Naya mengerjap beberapa kali, perempuan yang bersama Daddy-nya ini tampak tak asing. Tapi entah siapa.
"Aku udah pernah ketemu Kakak ya sebelumnya?" tanya Naya, berjalan mendekati Jihyo yang Younghoon. Melihat Jihyo lebih dekat.
Mata Naya berbinar setelah melihat dan mengenali perempuan yang sedari tadi berdiri canggung dipojok ruangan.
"Loh, Kakak yang ketemu aku di Hotel, ya? Sama yang-"
"Naya kenapa bisa sampai kesini? Pulang sama Daddy sekarang. Ini bukan tempat main anak kecil," potong Younghoon, lalu menggendong Naya dan berjalan menghampiri Hyunjae dengan tatapan tajamnya.
Tatapan yang seolah berkata. "Lo gue bunuh malam ini."
Hyunjae sama sekali tak terganggu, bahkan malah terkekeh karena merasa Younghoon begitu lucu dengan tatapan yang sebenarnya menyeramkan itu.
Oh tentu saja, karena sebelumnya mereka pernah hampir saling menikam satu sama lain hanya karena masalah seorang perempuan.
Sebelum keluar dari pintu ruangan ini, Younghoon berbalik dan menatap Jihyo dari tempatnya berdiri sekarang.
"Lo gak boleh pergi sampai gue yang nyuruh lo pergi, tunggu gue disini sampai balik," tekan Younghoon ke Jihyo. Matanya beralih menatap Hyunjae yang masih cengengesan di tengah ruangan. "Keluar sekarang."
Mereka bertiga pergi meninggalkan Jihyo sendirian di dalam ruangan dengan pencahayaan minim itu.
Langkah kaki Jihyo mengarah ke arah kasur dan duduk di bagian pinggir sambil mengecek ponselnya, langkah selanjutnya dia memilih menelepon Roa.
Namun, jelas tak diangkat. Jihyo memutuskan untuk mengirimi pesan pada Rosè.
Rosè
Gimana?|
Roa udah ketemu?|
Tunggu gue ya, lagi ada urusan|
Minumnya udah|
Gue bakal marah banget sama kalian kalau masih| neguk minuman itu|
Tidak ada balasan, perempuan itu sepertinya juga tak menyalakan ponselnya.
Huh, sialan Younghoon! Karena dia, Jihyo gak bisa mencari dimana keberadaan Roa sekarang. Sekarang bahkan laki-laki itu entah pergi kemana.
Di Parkiran, Younghoon lebih dulu mendudukan Naya di jok mobil di samping tempat pengemudi dan menutup pintu mobilnya agar Naya tak mendengar perdebatan antara dia dan Hyunjae.
"Puas lo bawa anak kecil ke tempat sialan kayak gini? Emang brengsek lo!" caci Younghoon, menahan tinjunya karena gak mau bermain kotor di depan Naya.
Hyunjae geleng-geleng kepala. "Oh. brengsek, ya? Sekarang gue yang tanya. Berduaan di dalam Kamar Club sama perempuan yang kata lo musuh itu, termasuk brengsek atau bajingan?"
Sialan! Hyunjae malah memanas-manasi pikirannya.
"Pergi sekarang! Bawa anak gue pulang sampai ke Rumah!" titah Younghoon.
"Heran gue sama lo. Kelihatannya lo benci banget sama gue, tapi setiap masalah gak ada yang ngasuh dia lo malah nyuruh gue. Sedih, ya. Gak punya siapa-siapa lagi kan lo selain gue." Hyunjae tertawa kecil.
Younghoon jelas sangat kesal karena ucapan Hyunjae. Namun, semuanya benar. Dia hanya bisa menghubungi Hyunjae kalau Naya tak ada yang menjaga.
"Ini terakhir kalinya gue mau disuruh-suruh karena bocah itu, setelah ini gue gak akan mau. Sana balik lagi senang-senang sama cewek yang tadi, gue lihat selera lo lumayan juga." Hyunkae kembali bersuara dan langsung masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl : Love Story Begins [END]
FanficYounghoon terdiam, pelan-pelan mengelap tangannya yang lecet-lecet setelah ribut dengan anak sekolah lain ke celana bahannya sendiri. Matanya lagi-lagi mengerjap, mencoba memastikan keadaan perempuan kecil yang tengah terduduk bersandar di bawah poh...