11). SEBELAS

35.8K 1.2K 72
                                    

Hy guys kembali lagi bersama aku wkwkwk stay healthy life ya...🌟⭐👍

          Violet menarik nafasnya cukup dalam lalu membalas perkataan orang disebrang sana tak kalah lantang. "Heh Medusa si ular berbisa asal lo tau ya sampai kura-kura bisa ngalahin kelinci pun gue nggak bakal mau pulang kecuali persyaratan yang udah gue tentuin di ACC." Kemudian sambungan telfon pun ditutup secara sepihak olehnya.

Tanpa Violet sadari jika dari dalam ruang kerja Vender sedang memperhatikan gadis itu yang tadi sedang menerima telfon dengan raut wajah marah dan kesal juga gerakan tangan Violet yang seakan sangat ingin melampiaskan kekesalannya pada orang yang menelfonnya.

Vender tersenyum kecil entah dengan siapa gadis itu menelfon tapi yang pasti wajah Violet sangat lucu dan menggemaskan saat kesal pada seseorang termasuk dirinya.

Violet mengambil salah satu file lalu membukanya untuk melanjutkan pekerjaan tapi bukannya fokus Violet malah bertambah kesal karena file itu seharusnya sudah diberikan kepada Vender sejak kemarin dan akhirnya gadis itupun menggebrak mejanya cukup keras.

Dengan satu tarikan nafas Violet menghirup udara dan menyimpannya kedalam paru-parunya selama beberapa detik lalu menghembuskannya perlahan dan terus diulang hingga beberapa kali agar lebih tenang sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam ruangan Vender.

Melihat Vender yang senyum-senyum sendiri membuat Violet merasa aneh dengan pria itu yang kini sudah menatapnya dengan bibir yang masih tersenyum.

Vender tersenyum lalu mengerucutkan bibirnya seperti memberi kiss lalu tersenyum sambil memamerkan deretan giginya yang rapi membuat Violet mendelik kesal dengan perlakuan pria itu hingga iapun baru tersadar jika ruangan itu tembus pandang dari dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vender tersenyum lalu mengerucutkan bibirnya seperti memberi kiss lalu tersenyum sambil memamerkan deretan giginya yang rapi membuat Violet mendelik kesal dengan perlakuan pria itu hingga iapun baru tersadar jika ruangan itu tembus pandang dari dalam.

Ia yakin jika sejak tadi Vender memperhatikannya mulai dari menerima telefon dan sampai gerakan terakhir dirinya, pantas saja tadi pria itu seakan terhibur dengan kelakuannya sendiri.

"Ini file yang harus kau tandatangani secepatnya." Ucap Violet mengesampingkan rasa kesalnya meski masih bersemayam dihatinya.

Tidak ada jawaban dari pria itu dan Vender masih tetap memasang wajah menjengkelkannya lalu tak lama kemudian pria itu bangkit dan menghampirinya, menarik tangan Violet menuju shofa untuk duduk bersama.

"Sepertinya kau sedang banyak beban fikiran hmm? Istirahatlah sejenak." Ucapnya sambil mendekap tubuh Violet hangat lalu mencium keningnya menimbulkan rasa nyaman.

Beberapa menit berlalu dan keduanya masih tetap dalam posisi tersebut hingga perkataan Vender muncul. "Apa kita perlu liburan?."

"Tidak usah lagipula kita sudah hampir berpisah." Jawab Violet cepat bahkan tak diduga oleh Vender jika gadis itu akan mengatakan hal demikian.

Pria dengan mata tajam itu tersenyum membuat matanya menyipit. "Masih tersisa 4 hari lagi itu cukup lama, bagaimana jika ke Bali?." Usulnya membuat Violet memundurkan tubuhnya untuk melepaskan pelukan mereka.

I'M @ MISTRESS✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang