16

58 19 10
                                    

Vote dan comment kalian sangat berharga bagi author😊

Happy reading!!!😉

.
.
.



"Kamu mau tidak menjadi temanku?"

"Teman?"


Jungkook cukup terkejut dengan lanjutan kalimat yang Yerim katakan. Sungguh berbeda dengan apa yang ia duga.


"Emm.. Kamu mau kan?" mata Yerim berbinar penuh harap.

"Yaa.. tentu" Jungkook mengangguk setuju.

"Terima kasih" Yerim tersenyum lebar.

"Tapi apa harus seserius itu?"

"Apanya?"

"Kalo cuma buat temenan doang, kenapa mintanya harus seserius itu sih? Tanpa diminta pun aku juga pasti mau kok temenan sama kamu"

"Aku salah yah.. jadi bukan begitu cara berteman?"

"Bukan salah.. tapi nggak perlu gitu juga, orang berteman itu ya cuma spontan aja.. nggak perlu diminta"

"Maafkan aku, ini pertama kalinya bagiku"

"Pertama? kamu nggak pernah punya teman sebelumnya?"


Yerim menggeleng.


"Bagaimana dengan Yoongi? Taehyung?"

"Kami hanya sekedar kenal, tapi tidak dengan saling tau latar belakang masing-masing.. berbeda denganmu, kamu sudah tau siapa aku sebenarnya dan aku juga tau siapa kamu, jadi aku berharap hal ini hanya aku dan kamu yang tau"

"Oke"

"Sebenernya semua ini gue lakuin atas permintaan bang Yoongi, tapi gue malah terjebak sendiri" batinnya.

"Emm.. gimana kalo kita turun sekarang? kasian bang Yoongi nunggu sendirian di bawah"


Yerim mengangguk setuju.

Saat mereka berdua menghampiri Yoongi di ruang tamu, ternyata laki-laki pucat itu sudah tertidur pulas di sofa.

"Bang.." Jungkook mencoba untuk sedikit mengguncang bahu Yoongi.

"Emm.." mata sipitnya perlahan terbuka, ia memandang sosok Jungkook di hadapannya.


Yoongi lantas terbangun dari posisinya dan mengusap wajahnya.


"Udah selesai?" tanyanya.

"Udah"

"Gimana?"

"Gimana apanya?"


Jungkook memberi kode dengan mengerlingkan matanya untuk memberi tau Yoongi bahwa Yerim sedang berada di belakangnya.

"Eee gimana.. ngobrolnya?" ia mengalihkan pembicaraan, bukan itu yang sebenarnya Yoongi maksud.

"Asik kok, Yerim tuh nyambung kalo diajak ngobrol dan kayaknya kami sefrekuensi" Jungkook menaikkan kedua alisnya dan kembali mengerling.

"Sefrekuensi? apaan sih?" Yoongi berbisik, ia tidak mengerti dengan kode yang diberi Jungkook.

"Iyakan yer?" Jungkook menoleh pada Yerim.

"I-iya.. Jungkook orang yang ramah" ucapnya.


Kini Jungkook kembali menatap Yoongi dengan matanya yang membulat, ia berkali-kali memberi kode pada Yoongi tapi tetap saja ia tidak mengerti.


"Em maaf mengganggu kalian, tapi.. apa kalian sudah selesai? bagaimana kalau kita pulang sekarang? sepertinya Taehyung sudah di rumah, aku belum membuatkan makan malam"

"Oh iya, kami.. pualng dulu yah kook, kalo ada apa-apa kabarin"


Yoongi lalu beridiri, ia balik memberi kode pada Jungkook dengan raut wajahnya masih keliatan sangat bingung, ia masih belum memutus kontak matanya dengan Jungkook walaupun ia sekarang sudah berjalan menuju pintu keluar dengan Yerim di sampingnya.


"Oke bang, hati-hati"


.
.
.


Baru sekitar 5 menit yang lalu Taehyung menutup kembali pintunya setelah mengantar Yeonjun ke pintu depan, tiba-tiba seseorang kembali membuka pintu membuat Taehyung beranjak dari duduknya dengan mata yang terpaku pada layar ponselnya.

Something Kinda CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang