↳˳⸙;; ❝ page 15 ]

692 159 119
                                    


felix terbangun di atas kasur yang sempit. ia menggosok matanya dan merapatkan sarung tipis yang dia pakai. 

sejenak ia teringat dan menoleh ke jendela. langit sudah gelap dan matahari hanya tersisa sedikit di ufuk barat. felix berlarian keluar kamar.

"hei, kamu gak papa?" tanya jisung kaget ngelihat felix keluar tiba tiba.

"j-jam berapa sekarang?" felix mengabaikan pertanyaan jisung.

"mau jam enam sore..."

"ahh! aku terlambat pulang!"

"mau kuantar?"

akhirnya felix setuju diantar jisung sampai ke rumahnya. hari mulai gelap dan lampu jalanan belum dinyalakan sehingga agak bahaya jika felix pulang sendirian.

begitu mereka sampai di rumah chan, felix dikejutkan dengan chan yang berputar putar di teras rumah.

"kak c-chan..." panggil felix takut sambil melirik jisung.

"oh astaga! felix.. kau baik baik saja?" seru chan menggenggam kedua tangan felix. sementara itu felix mulai cemas kalau jisung sampai tahu dia adalah tunangan felix.

"a-aku baik. diantar sama dia." chan menoleh pada jisung dan tersenyum lega.

"kau, terima kasih banyak.. sungguh."

"tidak masalah" kata jisung mengangkat bahu santai.

"ayo masuk felix. segera ganti baju, keluargamu datang. ada minho dan suaminya juga."

"kak minho kesini?!" felix berbinar kaget namun mengingat jisung masih ada disana felix jadi ragu ragu mau pamit.

"tidak apa, felix. besok kita bisa main lagi sama yang lain. dadah!" 

jisung melambaikan tangan pada felix dan meninggalkan keduanya. felix menghela napas lega melihat jisung tak terlihat kaget. sepertinya jisung masih belum tahu tentang status chan.

belum tahu bukan berarti tidak akan tahu. dan itu yang membuat felix ketakutan.


─── ・ .: *.Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ.* :. ・ ───


"kak minho!!" felix memeluk kakaknya senang. begitu melihat seungmin dia berbinar seperti melihat artis dan memeluknya erat erat seperti dia adalah boneka teddy bear.

"maaf felix. mama tidak bisa datang karena sudah ada jadwal interview sama majalah" kata minho.

"tidak apa apa, aku seneng ada kak seungmin disini" kata felix sudah bergelanyut di lengan seungmin tak mau dilepas.

"lihat kamu, ceria sekali. udara gunung bikin kamu lebih segar eh?" 

seungmin berkomentar dan menjawil hidung sang adik ipar. sementara itu felix hanya terkekeh dan menggeram mau gigit tangan seungmin main main.

"baik. ayo minho, suruh semuanya duduk dan kita mulai makan malamnya" panggil papa felix.

mendengar itu minho segera duduk di samping jongsuk. seungmin duduk di sebelah minho. 

felix sangat ingin duduk di sebelah seungmin tapi ada orang tua chan sekarang jadi mau tak mau dia harus duduk bersama calon suaminya.

"bagaimana chan dengan felix?" tanya jongsuk tersenyum pada anaknya. 

felix menunduk dengan wajah memerah. bingung mau menjawab apa karena selama ini dia kebanyakan bermain di luar daripada bersama chan.

chan tersenyum dan menjawab dengan lancar membantu felix. mengatakan kalau keduanya baik baik saja. 

setiap hari sarapan bersama dan tidur bersama. meski chan sendiri jarang ada waktu mengajak felix jalan jalan karena sibuk dengan proyek villa.

"tidak apa, kalau sudah selesai nanti kalian bisa liburan bersama" kekeh jongsuk.

"benar sekali. felix pasti sudah rindu dengan suasana rumah ya?" tanya jinyoung ramah.

"ehm.. tidak juga." jawab felix pelan.

"jangan khawatir! setelah ini kau bisa segera pulang dan tinggal bersama chan di kota, benar kan?" jinyoung menatap chan begitupun juga felix.

"ahh, itu kalau felix mau" jawab chan seadanya.

"tentu saja mau! felix sudah tidak sabar kembali bekerja kan? bukankah villa kita juga butuh manajer keuangan? kenapa tidak felix saja? pasti menyenangkan kalau kalian kerja bersama!" ujar jinyoung semangat.

felix tahu maksud jinyoung adalah baik dan betapa bapak mertuanya itu ingin kebaikan untuk chan dan felix. 

hanya saja, felix tidak tahu. rasanya hambar. felix tak merasa begitu senang dengan ide itu.

"benarkah? aku tidak tahu akan bekerja jadi manajer keuangan..." kata felix berhenti makan menatap papanya.

"uhmmm itu bisa diatur. lagipula kau senang kan tidak perlu susah susah mencari kerja?" jongsuk juga tidak tahu tentang ide tersebut jadi ia berusaha menenangkan anaknya.

felix terdiam menunduk. ia menggertakkan gigi. tiba tiba, rawon yang hangat itu tak lagi terasa nikmat. 

suasana malam tak lagi sejuk dingin justru terasa menyesakkan. canda tawa kak minho dan seungmin tak lagi menenangkan felix.

greb

felix menoleh mendapati chan menggenggam tangannya. chan menatapnya dengan tatapan khawatir dan penuh pertanyaan.

"masih kuat?" bisik chan agar tak sampai terdengar ayahnya di sebelahnya. 

felix tidak menjawab, menandakan antara felix beneran tidak kuat atau sudah berada di titik pertahanan terakhirnya.

"maaf ayah, felix merasa kurang enak badan. sepertinya masuk angin. aku bawa felix ke rumah dulu ya?" tanya chan dan ayahnya langsung membolehkan mereka pergi. senang karena chan begitu perhatian dengan felix.

© HONEY, 120122

aaa jilix ciuman di skz talker <3

❪ 恋 ❫ HONEY • sunglix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang