19

59 17 3
                                    

Vote dan comment kalian sangat berharga bagi author😊

Happy reading!!!😉

.
.
.

Selepas kejadian itu, Yerim terus mengurung diri di kamar. Ia bingung, apa yang harus dilakukan agar luka ditangannya itu tidak sampai ketahuan. Tidak mungkin juga ia terus berada di dalam kamar hingga lukanya sembuh, karena dia sendiri tidak tau bagaimana cara mengobati tangannya. Yerim terjebak dengan keadaannya. Disaat seperti inilah yang membuat Yerim ingin menyerah dengan hidupnya.

.
.
.

Sementara diluar sana Taehyung dan Yoongi secara bergantian mengetuk pintu kamar Yerim dan terus membujuknya untuk keluar. Terhitung sudah 12 jam Yerim mengurung diri. Siapa yang tidak khawatir bila seperti ini kejadiannya. Sudah ribuan kata yang kedua lelaki itu katakan, namun sama sekali tak satu pun yang membuahkan hasil.

"Yer, udah setengah hari lo di dalem kamar terus.. Kalo emang lo nggak mau keluar seenggaknya lo bukain pintu biar gue bawain makan, lo nggak laper apa?" ucap Taehyung.

"Tidak, tidak usah.. Aku tidak lapar"

Disini Taehyunglah yang paling merasa bersalah. Disaat Yoongi sudah merasa lelah membujuk, Taehyumg masih bersikeras membujuk Yerim. Ia berpikiran bahwa sikap kasarnyalah yang menjadi alasan Yerim seperti sekarang.

"Lo jangan bikin kita khawatir dong yer.. gue makin merasa bersalah tau nggak"

"Pergilah, aku benar-benar tidak apa-apa.. ini sama sekali tidak ada hubunganya denganmu"

"Aku serius mengatakannya, jadi beristirahatlah" sambung Yerim.

Mendengar itu, Taehyung pun menjauh dari pintu itu dan menghampiri Yoongi.

"Bang, gue udah capek ngoceh dari tadi" ucapnya memelas pada Yoongi yang tengah berduduk santai di sofa sembari menyilangkan tangannya di depan dada.

"Emang yang nyuruh lo terus-terusan ngoceh siapa hah? orang Yerimnya tadi bilang dia nggak apa-apa dan nyuruh lo pergi"

"Tapikan gue khawatir bang.. kalo sampe anak orang mati di rumah kita kan nggak lucu"

"Lo kebanyakan nonton drama" Yoongi kemudian berlalu menuju kamarnya.

Taehyung pun ikut mengekori Yoongi ke kamar.

"Bang! gue serius!"

.
.
.

"Tuhan.. menjalani hidup seprti ini saja sudah cukup sulit untukku, jadi ku mohon beri aku sedikit keajaiban" ucap Yerim sembari menautkan kedua tangannya seraya berdoa.

"Andai saja aku bisa memberi tau laki-laki waktu itu tentang masalahku ini, mungkin dia bisa membantu.. dia tidak jauh beda denganku.. lagi pula dia juga sudah tau semua tentangku"

''Ya tuhan.. bagaimana cara menemuinya tanpa Taehyung dan Yoongi tau?" ia menengadah ke langit-langit.

Tok! tokk! tokk!

Yerim spontan menoleh ke arah datangnya suara.

Tok! tokk! tokk!

"Dari jendela?"

Yerim pun beranjak dari duduknya dan memeriksa sumber suara itu.

"Yeonjun?"

"Emmhh.. hai" sapanya kikuk.

"Apa yang kamu lakukan disini malam-malam begini?"

"Aku nggak bisa tidur karena terus mikirin kamu, eee.. Maksudku karena mikirin ini.. " Yeonjun mengangkat sebuah totebag dengan kotak didalamnya.


"Apa itu?"


"Sebenernya udah lama aku mau ngasih ini buat kamu.. aku harap kamu suka"

Something Kinda CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang