"Berapa lama kau bisa bermain?."
_ Lavender Cameron Dallas _
"Selama yang kau inginkan memang berapa banyak kau bisa membayarku tuan Dallas?."
_ Violetta Azalea _
"Sebanyak yang kau inginkan."
_ Lavender Camerron Dallas _
🚫🚫🚫
Vender hanya sedang...
Crystalsedang menyeruput secangkir kopinya sambil memandangi beberapa orang anak yang sedang bermain disebuah permainan anak yang tersedia di cafe itu dan diawasi oleh beberapa orang tua.
"Honey lihat anak berbaju coklat itu, sangat cantik dengan wajah Eropa" Ucapnya dan Vender langsung menoleh kearah yang Crystal tunjuk.
Disana ada seorang anak perempuan yang berumur sekitar 7 tahunan sedang bermain ayunan bersama seorang wanita yang mungkin saja itu ibunya karena posisi wanita itu membelakangi mereka. Anak itu tertawa riang setiap sang ibu mengayunkan ayunannya kencang hingga menerbangkan beberapa anak rambutnya.
Tiba-tiba wanita itu menghentikan laju ayunan anak itu dan segera berbalik untuk menerima telfon, seketika itu juga Vender terkejut bukan main saat tau siapa wanita itu adalah Violetta Azalea.
"Bukankah dia mantan sekretaris mu? Apa dia sudah mempunyai anak?" Tanya Crystal sambil mengerutkan dahinya.
"Emh ya dia mantan sekretaris ku tapi dia belum menikah" jawab Vender seadanya tapi tatapan tajam itu masih tak lepas dari wanita dengan blouse putih dan jeans.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru satu bulan mereka berpisah dan bahkan Vender belum bisa move on dari gadis itu tapi mereka dipertemukan kembali sekarang tanpa diduga. Violet tersenyum saat anak perempuan itu menghampirinya dan tak bisa dipungkiri jika Vender merindukan senyuman itu.
Tak lama datanglah seorang pria menghampiri keduanya dengan senyuman yang terlihat sangat senang menggandeng tangan anak itu dan berbicara sesuatu kepada Violet, Vender tau siapa pria itu bahkan sangat tau karena sebelumnya mereka pernah bertemu dan bekerja sama.
🚫🚫🚫
Sandra sedang sibuk dengan pekerjaannya saat ini dan bahkan ia tak punya waktu hanya itu sekedar makan siang tapi tiba-tiba salah satu teman kerjanya datang dan mengatakan jika atasan mereka Lavender Cameron Dallas sedang mencarinya.
Tanpa banyak kata lagi Sandra meninggalkan pekerjaannya yang sebelumnya sudah ia simpan lalu bergegas untuk menghadap sang atasan yang tak biasa mencari dirinya.
Sandra hanya sedikit takut jika ia membuat kesalahan atau semacamnya yang membuat pekerjaannya terancam karena ia tak ingin kembali susah mencari pekerjaan yang lain.
Tok, Tok, Tok
Dengan hati berdetak Sandra mengetuk pintu ruangan atasannya yang sebelumnya ia sudah bertanya kepada sekretaris baru yang menggantikan sahabatnya itu bulan lalu.
Iapun masuk kedalam setelah mendengar kunci terbuka lalu berjalan mendekat kearah kursi didepan meja kerja Vender yang kini sedang fokus pada tabletnya dan sandrapun segera duduk.
"Ada yang bisa saya bantu sir?" Tanyanya takut-takut tapi atasannya itu masih enggan bersuara dan masih fokus pada benda didepannya.
