Summary : –hanya berisi torehan kisah Obi sang kesatria istana dan seorang gadis yang ditemuinya di sudut kota Wistant. | "Namamu?" "Obi, seorang pengantar pesan dari Pangeran kedua kerajaan Clarines." "Namaku..."
.
.
.
Please Enjoy to Read!
.
.
.
CHAPTER 37 – Wistal
Author's POV
TRANGG–
"Aruji!" Zen yakin ia hampir saja jatuh dari kudanya ketika ia mendongak dan mendapati Obi meluncur jatuh dari menara tinggi di hadapannya itu.
"Lama tidak berjumpa, Kiki-jou. Jadi, darimana pasukan berkuda ini?" Kiki yang berada di belakang Zen mengangguk singkat, lalu kembali bergabung bersama Mitsuhide dan pasukan untuk memukul mundur orang-orang berjubah itu. Tidak butuh waktu lama sampai pasukan Chou menyadari bahwa mereka kalah jumlah dan terpaksa untuk mundur atau dilucuti senjatanya.
"Yo, anak muda! Kulihat kau baik-baik saja walau kau ... menggunakan pakaian yang aneh."
"P-PAMAN?!?!" Obi bahkan tidak menghiraukan komentar pria tua itu akan baju yang ia kenakan. Dan seakan belum cukup, ia kembali menjumpai hal yang mengagetkan.
"O-Obi-san!"
"K-KAU?!" Lagi, Obi kembali dikejutkan dengan fakta bahwa Shun, bocah ingusan yang dulu mengikuti Leva seperti tikus itu, juga ada di sini. "Aruji, dari mana kau mengumpulkan semua orang ini?!?!"
Zen langsung menjitak Obi tepat di dahi. "Dimana Leva?" Membuat sang pengantar pesan sadar dan langsung menoleh ke atas, mendapati nonanya terlihat terpojokkan. Netranya menyipit dan tanpa sadar ia langsung melempar senjatanya tepat di tengah-tengah kedua bersaudara itu; tanpa ada keraguan sedikit pun pada kemampuannya dan kemungkinan kecil untuk senjata itu bisa saja mengenai Leva.
Zen mengikuti arah laju senjata Obi. Sejenak netranya terpaku pada sosok berjubah di hadapannya, dan seberkas warna merah yang sedikit terlihat di sana.
Rambut merah?
.
.
Realm for The Hearts
Story & OC's © Nakashima Aya
Akagami no Shirayukihime © Akizuki Sorata
[There's no profit we gain from this fanfiction]
Genre : Fantasy, Friendship, Family, Angst, Romance.
Warning : Multi-chap, Typo(s), OOT, OOC, Obi x OC
.
.
.
Tidak banyak waktu yang bisa Zen habiskan untuk mempersiapkan dirinya. Terutama setelah ia mendapatkan surat menyebalkan dari adik perempuannya yang sudah lama tidak ia temui. Jujur saja, walaupun ia lega gadis itu terdengar baik-baik saja, ada rasa kesal yang sedikit menguar dari sana.
"Bisa-bisanya ia baru mengabariku seperti ini."
Beberapa hari ini adalah hari yang cukup membingungkan bagi Zen dan orang-orang di sekitarnya. Namun, ia sedikit terbantu dengan kenyataan bahwa ada orang yang memutuskan untuk memberi dukungan padanya. Well, lagipula ia di sini juga bersama Mitsuhide dan Kiki, apa yang perlu dikhawatirkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Realm For The Hearts
Fanfiction-hanya berisi torehan kisah Obi sang kesatria istana dan seorang gadis yang ditemuinya di sudut kota Wistant. . . . . "Namamu?" . . . . "Obi, seorang pengantar pesan dari Pangeran kedua kerajaan Clarines." . . . . "Namaku..." . . . . [an Obi x OC...