6. Jeonathan dan Ichan

1.4K 110 16
                                    

Sorry guys aku ga bisa update kemarin soalnya ngerjain tugas😭🙏🏻

Satu lagi, ini cerita bahasanya bakal berubah-ubah, senyaman aku nulisnya aja ya😅 ga biasa pakai informal soalnya

***

"Kakakk!"

Nathan langsung beresin PS nya, naroh itu di bawah ranjang terus pura-pura tidur. Ini jam 05.00 dan Nathan belum tidur sama sekali karena habis ngerjain tugas langsung main PS.

Dan balita mana lagi yang bangun pagi-pagi buta terus baterainya sudah 100%, selain Ilias Chandra Adhitama, adeknya Jeonathan Alvaro Adhitama?!

"Hmmm?" dehem Nathan dari balik selimutnya begitu Ichan buka pintu kamarnya.

"Ih Kakak kok bobo nya pake kacamata?" Ichan ngelepas kacamata Nathan pelan-pelan.

Nathan masang muka seolah orang paling ngantuk sedunia. "Ichan ngapain?"

"Kak."

"Hmm."

Ichan berusaha naik ke ranjang Nathan. Karena kasian adeknya udah merosot tiga kali, akhirnya Nathan narik tangan adeknya terus dipeluk di dalem selimut.

Gemes >﹏<

"Kakak tau dak hali apa hali ini?"

"Hari ini hari apa," koreksi Nathan.

"Iya itu masud Ichan."

"Maksud Chan."

"Iya itu pokokna."

"Pokoknya--"

"Ih! Kakak celewet! Ichan kan masi kecil! Belum bisa omong benel!" protes Ichan karena daritadi Nathan ngoreksi dia terus.

Nathan ketawa pelan terus meluk Ichan lebih erat. "Bau ih, belum mandi."

"Balu banun. Ih! Ih! Tuh ih! Ichan mau omong dulu! Hali ini haliiii.. hali apa hayo?"

"Hari Jumat." Nathan nyium pipi Ichan.

"Ih bukan! Janan cium-cium, katanya bau!"

Nathan malah nyiumin Ichan gemes. "Adeknya Kak Jeonathan.. hari ini hari Jumat, adek.."

"BUKAN!"

Demi mendengar teriakan kesal Ichan yang mirip toa, Nathan tutup telinga dan Javier sampe jatoh dari kasurnya. Tapi dia mana bisa marah sama si bontot, paling cuma disinisin doang.

Javier mungut bantal sama selimutnya terus keluar, tidur di sofa.

"Ya emang hari apa?"

"Ulang tahun nya Ichan!"

"Ichan ulang tahun? Kapan?"

Ichan langsung ngamuk terus berusaha nyakar muka Nathan. "E-eh!"

***

"Muka lo kenapa Than?"

"Tau tuh, tanya aja sama anak manja!"

"Hmph! Ichan bukan anak manja!"

Julian mendengus maklum. Males nanya-nanya ke Nathan yang fokus baca buku dengan mukanya yang merah-merah beret. Apalagi ke bocah yang main mobil-mobilannya pake tenaga.

"Kalo mau ngerusak jangan main," gumam Nathan.

"Celewet!"

Dahlah itu anak dua pasti lagi berantem. Tumben.

"Gue mau pergi dulu."

Ichan cuma ngeliatin Nathan yang pergi dari sana, tanpa niat buat halangin atau minta maaf duluan.

Sebong FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang