21. Truth Or Dare

264 34 0
                                    

Bugh!

Jacob tersungkur setelah di pukul oleh Chanhee.

"Ternyata mulutmu masih licin seperti dulu ya." ucap Chanhee yang kini sudah menarik baju Jacob.

Jacob masih memasang senyum di balik maskernya. Ia tampak sangat puas dengan reaksi yang di berikan Chanhee. Bahkan menurutnya, ini melebihi ekspektasinya.

"Badanmu kecil, tapi ternyata tenagamu tidak seperti kelihatannya ya."

Cengkeramannya Chanhee semakin kuat, bahkan telah mencekik leher Jacob.

"Berhenti bicara omong kosong. Sekarang katakan apa alasanmu, kenapa kau memilih untuk menjadi idol? Seakan kau tau aku akan membunuhmu kapan saja." geram Chanhee.

Jacob menatap Chanhee seakan berkata 'apa menurutmu aku akan kalah darimu?'

"Sepertinya ada salah paham di sini... Tentu saja aku menjadi idol karena itu adalah impianku sejak kecil." jawab Jacob dengan suara yang sangat tenang, seakan tidak takut jika Chanhee memukulnya lagi.

"Impian? Sejak kapan kau membahas tentang impian? Berhenti berbicara omong kosong dan buka topengmu!"

Benar, Chanhee tau apa yang sedang di pikirkan Jacob.

Jacob pasti menganggapnya hanya pengganggu, lemah dan sangat menyusahkan.

Chanhee melepaskan cengkraman dengan kasar hingga Jacob hampir mencium tanah.

Tanahnya bisa-bisa merona kalau di cium Jacob.

Jacob merapikan bajunya yang sama kusut dengan ekspresi Chanhee. Senyum malaikat maut itu tidak hilang dari bibirnya.

"Berhenti memasang ekspresi kusut seperti itu Chanhee, bahkan bajuku kalah kusut denganmu." ujar Jacob dengan lancar jaya tanpa mempedulikan tatapan ingin membunuh dari Chanhee.

Chanhee memperhatikan sekitar, sadar bahwa mereka hampir menjadi tontonan orang-orang yang berlalu di jalan. Ia juga baru sadar kalau jalanan sudah mulai sepi.

"Aku malah menghabiskan waktu berharga bersama pria gila, menyebalkan." kesal Chanhee.

"Lebih baik kau segera memberitahuku tentang alasannya, atau kau akan segera menemui Tuhanmu saat itu juga."

Jacob hanya diam, tatapannya tidak lepas dari pria manis itu. Lama-lama, tatapan mengenalkannya berubah.

Tatapannya kali ini sangat asing. Bisa di bilang, tatapannya menyiratkan rindu dan kesedihan terhadap sesuatu yang tidak ia pahami.

Jacob sendiri bingung, bingung kenapa Kyungmi lebih memahaminya di banding dirinya sendiri. Kyungmi juga bilang dirinya bodoh, padahal bahasa Inggrisnya tinggi, sisanya merah.

Gimana gak merah, masuk sekolah seminggu sekali. Suka banget kabur emang nih anak, Kyungmi aja sampai heran kenapa mau jadi managernya.

Karena takut Kyungmi mengamuk, Jacob bergegas kembali sebelum jadi samsak cadangan.

Karena takut Kyungmi mengamuk, Jacob bergegas kembali sebelum jadi samsak cadangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Where Is The Love? || MilNyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang