Part 19

2.3K 128 0
                                    

BISMILLAH....
.
.
.
.
.
SELALU AKU INGETIN,VOTE DULU SESUDAH ATAUPUN SEBELUM BACA.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING GEEESSSSS ❤️

Mereka masih nyaman dengan posisi saling berpelukan,masih saling terisak melepas rindu.

"Maaf sayang,maafin saya"

"Enggak mas,Shella yang harusnya minta maaf.Shella udah pergi gitu aja, sampai mas sakit gini"Sesal Shella.

Rey pun melalaikan pelukan mereka.Rey menatap Shella dengan lekat.

"Kamu gak akan pergi,kalau saya gak nuduh dan bentak kamu"Ucap Rey sambil mengusap pipi Shella yang basah akibat menangis.

"Harusnya Shella gak sampai pergi gitu,pasti mas gak sakit kaya gini"

"Sebentar lagi juga sembuh"

"Gimana mau sembuh kalo gak mau minum obat"

"Saya gak perlu obat.Saya cuma perlu kamu,dengan adanya kamu di sini saya sudah merasa kalau semua penyakit saya tuh hilang"

"Mas ih.Lagi sakit kaya gini juga,masih bisa aja bercanda"Ucap Shella memukul pelan dada Rey.Rey terkekeh.

Kini,dua insan itu kembali hening.Mereka hanya saling menatap,seakan mereka bicara melalui hati dan tatapan mata.

"Sini"Suruh Shella mepuk pahanya,agar Rey membaringkan kepalanya di sana.Rey hanya menurut saja.

"Sayang,kamu tuh sebenernya dimana sih kemaren?"Tanya Rey yang melihat wajah Shella lewat bawah.

"Di Bandung,tempat mba Eva"Jawab Shella.Kini,tangannya mengusap lembut rambut milik Rey,dan tangan satunya lagi di pegang Rey di taruh di dadanya.

"Ya Allah...Di kira kemana.Saya cari kemana-mana, saya tanya sama ayah bunda juga gak di kasih tau"

"Ya kan Shella yang minta.Waktu itu,pikiran Shella tuh kacau,kecewa,takut,pokoknya campur aduk.Shella pikir,kalo Shella tempat bunda,mas pasti akan nyusul.Ya udah,Shella ke Bandung aja"

"Maaf ya sayang... Jangan pergi-pergi lagi.Saya janji gak kaya gitu lagi.Kalau ada masalah,kita harus bisa bicarakan dengan baik"Ucap Rey sambil mencium punggung tangan Rey.

"Iya mas.Maafin Shella juga yah.Sekarang mas tidur, istirahat biar cepet sembuh"Rey hanya menurut saja,karena badannya memang masih lemas.Rey pun mengubah posisi menjadi menghadap ke arah perut Shella dan menaruh wajahnya di sana,dan memeluk pinggang Shella.

Sudah hampir sejam Shella dengan posisi seperti itu.Rada pegal sih,tapi kalau dia bergerak takut mengganggu suaminya terlelap.

Sambil terus mengelus Surai milik Rey,Shella sesekali tersenyum mengingat dulu sebelum mereka menikah.Dulu,suaminya yang tak pernah memberi senyum kepadanya,selalu cuek.Tapi sekarang sudah berumah 180°,manja,kadang agresif terhadap dirinya,dan posesif juga.

Dan Shella pun ingat kalau dia belum sholat ashar tadi.Dia pun menurunkan kepala Rey perlahan.Namun,Rey terbangun oleh pergerakan itu.

"Mau kemana"Tanya Rey dengan suara serak bangun tidur dan mata yang masih terpejam.Rey semakin mengeratkan pelukan di pinggang Shella dan mendusel-dusel wajahnya di perut Shella,dan itu membuat Shella geli.

"Mas geli tau.Shella mau sholat ashar dulu"

"Berjamaah"

"Mas bisa?Kalo gak kuat berdiri,sholat sambil duduk atau rebahan aja gak papa"

"Saya udah sehat.Kan udah saat bilang,kalau kamu itu obat di setiap luka saya"Dan itu membuat pipi Shella merona.

"Ya udah bangun,kita wudhu dulu"Shella malu kalau sampai suaminya itu tahu pipinya sekarang sedang merah akibat ulah suaminya itu.

Seperti biasa yang menyiapkan peralatan sholat adalah Shella.

Setelah melaksanakan shalat,Shella mencium tangan suaminya.Namun,saat ingin melepasnya tiba-tiba Rey menahannya.

"Ini kenapa?"Tanya Rey dengan wajah yang panik karena melihat jari telunjuk Shella di plester.

"Oh ini.Shella di tempat mba Eva belajar masak,terus pas ngiris bawang gak sengaja ke iris"

"Saya kan udah bilang gak usah belajar masak.Saya takut kalau kamu tuh luka kaya gini"

"Ya itu kan kalau di rumah ini.Kalau di sana gak ada mas,jadi gak ada juga peraturan kaya gitu.Lagian mas ini tuh cuma luka kecil aja,udah di ubatin juga kok"

"Tetap aja tangan kamu luka,pasti berdarah itu"

Shella malah terkekeh melihat suaminya begitu khawatir.Menurutnya,sekarang wajah Rey sangat lucu.

"Cuma luka kecil mas.Udah di obati juga.Mas tenang aja,istri mas kan kuat gak cengeng"Shella berusaha menangkan Rey yang masih uring-uringan.

"Kamu ni,saya tuh khawatir.Kamu malah ketawa"

"Lagian mas lucu.Cuma karna Shella luka gini aja sampai kaya gitu"

"Ya karna saya gak mau sampai kamu kenapa-napa.Walau itu cuma luka kecil.Bagi saya,kalau kamu sakit,saya juga akan merasakannya.Kalau sampai terjadi sesuatu sama kamu,saya gak akan pernah bisa memaafkan diri saya sendiri"

Mendengar itu,membuat Shella menangis.Dia sangat bersyukur memiliki pendamping yang sangat mencintainya bahkan sangat menjaga dirinya.Shella pun memeluk Rey erat.

"Makasih,makasih banget mas sudah mencintai dan menjaga saya seperti ini"

"Itu sudah menjadi tanggung jawab saya sayang"Rey melerai pelukan itu dan mengusap air mata Shella dan mencium kedua mata istrinya itu.

Perlakuan manis Rey itu lagi-lagi membuat Shella merona.Walaupun sudah agak terbiasa dengan perlakuan Rey yang sangat lembut kepadanya,namun tetap saja, kadang-kadang Shella masih merasa deg-degan bahkan masih salting.

"Udah, sekarang mas istirahat lagi.Shella mau ke bawah ngambil makanan.Mas belum makan kan?"Dan Rey hanya mengangguk setuju.Saat ingin melepas mukenanya, lagi-lagi Rey menahan.

"Biar saya aja"Rey pun dengan telaten melepaskan mukena milik istrinya itu.Dan Shella terpaku menikmati apa yang dia lihat sekarang.Wajahnya dan Rey begitu dekat.Nampak jelas pahatan sang Maha Kuasa begitu sempurna di wajah Rey.

Setelah selesai Shella pun membantu Rey berbaring lagi di atas kasur dan memakaikan Rey selimut.Shella pun bergegas meninggalkan Rey dan mengambilkan makanan untuk suaminya.
.
.
.
.
.
Kini,Rey dan Shella baru saja selesai menunaikan shalat isya.

"Mas kok pucet gitu sih?Kita kerumah sakit aja yah?"Ucap Shella yang melihat wajah pucat Rey.Rey menggeleng.

"Gak mau"

"Tapi mas,mas tuh pucet gitu loh,suhu badan mas juga naik lagi.Atau panggil dokter aja kesini yah?"Shella masih membujuk Rey.Namun, lagi-lagi Rey menolaknya.

"Gak mau sayang.Maunya tidur aja sama kamu"Rengek Rey seperti anak kecil.Shella di buat geleng-geleng kepala menghadapi tingkah manja suaminya yang tiba-tiba saja.

"Ya Allah ni suami ku kok jadi kaya gini"Ucap Shella dalam hati.

"Sini sayang,kita tidur aja.Pasti nanti sembuh sendiri"Kini Rey menarik tangan Shella ke arah tempat tidur seperti anak yang sedang menarik tangan ibunya.

Shella hanya pasrah menghadapi sikap suaminya ini.Dia pasti kalah dengan keras kepala Rey.Apa lagi sekarang Rey sedang MANJA MODE ON.

Rey menjadikan tangan Shella sebagai bantalnya,dan dia menelusupkan wajahnya di dada istrinya.Biasanyakan Shella yang ada di posisi itu,namun sekarang malah terbalik.Shella dengan telaten mengusap belakang kepala Rey.Sepertinya sekarang Shella harus lebih terbiasa dengan sikap manja suaminya yang akan terus di rasakan ya nanti.
.
.
.
.
.
.
.
.
Segini dulu yah....
Gimana sama part ini?
Di part ini,aku khususin bukan Rey dan Shella.Kan kasian mereka tiga hari gak ketemu😁

Pak BigBos mulai meresahkan yah🔥

Vote dan follow

My BigBos My Suami (SELESAI)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang