felix menggigil luar biasa tak peduli walaupun ini jam dua siang. bermain di air tidak terlalu dingin karena pada akhirnya badan felix akan terbiasa.
masalah baru dimulai saat selesai mandi dan angin menghembus pada tubuhnya yang baru saja kering. udara terasa jauh lebih dingin daripada air. belum lagi baju felix belum kering sempurna.
meski masih agak basah tetap saja tubuhnya terasa membeku saat kulitnya menyentuh baju tersebut.
felix kembali ke sawah jisung tanpa changbin dan jeongin karena mereka langsung pulang setelah mandi.
"duduk sini dulu, ya?" felix menurut dan segera duduk di gubuk paling pojok. celana kainnya sudah dipakai dan meringkuk memeluk lutut.
jisung cepat kembali dengan sarung dan dua mangkok mi kuah. ia memakaikan sarung itu di sekitar badan felix dan berikan satu mangkok untuk felix.
felix yang kedinginan langsung menghela napas lega memegang erat mangkuk yang hangat itu.
felix mengambil garpu dan memakannya, "mhhh! mi apa ini? aku belum pernah ngerasain yang seenak ini!"
"mi sedap biasa yang kari spesial." jawab jisung keheranan, masa felix belum pernah sekalipun mencoba mi instan?
"sungguh? waktu dulu aku makan nggak seenak ini lohh" kata felix menyeruput kuahnya dan tenggorokan terasa lega sekali.
felix tidak tahu, mungkin karena bumbu desa lebih enak. mungkin tidak ada hubungannya dengan rasa karena felix kedinginan sekarang ini. atau mungkin juga karena felix bersama jisung jadi apapun yang dia makan jadi terasa enak.
mereka menghabiskan mi kuah tak lama kemudian. selanjutnya mereka diam saja memandang sawah yang sudah hampir selesai ditanami padi.
semakin sore, matahari semakin tertutup awan. menjadikan suasana teduh dan damai. yang ada hanyalah suara jangkrik dan kodok bersahutan.
"aku belum pernah merasa sebahagia ini" jisung menoleh mendapati felix tersenyum tenang menatap sawah yang hijau.
felix juga sadar kalau hari hari terakhir ini jauh lebih menyenangkan daripada belasan tahun yang dia habiskan hidup di kota.
disini felix bisa tertawa lepas, menikmati kegiatan yang dia lakukan. disini felix tidak perlu khawatir tentang hari esok. disini felix bisa tidur lelap dan bangun dengan segar.
"aku bersyukur bertemu dengan teman teman baik seperti changbin, jeongin, dan kamu jisung"
jisung tersenyum, "kenapa tidak? kami juga senang kalau ada orang lain yang tertarik sama desa kecil kita"
"bukan tentang itu, jisung..." gumam felix, "maksudnya, aku suka desa ini. tapi aku lebih suka pengalaman yang kita lakukan bersama. aku bisa menikmatinya karena ada kalian."
jisung terdiam saat felix menatapnya intens. felix menoleh lagi ke arah sawah, memutus kontak mata. perlahan dan takut takut felix menggeserkan tangan kirinya.
ia mengelus tangan kanan jisung lembut sebelum memberanikan diri untuk menggengamnya. jisung tidak berkata apa apa dan tidak menolak.
meskipun dalam hati jantungnya sudah jumpalitan. untuk beberapa saat ia akhirnya mengeratkan genggaman tangan felix di tangannya.
entah kenapa meski sudah berkali kali memegang tangan felix, kali ini rasanya sangat berbeda dan ......hangat.
"terima kasih karena tidak mengusirku waktu itu" kata felix tersenyum mengingat pertemuan pertamanya dengan jisung.
"nggak, harusnya aku yang minta maaf karena sempat kabur waktu kamu kejar" felix tertawa membuat suasana terasa lebih ringan sejenak.
mereka bertatapan lagi dalam diam. jisung masih berdebar debar merasakan tensi mulai naik.
ia takut jika momen ini akan jadi pengalaman pertama jisung mencium felix. tidak, jisung tidak pernah siap untuk hal itu.
tepat ketika felix sudah berada di depan hidungnya, felix menunduk. kepalanya dia rebahkan di pundak jisung. felix tidak tahu betapa bersyukur dan kecewa jisung saat itu.
"aku pengen selamanya disini" gumam felix sedih.
"kau akan selalu disambut di desa kecil kami" senyum jisung.
jisung tidak akan pernah mengerti apa yang dimaksud felix. tentu saja, mana berani felix bilang kalau dia ingin selamanya ada di pelukan jisung.
felix tidak akan berani dan tidak akan bisa mengungkapkan hal itu.
tidak ketika ia sudah menjadi tunangan orang lain dan akan menikah dalam waktu dekat. felix merasa sangat bersalah pada chan dan jsiung.
jisung tersenyum menatap felix yang ketiduran di pundaknya. ia mengambil sedikit kesempatan untuk mencium kening felix.
seperti yang jisung duga, rambutnya sangat lembut dan kulitnya sangat mulus.
"jisung." jisung hampir saja meloncat jika tidak ingat felix masih tidur.
"emak! jangan kagetin jisung lah!" sementara itu emaknya hanya geleng geleng kepala.
"bawa masuk pacarmu itu ke dalam. kasian kalau tidur posisi gak enak." akhirnya jisung pun menurut dan perlahan menggendong felix membawa masuk ke dalam kamarnya.
© HONEY, 100122
pengen punya pacar :(
![](https://img.wattpad.com/cover/294506190-288-k633534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 恋 ❫ HONEY • sunglix ✔
Fanfiction🎠 ꒰ jisung x felix ꒱ ━━━ ❝ apa bedanya kunyit sama kunir? ❞ ❝ seriusan nih kamu gak tahu?!? ❞ ••• [ desc.] felix, si anak kota sedih karena dijodohkan dengan anak kepala desa. tapi ternyata hidup di desa terpencil itu sangat damai dan menyenangkan...