SMT - 13

0 0 0
                                    

Sudah beberapa hari ini Luna jadi sering chattan dengan Arfan. Pertemuan tak terduga beberapa waktu yang lalu membuat Arfan tiba-tiba saja mengirim DM pada Luna dan berakhir meminta nomor WhatsApp. Luna sih oke-oke saja, toh, tiap malam ponselnya sepi selain grup 6 sekawan. Sekali-kali dia butuh teman chat seperti Arfan untuk menghilangkan rasa suntuknya.

Ya, Arfan adalah teman SMP Luna dan Zaki. Dulu, Arfan sempat mengejar-ngejar Luna tapi Luna sangat tidak menyukai Arfan. Cowok itu sangat kutu buku dan culun. Belum lagi kacamata yang membingkai di wajahnya berbentuk bulat dan tebal. Kalau kata anak-anak lain, Arfan udah kayak capung.

Dulunya, Luna sangat anti dengan yang namanya pacaran. Hanya dengan Renaldi, ia akhirnya luluh dan melepas status jomblo yang sudah ia pertahankan sejak lahir.

Meskipun begitu, Luna tidak pernah benar-benar membenci Arfan. Kata orang-orang kalau terlalu benci nantinya bisa jadi cinta. Luna nggak mau itu terjadi karena ia tidak mau jatuh cinta pada cowok yang culun seperti Arfan.

Begitulah kata Luna waktu itu.

Sekarang, setelah 3 tahun terpisah dan melihat perubahan masing-masing, Luna jadi melihat sisi lain dari diri Arfan. Oh, atau mungkin tidak, semuanya pasti karena Arfan sudah glow up.

Ya. Arfan glow up. Cowok itu sudah tumbuh lebih tinggi, badannya atletis, kacamatanya sudah tidak kacamata bulat yang menunjukkan cowok culun. Dan jangan lupakan, Arfan adalah anak orang kaya dan sangat royal.

Tahu 'kan? Cewek sebenarnya mau-mau aja sama cowok yang B aja asalkan dia tulus, dan ... Punya duit.

Apalagi Arfan juga pengoleksi motor vespa. Dari dulu, Luna juga suka motor vespa. Cita-citanya pengen punya vespa warna pink mentereng yang bisa ia pakai jalan-jalan keliling Jakarta.

[end] SS (4) - SEBUAH MEMORI TENTANGNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang