Hari ini sekolah libur dikarenakan tanggal merah. Tobio bangun lebih awal dan melihat posisi tidur kakaknya yang aneh. Si mungil terkekeh kecil sambil bangkit berdiri.
Hal pertama yang Tobio lakukan adalah mandi lalu turun untuk memasak, ia sengaja tidak membangunkan Tooru agar lelaki itu bisa puas istirahat.
Ting tong
Tobio yang sedang memasak pun menoleh. Ia mengecilkan api sebelum melangkah keluar.
Ceklek
"Ushijima sensei?" Kedua alis Tobio terangkat, separuh tubuhnya masih berada di balik pintu. Terlihat Wakatoshi tersenyum tipis. Tobio pun membungkuk dan mempersilahkan Wakatoshi masuk. Belum sempat ia bertanya tujuan pria itu datang, masakan Tobio keburu matang.
"S-sebentar sensei.." Tobio hendak berlari ke dapur. "Mau ku bantu?"
"A-tidak perlu.."
"Tidak papa"
Sungkan menolak, Tobio membiarkan Wakatoshi mengikutinya. Pria dewasa itu membantu Tobio meletakkan masakan ke meja makan.
Berhubung Wakatoshi ada disini saat makanan matang, Tobio mengajaknya untuk sarapan sekalian. Keduanya pun duduk bersebrangan di kursi makan.
"Aku kemari ingin bertemu orang tuamu.."
"Mereka sudah berangkat kerja sensei.."
"Kau hanya ditinggal sendiri?"
Tobio menggeleng. "Dengan kakak"
Wakatoshi tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepala. "Begitu.. Tujuanku kemari sejujurnya hanya ingin mengetahui keadaanmu, kau terlihat tertekan saat disekolah, kau bisa katakan padaku alasannya Tobio. "
Tobio menunduk. Ia tidak tahu harus menjawab apa dan kenapa juga Wakatoshi terlalu peduli, selama Tobio bersekolah sebelumnya tak ada satupun guru yang peduli.
"Itu, sebenarnya.."
"Ohayou.." Sapaan Tooru menginterupsi. Lelaki berkulit tan itu mengusak matanya sambil berjalan mendekat. "Oh ada tamu?" Tooru melihat pada Wakatoshi dan Tobio bergantian.
Alis Tooru menyernyit. Wakatoshi terlihat terlalu tua untuk menjadi teman Tobio. Jangan-jangan dia pedofil. "Tobio-chan siapa? Kenapa kamu membawa dia masuk ke rumah."
"A-anu nii-san, jangan salah sangka dia guruku.."
Merasa disebut, Wakatoshi bangkit berdiri lalu membungkuk pada Tooru. Si tampan masih terlihat sinis, ia tidak menyukai kehadiran pria itu terlebih dekat-dekat dengan adiknya.
"Ada keperluan apa? Hari ini tanggal merah, jika ada kepentingan sekolah bisa diurus saat masuk"
Tobio bangkit berdiri lalu menggenggam tangan sang kakak. Tobio sudah hafal sifat kakaknya yang posesif dan suka ceplas ceplos, benar-benar tidak pandang bulu. "Nii-san sudah, Ushijima sensei hanya-"
"Apa ucapanku salah? Hari ini libur, kamu harusnya tidak disibukan urusan sekolah." Tatapan Tooru menajam pada Tobio. Katakanlah ia cemburu adik manisnya membela si tamu.
Wakatoshi tersenyum tipis lalu menyela. "Maksud kedatanganku kemari hanya ingin mengetahui keadaan Tobio, maaf kalau mengganggu, aku akan pulang"
"Tobioku tidak kenapa-napa."
Wakatoshi yang hendak berjalan keluar pun berhenti. Ia berbalik lalu menatap Tooru rendah. "Oh jadi kau tidak tahu apapun ya ternyata, atau kau tahu tapi tidak peduli?"
Tooru semakin panas. Apa maksud ucapan itu? Apa yang terjadi pada adiknya. Tanpa sadar cengkraman nya pada tangan Tobio mengerat.
"Apa maksudmu?!" keningnya mengerut serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stigma (OiKage) END
Fanfiction"Apa kau menyebutku seorang pendosa?" Pair: Oikawa Tooru x Oikawa Tobio (Tobio as Oikawa's little brother) Disclaimer: rate M, OOC, incest, blood, murder, trauma, mature content, mental illness, angst, soft. NO HATE TO ANY CHARACTER, THIS IS FANFIC...