16). ENAM BELAS

25.3K 1.4K 139
                                    

Pencet dulu tombol bintangnya🌟 biar ngak lupa gengs...































             Kedua mata coklat Violet melebar sesaat bahkan jantungnya juga berdetak lebih cepat karena kemunculan orang yang tak terduga sama sekali dihadapannya, "Vender." Lirihnya kemudian.

Tangan Violet ditarik menjauh dari pintu restoran oleh Vender entah apa yang akan dibicarakan pria itu padanya setelah sekian lama mereka tidak bertemu.

Vender membawa Violet ke kursi yang ada di outdoor, tak ingin pergi ataupun menghindar Violet lebih memilih untuk mendengarkan apa yang ingin Vender bicarakan jika tidak maka pria itu akan terus mengejarnya kemanapun ia pergi.

"Bagaimana kabarmu?" Tanyanya.

"Seperti yang kau lihat, cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan sebenarnya" balas Violet datar ia hanya tak ingin Vender menganggapnya mempunyai banyak waktu luang untuk sekedar mengobrol.

Bukannya berbicara pria itu malah tersenyum hingga kedua matanya menyipit secara otomatis, "Kapan kau akan kembali ke Indonesia? Sepertinya ada yang membuat kerusuhan hingga kakakmu masuk rumah sakit." Ujarnya kemudian.

Satu alis Violet terangkat mendengar perkataan Vender mengenai kakaknya yang masuk rumah sakit tapi bahkan ia sendiri tidak tau menahu tentang itu karena memang kakaknya tak pernah memberitahukan apapun.

"Lalu apa urusannya denganku?"

"Dia koma sudah sembilan hari dan sepertinya divonis tidak akan bangun oleh dokter meski jantungnya masih berdetak" Vender kembali memberitahu tapi kini tubuh Violet sudah hampir kehilangan setengah kekuatannya.

Sungguh tidak ada kabar apapun yang masuk kedalam ponselnya bahkan tangan kanannya sekalipun.

Vender menyodorkan sebuah ponsel dimana ada sebuah gambar seorang pria dengan kepala diperban dan ada banyak kabel yang menempel pada tubuh kekarnya yang kini lebih terlihat kurus.

"Melihat reaksimu sepertinya tidak ada yang memberi tahumu tentang masalah ini, oh ya selamat bertemu esok hari" setelah mengatakan hal itu Vender bangkit lalu berjalan meninggalkannya masuk kedalam restoran sepertinya ingin memesan sesuatu.

Sebelum pergi Vender sempat mengelus kepalanya membuat Violet sedikit tersadar dari fikirannya sendiri.

🚫🚫🚫

Diruangan serba coklat dan kream itu Violet sedang kedatangan tamu yang menurutnya cukup tak diharapkan kedatangannya saat ini karena hanya akan membuang-buang waktunya saja.

"Jadi bisakah segera anda selesaikan dengan cepat Mr. Lavender Cameron Dallas? Aku masih ada urusan penting lainnya setelah ini" Violet berbicara dengan formal seperti para CEO kebanyakan.

Ya Violet sudah resmi menjadi seorang CEO di perusahaan Azalea atau lebih tepatnya pemimpin dari perusahaan peninggalan mendiang sang ibu yang ternyata sudah berdiri sejak ibunya masih remaja.

Perusahaan itu bekerja dibidang pakaian dan fashion yang akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat karena mengeluarkan produk terbaru Minggu lalu dan menjadi trending.

"Ah baiklah kita resmi bekerjasama sekarang" pria itu menandatangani kontrak kerja samanya sambil mengulurkan tangannya berniat untuk berjabat tangan dan segera dibalas oleh Violet tanpa fikir panjang.

Kedua sekretaris masing-masing juga langsung menyimpan berkas-berkasnya dan juga melakukan jabat tangan sebagai formalitas kerja yang baik, Vender tersenyum lalu mengecup punggung tangan Violet lalu berbisik pelan.

I'M @ MISTRESS✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang