capt. 25

139 10 1
                                    

setelah tadi tae menyelesaikan kegiatan mencuci piringnya kini tae dan yn sedang duduk di sofa, mereka menghidupkan tv yang sebenarnya tidak di tonton malah sedari tadi tae asik bercerita mengenai pekerjaannya akhir-akhir ini, saat ini posisi yn duduk sangat dekat dengan tae bahkan tangan tae dengan setianya merangkul yn dan sedari tadi tae terus saja berbicara yang sebenarnya tidak di dengar oleh yn, ia kembali pada rutinitasnya hari ini yaitu melamun...hingga..

chagii.. kenapa diam saja, jawab -ucap tae

eh eoh apa? bukankah kau sedang membicarakan pekerjaan mu? -ucap yn gelagapan

kau tidak mendengarku ya? -kesal tae

maaf-maaf, coba ulangi apa pertanyaan mu? -ucap yn lembut dan mampu meluluhkan tae

aku sudah tidak membahas itu, sekarang aku bertanya setelah kita menikah kau ingin kita tinggal di mana? mension? aku akan membelikannya untuk mu jika kau mau, dan kita akan survey kesana -tae

ah itu, aku tak ingin mension, itu terlalu besar untuk ku tae -ucap yn

kenapa? nanti kan juga ada para main disana -tae

ya tapi itu terlalu besar jika mension, bagaimana jika...*berfikir sejenak* aaa, rumah yang tidak terlalu besar dan tidak juga kecil dengan bebarapa kamar tidur, ruang kerja, juga ruang bermain untuk ana-anak  hmm tapi aku mau rumah untuk para maid di pisah dengan rumah utama jadi kita bebas -ucap yn sambil merentangkan tangannya

bebas apa? -goda tae,

ah mak..maksudku ya bebas , bebas melakukan apapun yang ingin aku lakukan disitu tanpa takut adanya maid, aku sangat suka suatuhal yang mempunyai privasi, dasar kau pasti berfikir aneh-aneh kan, buang pikiran mu itu tuan - kesal yn

hhh aku kira apa, baiklah, nanti akan aku carikan beberapa yang strategis dan kita akan survey kesana -ucap tae dan di angguki oleh yn pertanda ia setuju.

oia, aku ingin bertanya sesuatu dan aku harap kau mau menjawabnya dengan jujur -ucap tae menatap yn serius

ap..apa? -yn

kau ada masalah hari ini? atau aku berbuat salah? kenapa aku perhatikan kau banyak melamun, dan juga kau tidak bisa di hubungi, yoona juga bilang bahwa kau lebih banyak diam dan melamun di kantor hari ini hingga pulangpun kau tidak mengabari yoona maupun aku -ucap tae. tentu penjelasan dari tae barusan membuat jantung yn berdetak dua kali lebih cepat, ia tak tau harus menjawab apa, tak mungkin jika ia berbohong dengan taehyug bukan, taehyung calon suaminya harusnya tae tau tentang masalalunya, dan apa ketakutan yang ia rasakan. memang benar tae tau tentang masalalunya tapi yn bahkan belum memberi tau taehyung tentang nama pria itu.

yn sempat terdiam lama akan hal itu, membuat tae menatapnya khawatir.

hey..hey kenapa? kau blm mau menceitakannya padaku? -tae, namun yn masih tetap diam dan menunduk

hmm tak apa jika blm mau, tapi aku harap cepat atau lambat kau mau berbagi denganku, aku tak mau kau kesulitan memikirkan sesuatu sendiri yn -ucap tae tulus, yn pun mengela nafas dan mulai menatap tae

begini... sebenarnya aku blm tau pasti akan hal ini, tapi ada ketakutan dalam diriku, kau tau kisah masalaluku dengan seorang namja yang saat itu notabennya adalah kekasihku, ia di jodohkan oleh orangtuanya dan melanjutkan beasiswa kedokterannya ke luar negri -jelas yn

ya.. lalu -tanya tae lagi

kau tau kerjasama degan salah satu rumah sakit baru yang yoona katakan malam saat kita berkumpul bersama? -yn

yaa aku tau -tae

tadi aku bertemu dengan sajangnim dan dia berkata bahwa nama rumah sakit itu bernama  jeon's hospital -ucap yn lesu

TAKDIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang