"hai" sapanya menepuk bahu felix. ketika felix berbalik, yang dia temukan adalah seorang lelaki jangkung.
wajahnya sangat tampan dan senyumnya hangat. pakaiannya rapi dengan kaos coklat dan celana kain. dia menatap felix intens.
"uhmm ada masalah apa?" tanya felix memberanikan diri.
"tidak ada masalah. aku hanya mendengar tawa yang sangat merdu dan memutuskan untuk menemukan pemiliknya" katanya tanpa melepas senyum.
"uhh mungkin salah orang? tadi kan kita ketawa bareng bareng." ujar felix polos.
lelaki itu menepuk jidatnya, "astaga kau ini banyak bermain dengan mereka sampai otakmu hilang kemampuan berpikir" dia menyentil jidat felix main main.
"kamu yang aku cari dan kamulah pemilik tawa merdu itu. sekarang boleh aku tahu namamu manis?" tanya dia lagi sekarang membelai pelan wajah halus felix membuat lelaki itu memejamkan mata ketakutan.
"sudah cukup, hwang. kau melampaui batas." kata jisung segera menepis tangan hyunjin.
"oh jisung. aku tak lihat kamu disini. maaf, mungkin aku yang terlalu tinggi sampai gak lihat kurcaci seperti kamu." kata hyunjin tak lagi tersenyum seperti tadi.
jisung merasa naik darah. permisi tuan tuan dan nyonya, jisung dan felix itu tingginya hampir sama.
bahkan bisa dibilang sedikit lebih tinggi jisung. bodoh kalau hyunjin bisa lihat felix tapi tidak bisa lihat jisung.
"ya. maaf juga tapi orang ini punya kurcaci. maksudnya teman kurcaci! jadi kalau bisa, tolong pergi dari sawahku dan jangan ganggu dia lagi!" seru jisung mendorong hyunjin keluar dari area sawahnya.
hyunjin mendengus kesal. ia melihat felix sekali lagi dan senyumnya muncul.
kali ini lebih seperti seringai licik daripada senyuman tulus, "kita akan bertemu lagi, manis." kata hyunjin meninggalkan sawah itu.
"siapa dia dan kenapa jahat sekali dengan jisung?" tanya felix heran.
felix juga tak terlalu suka bagaimana lelaki itu menggenggam erat pundaknya. apalagi tatapan intens itu yang seolah menelanjangi felix saja.
"hwang hyunjin. lelaki paling tampan di desa ini, itu yang dia bilang. dia selalu bersaing dengan jisung. entah kompetisi apapun itu untuk membuktikan siapa yang terbaik di antara mereka. konon katanya, hyunjin pernah bertemu penjaga gunung waringin dan meminta diberikan kekayaan dan dia tidak puas. dia juga menginginkan sawah luas milik keluarga jisung yang tidak bisa dia miliki karena dilindungi para leluhur..."
"stop menyebar hoaks, kak." jeongin menepuk mulut changbin menyuruhnya berhenti menceritakan dongeng tak masuk akal itu.
"jangan percaya kata kata changbin, lix. emang hyunjin yang musuhan sama aku gak tahu kenapa. dia emang pendatang dari kota dan orang tuanya sangat kaya itulah kenapa hyunjin bisa beli lahan sawah tepat di depan sawahku"
"wahh dia menyebalkan sekali!" komentar felix kesal.
jisung mengangkat bahu, "yahh pada akhirnya orang ganteng akan selalu merasa tersaingi dengan orang ganteng yang lain."
"nah. kalau yang itu baru namanya hoaks" kata changbin setelah mulutnya dibebaskan tangan jeongin.
🍯🍯🍯
mereka melanjutkan menanam tunas padi sebelum tengah hari karena semakin siang akan semakin panas. felix juga masuk lagi ke sawah.
felix sudah berusaha berjalan sepelan mungkin namun tetap saja kakinya terjebak di lumpur yang dalam.
"j-jisung!" seru felix cemas. jisung menoleh pada felix yang kelihatan kayak mau nangis.
"kakiku nyungseb. tolongin aku..." jisung terkekeh ngelihat felix yang udah pucat setengah mampus.
"baik baik biar jisung petani sejati ini bantuin felix" kata jisung ikut masuk ke dalam sawah. ia berjalan beberapa langkah sebelum kemudian terdiam dan menangkap kedua tangan felix.
"j-jisung...?"
"..."
"jangan bilang kamu nyungseb juga?"
"stt diam! aku gak nyangka bakal sedalem ini!" felix majuin bibirnya ke arah jisung yang menumpukan beban di kedua tangannya.
"pokoknya kita minta bantuan dulu. jeongin! jeongin!" seru jisung tapi anak itu sudah turun di tingkat sawah bawah yang agak jauh dari mereka.
"gawat.. kayaknya jeongin gak denger kita" keluh felix saat tahu satu satunya yang paling meyakinkan bisa menolong mereka gak akan bisa nolongin.
"changbin! bin, tolongin!" seru jisung lagi saat changbin menatap mereka dari sisi sawah dengan tatapan kosong.
entah gimana caranya mereka bisa terjebak bersama seperti itu changbin juga gak ngerti. changbin mengulurkan kedua tangannya dan felix pun segera menggenggam tangan kirinya.
jisung di tangan kanan changbin. setelah itu dengan sekuat tenaga changbin menarik mereka berdua keluar.
felix dan jisung tersenyum senang. syukurlah changbin rajin olahraga dan ototnya besar jadi bisa membantu dengan mudah.
namun sayang, changbin berdiri di sisi sawah yang lembek jadi kakinya terperosok ke sawah dan kehilangan keseimbangan.
"AHHHHHH!"
BYUUUR
© HONEY, 060122
kasian jisung saingannya banyak :')
![](https://img.wattpad.com/cover/294506190-288-k633534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 恋 ❫ HONEY • sunglix ✔
Hayran Kurgu🎠 ꒰ jisung x felix ꒱ ━━━ ❝ apa bedanya kunyit sama kunir? ❞ ❝ seriusan nih kamu gak tahu?!? ❞ ••• [ desc.] felix, si anak kota sedih karena dijodohkan dengan anak kepala desa. tapi ternyata hidup di desa terpencil itu sangat damai dan menyenangkan...