My BigBos My Suami (SELESAI)✔️

Part 31

BISMILLAH
.
.
.
VOTE KUY VOTE,TINGGAL PENCET BINTANG AJA.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING GEEESSSSS ❤️

"Kamu siapa?"

Deg...

Pertanyaan macam apa ini?
Tunggu,apakah Shella hilang ingatan?

Rey mengerutkan alis nya "saya suami kamu"Jawab Rey meraih tangan Shella,namun kembali di tepis.Duh,Rey semakin takut.

"Suami?"

"Iya,saya suami kamu.Reynan Samaan"

"Bukan,kamu bukan suami saya"

Rey semakin ketar ketir sekarang,apakah benar Istrinya ini hilang ingatan?

"Astagfirullah.Kamu amnesia?"Rey benar-benar frustasi.

"Enggak,saya gak amnesia"

"Terus kenapa kamu gak kenal saya?Oke,gini aja.Kalo kamu bener gak hilang ingatan,coba kamu perkenalkan siapa kamu"

Shella mengangguk "Nama saya Shella Herliana.Anak dari Ayah Arman Denta,dan Bunda Analisawati.Saya dua bersaudara,Mba saya bernama Evalisa.Mba Eva sudah menikah,dan Suaminya bernama Abang Riki.Mereka sudah memiliki anak bernama Muhammad Ridho Satria"Ucap Shella panjang lebar.

Rey tentu terkejut,Shella ingat semua.Tapi kenapa dia lupa dengan Rey?

"Kamu ingat mereka,tapi kenapa gak inget kalo saya suami kamu? Oke,saya tanya lagi.Apakah kamu sudah menikah?"Kali ini Rey memasang wajah super serius.

"Sudah"Jawab enteng Shella.

"Itu kamu inget kalo kamu udah nikah"

Shella hanya mengangguk.

"Siapa nama suami kamu?"

"Reynan Samaan,pak BigBos nya Shella"

Rey semakin bingung.Itukan namanya,tapi kenapa Shella tidak mengakui Rey sebagai suami?

"Itu saya.Saya suami kamu"Shella lagi-lagi menggeleng kan kepalanya.Sungguh,Rey semakin geregetan kepada istrinya ini.

Rey kembali menghela nafas lelahnya,haduuhh sebenarnya ada apa dengan Shella.

"Suami saya itu orang nya kuat.Dia ganteng,baik,Sholeh.Apapun yang ada di suami saya,saya suka.Dia sangat mencintai saya,dan selalu menjaga saya.Dia suami terbaik.Dan yang terpenting,saya sakit seperti ini bukan karena dia,tapi memang sudah takdir Allah"

Rey kembali menitikan air mata mendengar penuturan dari istrinya.

"Kok malah nangis"

"Maaf hiks-"

"Kan udah saya bilang,suami saya orangnya kuat"

"Sini peluk"Lanjut Shella merentangkan tangannya,masih dalam keadaan berbaring.

"Gimana caranya?"

"Naik sini"Shella menggeser posisi tidurnya,dan menepuk sisi itu.Memberi isyarat supaya Rey naik.

"Nanti gak muat,terus kamu malah tambah sakit"

"Enggak.Udah sini naik"Akhirnya Rey pun naik brankar itu,memang cukup lebar.

Rey merebahkan badannya di sebelah Shella.Tangannya di jadikan bantal untuk kepala Shella.

"Kangen"Ucap Shella dengan manja,sambil memeluk Rey dengan erat.

"Pelan-pelan sayang,nanti infusnya lepas"Peringat Rey.Namun Shella tetap mendusel-dusel wajahnya di dada bidang Rey.

"Mas gak kangen sama Shella?"