Unintended By JiiKeiha
All chara belongs to MK
Warning for ; Crackpair.Fanon(canon life). KBBI.EYD.Typo(s)
SasuHinaGaa
DLDR!!
.
.
.
"Berikan misi ini padaku, Hokage-sama!"
Kening Kakashi berkedut saat Hinata menerobos paksa untuk masuk ke dalam ruangannya. Gadis pemilik surai panjang itu berdiri gemetar di depan meja kerja Kakashi dengan kepala yang sedikit menunduk pun kedua tangan yang menggantung ditiap sisi tubuhnya mengepal. Dilihat dengan mata telanjang, siapapun akan tahu jika Hinata sedang mencoba menahan beban yang saat itu tengah menindih hatinya.
"Hinata-"
"Ottou-sama sudah menyetujuinya!"
Kakashi menahan napas mendengar kalimat Hinata yang dibuat sok tegar padahal jelas ada getaran dalam nada suaranya yang tidak seberapa besar.
"Hinata, apa yang kau lakukan?"
Perhatian Kakashi teralih pada Kiba, Shino dan Chouji. Ketiganya menyusul masuk ke dalam ruang kerja Kakashi yang pintunya belum tertutup.
"Misi ini akan memakan waktu yang cukup lama! lagi pula kami hanya memberitahumu bukan mengajakmu!"
Ada emosi yang terdengar dari nada suara Kiba. Sedang Shino hanya mengangguk tegas menyetujui sahabat sekaligus rekan satu tim-nya.
"Kau perempuan Hinata. Tidak akan baik berada lama jauh dari keluarga, apalagi kau sudah dewasa."
Setelah lama menyembunyikan kedua matanya, Hinata mendongak, membalas tatapan memelas Kiba dengan tajam seraya berkata, "Jangan lupa jika aku juga seorang Kunoichi!"
Kiba baru separuh membuka mulut saat Hinata lebih dulu menyela, "Klan-ku sudah menyetujuinya. Aku membawa surat resmi untuk itu."
Hinata menunjuk surat yang tergeletak di atas meja Kakashi dengan dagunya. Kiba menghembuskan napas kasar. Biar bagaimanapun ia tidak setuju jika Hinata harus ikut bersama mereka dalam misi kali ini. Misi yang cukup berbahaya dan mengharuskan mereka untuk pergi jauh dari Konoha dalam jangka waktu yang lama.
"Hanya karena aku perempuan, kau tidak berhak menghalangiku untuk menerima misi ini!"
Hinata hampir menangis saat mengatakannya. Kedua matanya sudah berselimut kabut, bibir tipisnya bergetar menahan emosi yang menjerit untuk dilampiaskan.
"Hinata--"
Tatapan iba dari Kiba, kemudian Shino membuat Hinata semakin muak dengan dirinya.
"Kami-"
"Jangan!"
Hinata membuat tanda stop dengan satu tangannya, menarik napas dalam dengan gerakan lambat, berusaha untuk mengontrol diri, kemudian berkata, "Aku mohon jangan mengasihaniku!"
Kakashi yang tidak tahan dengan keributan itu akhirnya mengambil sikap. Hokage keenam itu berdiri dengan penuh wibawa. Memandang lekat-lekat Hinata yang balas melihat padanya dengan penuh harap.
"Hokage-sama," lirih suara Hinata dengan kesungguhan sampai di telinga Kakashi.
Kakashi tidak menutup mata atas apa yang terjadi kepada Hinata pasca perang dunia ninja. Semua orang di Konoha tahu gadis itu pasti menderita lebih dari siapapun yang ada di sana. Hinata sedang mengalami fase paling terpuruk dalam hidupnya.
Kehilangan Neji.
Cintanya pada Naruto yang bertepuk sebelah tangan.
Kenyataan jika Hanabi-lah yang dipilih oleh Klan Hyuuga untuk menggantikan Hiashi.
Dan sepertinya alasan Hiashi membiarkan Hinata menerima misi itu adalah untuk menjauhkan putrinya dari status sebagai bunke yang otomatis akan Hinata terima jika terus berada di Klan Hyuuga, atau dalam artian kasar, Hinata ditendang dari Klan-nya sendiri agar tidak menjadi bunke untuk Hanabi.
Meski terdengar kejam, namun maksud Hiashi mungkin saja baik. Entahlah, Kakashi tidak berani berasumsi. Kadang-kadang ia hanya penasaran, di mana Hinata menyembunyikan kekuatan besar untuk menerima semua takdir buruknya?
"Baiklah. Hinata akan menggantikan Chouji untuk misi ini."
Kakashi melihat untuk pertama kalinya sejak masuk ke dalam ruangannya, Hinata tersenyum.
"Misi ini resmi diberikan kepada tim 8."
Hinata menghela napas lega.
Kiba dan Shino pun terlihat menerima meski dengan terpaksa.
"Ingat! kau harus selalu dalam pengawasan kami. Kami akan melindungimu."
Hinata mengangguk, seraya tersenyum dan berkata, "Kalian berdua memang selalu melindungiku .... seperti selama ini."
Ketiganya saling berangkulan.
Dari balik alis matanya yang tebal, Hinata melihat Kakashi dan menggumamkan kata 'terima kasih' pada sang Hokage yang secara tidak langsung telah memberikannya kesempatan untuk pergi menjauh dari Konoha meski sementara. Tidak masalah, Hinata hanya berharap selama kepergiannya nanti, ia mampu merekatkan kembali hatinya yang telah retak.
.
.
.
-tbc-
Malesin gak sih aku kepikiran pen bikin fanon lagi, kali ini SasuHinaGaa (aku belum move on dari Mencintai luka & The sand of waves masa wkwkw)
Mungkin juga tiap part gak akan panjang-panjang ya, jadi kek mini novel gitu :D
Fyi judul ff diambil dari lagu Muse-Unintended karena ide muncul pas denger lagu ini ♥
Jangan bosen ah :p yuk tinggalkan jejaknya ♥ thankiss :*

KAMU SEDANG MEMBACA
Unintended
FanficSetelah perang dunia ninja usai, Hinata memilih pergi dari Konoha. Alih-alih demi sebuah misi, Hinata hanya sedang berusaha membuat jarak untuk mengobati hatinya yang retak. Dalam perjalanan ia menemukan banyak hal tak terduga ... mampu merasakan ci...