Chapter 01

1.1K 35 36
                                    

"kebencian adalah ungkapan  lain bahwa kita sangat mencintai orang itu.Namun untuk alasan tertentu,kita memilih membencinya.Hal itu lebih baik dari pada menganggapnya tak ada"

~Rido  Sanjaya~

Jam menunjukkan pukul 06.50.Gadis itu duduk taman sekolah .Memandang kolam buatan yang kebetulan ada disana.  Menanti sosok yang ingin aku miliki, tetapi  dia tidak pernah menganggap aku ada.Dia  menatap benci setiap aku mendekati dirinya.

Baru saja aku ingin ke kelas ,aku melihat sosok yang membuat aku tenang walaupun dia membenciku.

"Rido,"panggil ku.Yang di panggil pun berhenti ,aku segera berlari kecil menghampiri.Dia acuh tak acuh dan melanjutkan jalan.Rara menyusul Rido ,sekarang mereka berada di dalam kelas, kebetulan hanya Rara dan Rido yang baru datang .Rara tak melewatkan kesempatan ini ,lalu menghampiri Rido yang sibuk dengan ponselnya.

"Rido, ke kantin bareng yok!" ajak ku.Rido tak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari ponsel.Aku tersenyum kikuk.

Baru saja aku ingin berbicara. Libra datang, aku pun berdecak kesal.Bagaimana tidak ,aku yang mengajak berbicara tidak diacuhkan Rido,tetapi waktu Libra datang. Rido langsung berdiri dan menghampirinya.

"Libra,lo belum sarapankan  ke kantin yok," ajak Rido .Libra terdiam sambil menatap Rara.Dia takut Rara akan salah paham lagi dan berujung dia akan dibully lagi.Rara tersenyum devil.

"Gak deh gue udah sarapan tadi," tolak Libra.

"Lo tau kan gue gak terima penolakan,ayok ," Rido menarik tangan Libra .Rido sama sekali tidak mempedulikan kehadiran Rara disana,dan  betapa hancurnya perasaan Rara.

Libra menatap Rara sekilas .Setelah punggung mereka menghilang.Rara menendang meja kesal."Gue benci lo Libra!Gue benciiii," teriak Rara dadanya sangat sesak mengingat sikap Rido tadi.

Rara mengepalkan tangan ,mata memerah."Libra lo bakal buat peritungan sama gue liat aja!"Geram Rara.

"Rara lo kenapa haa," pekik Irma.Tak ada jawaban.Sekarang Irma paham pasti Libra lagi.

"Ir ikut gue," ajak Rara langsung berjalan keluar. Irma menyusul Rara .Rara sepertinya akan melakukan tindakan jahat lagi.Rara menuju kantin  ya tepat sasaran .Sekarang  Libra sendirian,Rara tersenyum devil kemudian menuju meja Libra.

"Hay cantik ," sapa Rara tersenyum devil.
Libra mematung sekarang tidak ada Rido disini.Dia sangat malas berurusan dengan Rara.

"Lo makin dibiarin makin ngelunjak ya," hardik Rara .Diam hanya itu yang Libra lakukan ."Lo budeg ya anjing,"Rara menjambak rambut Libra,tidak puas dengan itu ,Rara menyiram jus jeruk  kewajah Libra .Rara tersenyum puas.

"Yok pergi," ajak Rara. Tetapi sebelum dia pergi tangannya ditahan Rido."Apa yang lo lakuin sama Libra haa!"Bentak Rido mencengkram kuat tangan Rara.

Rara terdiam menatap mata Rido.Tak ada cinta yang tersorot disana hanya ada kebencian.Ya tatapan menjijikan melihatku.Aku memberanikan diri berbicara.

"Itu balasan buat orang seperti dia, yang rebut posisi gue .Harus nya gue yang makan bareng lo! Bukan dia," Rara menahan untuk tidak menangis .Dia tidak ingin terlihat lemah di depan Rido.

"Itu gue yang gak suka sama  lo Ra!Lo pemaksaan dan lo jahat," tegas Rido penuh penekanan. Rido mengendong Libra ala bridal style. Membawa menuju UKS.

Rara bagaikan disambar petir .Melihat perlakuan Rido sangat manis kepada Libra.

"Rido gue kayak gini,karna gue sayang sama lo," teriak Rara.

Rara berlari menuju rooftop,meninggalkan Irma.Sesampainya di rooftop,Rara menangis sejadi-jadinya.Tanpa ia sadari ada orang disini.

"Gue benci lo ,gue benci sikap lo ,Tapi gue sayang.Cinta dan benci gue beriringan,benci!" teriak Rara .

Orang itu menghampiri Rara yang berdiri."Makanya jangan terobsesi  sama cinta!Punya harga diri dikit lah .Masak ngejar cowok sampai segitunya,sayang boleh goblok jangan," ucap orang itu penuh penekan.Rara menoleh mendengar suara itu ,seperti dia kenal.

"Lo ,gue gak butuh nasehat lo!Dan gue bakal dapat apa yang gue mau!Sekalipun harus melenyapkan apa yang harus lenyap," tegas Rara menunjuk wajah Alex.

Ya dia Alexander Kaisyar.Biasa dipanggil Alex.Dia badboy di sekolah ini.Jarang masuk kelas.Orangnya cuek tapi peduli .Gantengnya gak manusiawi ,dia adalah sahabat Rido.

"Terserah," Alex meninggalkan  rooftop.

Segitu dulu prend
vote and komen yah

See you next part💗

Titik benci ( Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang