capt. 42

120 12 0
                                    

selang 15 menit yoonapun kembali dengan sekantong pelastik yang berisi obat untuk yn.

hmm yoona, boleh antarkan aku ke kantor? -yn

apa? kau tak ingat apa kata doker tadi? kau harus beristirahat yn -yoona

aku hanya ingin menemui sajangnim, tadi aku menelfonnya dan dia bilang bahawa dia ada di kantor hari ini -yn, dengan pasrah yoonapun mengangguk dan mereka mulai berjalan ke arah parkiran untuk segera pergi ke kantor.

skip, saat ini yn sudah bersiap turun dari mobil yoona untuk segera menuju ruangan sajangnimnya itu, namun belum sempat ia membuka pintu mobil tangannya di tarik oleh yoona dan hal itu membuat yn menatap yoona bingung

yn, kau yakin? - ucap yoona metap yn dalam

hmm *mengangguk* huft.. aku rasa, aku sudah bisa mulai membicarakan hal itu -yn

tapi yn -yoona

yoona, kau ingatkan apa kata dokter tadi, aku harus tenang, agar aegi bisa berkembang dengan baik -yn, yoonapun hanya terdiam ragu dengan keputusan yn kali ini.

kau tenang saja yoon, aku akan merawatnya walaupun sendiri, dan aku rasa itu adalah jalan tebaik untuk memulai lembaran baruku -yn

baiklah, jika kau yakin, aku akan menunggumu di mobil -yoona, yn pun mengangguk dan mulai menuju ruang sajangnimnya

kini yn sudah sampai di depan ruangan sajangnimnya, ia berhenti sejenak dan menghembuskan nafasnya agar lebih tenang.

tok..tok..tok..

permisi sajangnim, ini aku yn -ucap yn dari luar

ah yn, ya silahka masuk -sajangnim, dan yn pun memasuki ruangan sajangnimnya

ah duduk-duduk, ada apa? -sajangnim

setelah duduk yn pun menundukan kepalanya, memainkan jarinya di sana

ada pa yn apa kau baik-baik saja? -sajangnim, akhirnya mengehla nafas panjang dan menatap ke arah sajangnimnya.

begini sajangnim, hmm itu, aku ingin bertanya mengenai tawaran beasiswa yang pernah sajangnim berikan padaku, apa itu masih berlaku? -tanya yn hati-hati

ah itu, tentu saja masih, ada apa? -sajangnim

aku.. aku berencana untuk mengambil tawaran itu -ucap yn sambil menundukan kepalanya, sajangnim yang mengerti hal itupun merasa ada yang tidak beres pada yn, namun ia sadar itu bukanlah hak nya jika memang yn tak ingin bercerita mana mungkin ia memaksa.

a...ah, baiklah, tapi perlu ku perjelas bahwa itu adalah beasiswa luar negri yang mengharuskan kau berkuliah ke luar negri, apakah tak apa? -sajangnim

tak apa sajangnim -jawab yn cepat

kau yakin? kau sudah membicarakannya dengan suamimu ? bagaimana pendapatnya? -sajangnim

ah soal itu, dia setuju, yaa dia setuju selama itu baik untuk ku -jawab yn berbohong

ah baiklah, jika memang kau sudah yakin, aku akan memberikan beberapa berkas dan kau silahkan menandatanganinya -ucap sajangnim, tak lama iapun memberikan beberapa berkas pada yn, dan yn pun segera menandatanganinya.

sudah -yn menyerahkan kembali berkas itu.

baiklah, aku akan segera menghubungimu, aku akan mengajukan ke beberapa univertitas dan kita akan lihat hasilnya minggu depan -sajangnim.

minggu depan? apa tidak bisa lebih cepat sajangnim? -yn, sajangnimpun semakin menatap yn bingung

tidak yn, ini sudah waktu tercepat yang aku bisa, karena namanu dan berkasmu sebagian sudah masuk dan hanya tinggal mengajukan surat persetujuan ini-sajangnim

TAKDIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang