 0
                                    

08212918xxxx

Hai

Luna membaca pesan yang masuk ke ponselnya. Nomor yang tidak ia kenal.

Ini siapa ya?

Tak lama, balasan dari pemilik nomor itu datang.

Ini Renaldi.

Refleks Luna melemparkan ponselnya ke atas bantal.

Luna buru-buru berlari dan menghadap cermin riasnya. Menatap pantulan dirinya di sana. Kemudian tangannya mencubit pipinya sendiri. Rasa sakit langsung menjalar.

"Sakit, anjir. Berarti ini nggak mimpi, dong?"

Luna berteriak histeris. Mimpi apa dia semalam bisa dichat oleh Renaldi.

Apa? Renaldi mantannya?

Luna mengambil ponselnya. Dengan gugup, dia mengetikkan balasan lagi.

Renaldi Putra Pramudia?

Ya.

Luna kembali berteriak histeris. Ini benar Renaldi. Renaldi mantannya. Luna baru ingat kalau dia sudah menghapus kontak Renaldi dari ponselnya.

Ada apa chat?

Ah, Luna menyesal sendiri. Kenapa pesan yang ia tulis harus berisi kata-kata seperti itu. Bagaimana jika Renaldi tersinggung?

Kabar lo gimana?

Baik.

Syukurlah

Cowok yang kemarin jemput lo, itu pacar?

Luna terdiam sebentar. Apa maksudnya Arfan? Luna baru ingat jika mereka berpapasan saat Arfan menjemputnya dengan vespa.

Bukan kok

Dia cuma temen SMP

Kirain pacar

Kenapa gitu?

Gapapa

Jadi lo belum punya pacar lagi?

Belum

Oh

"Hanya 'Oh'?" Cibir Luna.

Iya.

Luna menunggu lagi Renaldi membalas. Tapi rupanya cowok itu tak kunjung membalas pesannya hingga keesokan harinya.

[end] SS (4) - SEBUAH MEMORI TENTANGNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang