Johandika

1.8K 205 47
                                    

(Yoon Jeonghan as Johandika)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Yoon Jeonghan as Johandika)

***

Johandika Xaviero Adhitama nama gue. Panggil Johan. Mau panggil ganteng juga boleh, sayang juga boleh. Tapi belum tentu gue bisa bales panggilan sayang dari kalian.

Gue anak kedua, punya kembaran namanya Jovindra, yang kata orang-orang jauh dari mirip sama gue.

Kalo kata Stefano--

"Johan!! Lo manggil gue ga pake Abang hah?!"

Maksud gue.. kalo kata Bang Stef, kelakuan gue sama Jovin itu ibarat surga dan neraka.

Ya jelas gue yang diumpamain sebagai neraka, dan Jovin yang surga.

Gimana gak gitu, stok sabar Jovin itu kayak angka 8, ga ada batasnya. Nah, kalo gue berperan sebagai penguji kesabarannya Jovin. Ditambah 10 pasukan kecil-kecil di rumah, adek-adek gue maksudnya.

Terus katanya, tiap liat Jovin itu adem banget, kalo liat gue, bawaannya pengen berantem.

Yeee, siapa juga yang mau liatin lo pada? Mending gue liatin batu deh.

Ngomong-ngomong, gue punya peliharaan, yaitu batu. Gue sendiri heran, kenapa gue gak pelihara makhluk hidup kayak hewan atau tumbuhan.

Cuma pas gue mikir-mikir lagi, kayaknya emang lebih simpel pelihara batu deh.

Lo ga perlu bersihin kotoran, ngasi makan minum, dan sebagainya. Kalo gue sih, cuma ngasi rumah, nama, sama kadang ngajakin dia ngobrol kalo gue lagi bosen.

"Kak Han!! Bantuin Ichan bikin pe-el dong!"

Gue melekin mata waktu denger suara adek bungsu gue. Dia masih umur 5 tahun, jauh banget kan sama umur Bang Stef yang udah tuir, hehe. Sebenarnya gue sendiri gak beda jauh sama Bang Stef. Tapi tetep aja lebih muda gue yang 22 tahun.

"PR apa?" tanya gue. Adek gue yang bungsu ini, masih belum bisa bilang R, dan kalo diajarin, dia anggepnya angin lalu atau kalo lagi sensi dia bakal ngambek karena ngira diejek, tapi kadang emang tujuan gue ngejek sih.

"Pe-el gambal!" katanya antusias.

Pengen banget gue ledekin karena sok-sokan punya PR, padahal ini anak belum sekolah.

Kata bonyok gue sih, tahun depan aja di sekolahin, langsung SD kalo bisa. Karena si bontot ini pinter, cuma nempel aja sama abang-abangnya.

"Kak Han, ayo bantu-bantu!" pintanya menggoyang lengan gue.

Gue langsung pura-pura pingsan dalam posisi tengkurap. "Kak Han pingsan, Chan. Minta Mas Nathan aja lah gambarin."

"Ih olang pingsan kok bisa omong-omong?! Ayo Kak Han.. bantuin Ichan.." rengeknya sambil naik ke badan gue lalu mulai loncat-loncat di atas punggung gue.

Kan apa gue bilang, ni anak tuh pinter.

"Ahh.. Kak Han ga bisa gambar. Jelek," elak gue.

"Tapi maunya sama Kak Han!" Ichan mulai narik-narik rambut panjang gue.

"Yaudah Kak Han gambarin, pijetin dulu tapi."

"Okee! Janji ya?" tanyanya dengan mata berbinar.

"Iyaa."

***

"Kak Han, ini dah tiga jam, tapi dak selesai-selesai? Kapan gambalnya?" tanya dia memelas.

Gayaan tiga jam. Sejam aja diitung 100 menit.

"Zzzzzzz." Gue pura-pura tidur, hehe.

"KAK HAN!! HUWAAA! KAK HAN BOONGIN ICHAN!"

---

Kata ... tentang Johandika

[Stefano]
"Tukang boong, curang, ngeselin banget adek gue yang sebiji ni. Doyan banget ngerjain orang soalnya. Sayangnya dia adek gue, jadi ga boleh dibuang. Nanti diamuk bonyok gue."

[Jovindra]
"Kembaran saya yang berbeda 180°."

[Julian]
"Kalo dia cewek, Julian gebet. Soalnya cantik."

Tak! "Berapa kali gue harus bilang kalo gue COWOK TULEN! Hah?!"

"Ampun Mas Han!"

[Deon]
"Tempat curhat."

[Jeonathan]
"Gue mah iya aja ngeliat kelakuan dia."

[Javiero]
"Kadang suka bantuin gue bikin lagu."

[Arthur]
"Arthur kadang bingung, kayaknya Arthur lebih tua dari Mas Han deh ya? Ambil hikmahnya aja lah."

[Mahesa]
"Mas Han tuh sukanya curang."

[Matthew]
"Kayaknya kalo direkam, perbuatan curang Mas Han bisa jadi satu film berdurasi setahun deh (?)"

[Sagara]
"Dijulidin enak kali ya?"

[Hanniel]
"Meski kurus, tapi kalo bobo nya di puk-puk sama Mas Han, Niel bisa bobo nyenyak."

[Chandra]
"Kakak kesayangan Ichan!"

Sebong FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang