Bab 2

377 91 6
                                    

Younghoon menggandeng tangan Naya, mereka memasuki sebuah Toko mainan di dalam sebuah Mall Ibukota.

"Dad? Kenapa kita kesini?" tanya Naya, mendongak menatap Younghoon yang kini juga menatapnya dengan senyuman mengembangnya.

"Kira-kira kenapa?" canda Younghoon. Ekspresi Naya benar-benar lucu sekarang, kaget tapi gak bisa untuk gak senang.

Naya menggeleng. "Aku gak tahu. Daddy mau belikan Naya mainan baru?" senangnya.

Kini Younghoon menggendong Naya, mencium pipi gadis kecil itu. "Iya, bilang apa sama Daddy?"

"Terima kasih, Dad!" Kini Naya memeluk leher Younghoon, mendusel disana dengan senyum terlampau lebar. Gadis kecil itu benar-benar senang.

Tentu. Anak kecil mana yang gak suka beli mainan baru?

Tangan Naya menunjuk rak-rak yang ada di sana, meminta Younghoon untuk mengantarnya kesana. Younghoon menurut dan mengikuti kemauan Naya, kesana dan kesini. Sampai akhirnya menghabiskan waktu hampir satu jam sendiri di Toko mainan anak-anak itu.

"Mami! Lia mau ini!"

Seorang gadis kecil lain merengek, menarik tangan perempuan cantik dengan dress ketat berwarna merah itu.

"Lia, tadi sebelum masuk kesini, Mami bilang apa? Lia harus pilih salah satu yang mau dibeli, ini kamu udah ambil tiga. Mami gak mau lagi," tegas perempuan itu.

Younghoon menoleh, sedari tadi mereka berdebat. Laki-laki jangkung itu sontak mengambil mainan yang dipegang oleh gadis kecil bernama Lia itu. Lantas menoleh ke perempuan cantik di belakangnya.

"Biar saya yang beli, hadiah untuk Lia."

Perempuan itu menggeleng. "Eh, gak usah, Kak. Saya bukannya gak mau beli, tapi untuk ngajarin anak saya biar mulai bisa milih prioritasnya."

"Kalau gitu, anggap aja ini hadiah dari orang lain, kayak Santa." Younghoon tersenyum dan mengangguk kearah Lia.

"Lia bilang apa sama Om ini?" tanya perempuan itu.

"Terima kasih, Om."

Gak sampai disitu pembicaraan antar orang asing itu. Perempuan cantik itu kini mengulurkan tangannya. "Saya Jennie, ini anak saya Lia."

Perempuan yang mengaku bernama Jennie itu mengelus puncak kepala Naya dengan tangan lainnya.

"Oh, halo. Saya Younghoon, ini Naya, anak saya."

Naya menoleh pada Younghoon, menarik kerah baju Younghoon. "Dad, ayo kita pulang," bisiknya.

Younghoon mengangguk, melepas jabatan tangannya dengan Jennie dan berjalan kearah Kasir untuk membayar belanjaannya.

Jennie tersenyum, menggandeng Lia, dan berjalan mengekori Younghoon.

Setelah membayar, Younghoon mengambil alih dua kotak mainan ditangan Jennie. "Ini biar saya yang bayar, Hoon." Jennie menolak, namun tetap saja.

"Gak apa-apa, biar saya aja" kata Younghoon.

Di dalam mobil, Naya merengut kesal. "Daddy kenapa belikan mainan itu ke perempuan tadi? Daddy suka sama perempuan tadi, ya?"

Younghoon sontak terkekeh dan menggeleng. "Enggak Nay. Daddy 'kan sayangnya sama Naya."

Tepat setelah Younghoon menjawab pertanyaan Naya, ponsel miliknya berdering, Younghoon langsung mengangkat telepon dari Mingyu itu.

"Kenapa, Gyu?"

"MAMPUS HOON! Ada video yang disebar ke web sekolah waktu lo mukulin si sialan itu tadi siang!"

Little Girl : Love Story Begins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang