12). DUA BELAS

33.8K 1.1K 99
                                    

Ayo gengs bantu ramein dengan cara share dan fote juga komen yang banyak, satu lagi jangan sampek lupa budidayakan follow agar author semangat ya...💪😅

          Entah mengapa tiba-tiba perasaan Violet terasa ada yang menyenggol hingga menimbulkan rasa tak nyaman, seakan batinnya sedang bertubrukan dengan sesuatu tapi ia tak tau apa itu dan sungguh ini benar-benar membuat Violet tak tenang.

Gadis itu bangkit lalu meraih segelas air dan meminumnya hingga tandas berharap perasaan tak nyaman itu akan hilang dan tak pernah kembali lagi.

Saat ini Violet sedang sendirian dikamar karena setelah kembali dari pantai tiba-tiba ada seseorang yang menelfon Vender hingga membuat pria itu harus pergi keluar untuk menemui orang itu dan mungkin orang yang cukup penting.

"Lo apa-apaan sih kenapa selalu gangguin gue pas lagi ama Violet? Lo gatau gimana nanggungnya gue tadi bangsat!." Geram Vender sambil memukul meja didepannya terlihat sekali jika pria itu sangat kesal pada seseorang didepannya itu.

" Geram Vender sambil memukul meja didepannya terlihat sekali jika pria itu sangat kesal pada seseorang didepannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revan terkekeh kecil. "Cailah cuma diganggu gitu doang udah marah, nih yang seharusnya buat lo marah dan asal lo tau bini lo satu hotel sama kalian bangsat. Bayangin aja pas ada sinetron Indosiar di kehidupan nyata ini." Pria itu berkata mengejek sambil menunjukkan sesuatu diponselnya.

Disana terlihat Crystal yang sedang duduk dipangkuan seorang pria dan latar belakangnya adalah pulau Dewata Bali.

"So? Lokan tau kalo Crystal model lagian belum ketauan juga kok nah meski ketauan pun gue yakin Crystal nggak akan banyak bacot kayak lo." Dan akhirnya Vender membuka suaranya.

"Ah udah ah gue bingung sama hubungan kalian berdua dari awal ngak ada yang bener." Ucap Revan jadi kesal sendiri sekarang karena respon sahabatnya itu yang bisa dibilang terlalu biasa.

"Gue mau balik dulu kalo mau bicarain tentang masalah cewe inceran lo ntar aja pas gue lagi free ntar gue hubungin." Pamit Vender dan bergegas pergi dari sana meninggalkan sahabatnya itu yang hanya bisa meminum minumannya.

Ia tak habis fikir dengan kehidupan sahabatnya itu sejak SMP yang selalu saja dikelilingi oleh banyak wanita sedangkan dirinya bisa dihitung dengan jari, padahal jika dilihat-lihat dirinya tidak terlalu jelek bahkan cukup tampan, ia juga tajir tapi kenapa hanya segelintir wanita yang datang padanya sedangkan Vender sudah seperti barang diskounan yang ada di mall.

Saat sedang membaca dan mengoreksi beberapa file untuk Violet berikan kepada calon sekretaris Vender tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang lalu mencium pipinya cepat. "Vender diamlah aku sedang memeriksa file untuk kukirimkan kecalon sekretaris barumu." Tegur Violet tapi tak diindahkan oleh Vender yang masih tetap menggelayutinya.

"Letakkan saja dulu aku butuh dirimu." Vender menyita iPad miliknya dan meletakkannya diatas meja lalu pria itu menggendongnya menuju ranjang.

Vender menindih tubuh Violet lalu mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir gadis itu, Violet menerimanya tanpa penolakan karena meski menolakpun Vender akan tetap melakukannya.

I'M @ MISTRESS✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang