Bruk!
"Eh, maaf ya. Gak sengaja sumpah, sorry banget ya!" panik Jihyo, buru-buru menaruh makanan dan minumannya yang menjadi tersisa setengah pada meja disebelah kanannya.
Lalu mengusap baju seragam yang dipakai laki-laki ini berulang kali.
"Makanya kalau jalan pakai mata," ucap suara yang cukup dikenalinya.
Jihyo mendongak, melihat siapa pemilik dari suara yang dia kenalinya ini. Dan ternyata Younghoon yang berdiri tepat di depannya.
"Oh, hai?"
Younghoon menampilkan senyumnya, rasanya deja vu mendengar sapaan ini. Sapaan yang sama seperti awal mereka bertemu.
Mata Jihyo menatap tepat di iris laki-laki itu. Ada yang aneh dari Younghoon, dia tak tampak sekuat biasanya. Apa yang salah?
"Lo sakit?" tanya Jihyo, memberanikan diri untuk melenceng dari kejadian tumpahnya es ke baju seragam Younghoon.
"Enggak," jawab Younghoon lalu tiba-tiba membuka baju seragamnya sendiri dan menyisakan kaus berwarna hitam. "Kalau merasa bersalah, lo cuciin. Gue ambil nanti malam." Younghoon menyerahkan bajunya ke tangan Jihyo.
Hening.
Dalam posisi ini Jihyo kembali teringat ucapan Younghoon hari itu.
"Gue gak tau lo sesayang apa sama dia, tapi gue mau lo baik-baik aja. Lo takut dia kenapa-kenapa? Itu juga yang gue rasain sekarang, gue takut lo kenapa-kenapa."
"Masih ada yang mau lo tanyain ke gue?" tanya Younghoon, dalam hati berharap Jihyo mengatakan 'iya' atau setidaknya mengangguk.
Canggung rasanya menghadapi gadis ini sekarang. Walau pada kenyataannya dia merindukannya.
"Lo habis dari mana?"
"Kemana aja?"
"Lo baru sekolah lagi?"
"Setelah kejadian itu lo kemana?"
"Kenapa lo tiba-tiba hilang?"
Dari banyaknya pertanyaan itu, Jihyo malah meneguk salivanya seolah menghapus berbagai pertanyaan itu dari otaknya.
Walau selama dua minggu itu juga, hidupnya terasa damai tapi tetap saja, rasanya ada yang hilang dari tempatnya.
"Gue berhasil nepatin janji gue, 'kan?" tanya Younghoon, menatap manik mata Jihyo dengan seksama.
"Iya," balas Jihyo.
Younghoon melirik jam dipergelangan tangannya, sudah saatnya bertemu dengan teman-temannya yang lain sebelum jam istirahat habis.
Merasa Younghoon akan pergi, Jihyo langsung memegang kelingking kanan Younghoon. Entah mempunyai keberanian dari mana, ini pertama kalinya dia lebih dulu melakukan kontak fisik dengan laki-laki jangkung itu.
"Muka lo pucat, gue punya sesuatu buat lo." Jihyo mengambil susu kotak rasa coklat dari saku roknya dan memberikannya langsung ke telapak tangan Younghoon.
Merasa canggung, Jihyo segera melepaskan tangan Younghoon lalu menaruh baju seragam Younghoon dilengan bawahnya sebelum akhirnya mengambil kembali makanan dan minuman yang sebelumnya dia taruh di meja. Dia buru-buru meninggalkan kantin dengan jantung yang hampir copot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl : Love Story Begins [END]
Fiksi PenggemarYounghoon terdiam, pelan-pelan mengelap tangannya yang lecet-lecet setelah ribut dengan anak sekolah lain ke celana bahannya sendiri. Matanya lagi-lagi mengerjap, mencoba memastikan keadaan perempuan kecil yang tengah terduduk bersandar di bawah poh...