Chapter Thirty Six - Past, Present

95 16 12
                                    

A/N

halo?

good morning 'ol! aku harap kalian semua, di manapun kalian, lagi dalam keadaan sehat dan baik^^

sesuai janjiku kemarin (kemarin kemarinnya lagi ding wkwk) hari ini aku udh resmi selesai pengabdian /prok prok prokk/ jadi aku akan update RFTH secara reguler lagi seperti biasanya aaa kangen bgt sama RFTH dan kalian semuaa:''))))

as always, aku berharap kalian bisa menikmati baca ini sebesar aku menikmati waktu menuliskannya. it best served while hot, jadi ada baiknya untuk lebih menikmati chapter kali ini, boleh lah review dikit dan baca lagi dari awal wkwk don't forget untuk selalu memperhatikan tiap detail kecil karena semua pasti akan ada jawabannya nanti!!

alas, selamat membaca<3333




Summary : –hanya berisi torehan kisah Obi sang kesatria istana dan seorang gadis yang ditemuinya di sudut kota Wistant. | "Namamu?" "Obi, seorang pengantar pesan dari Pangeran kedua kerajaan Clarines." "Namaku..."

.

.

.

Please Enjoy to Read!

.

.

.

CHAPTER 36 – Past, Present


Author's POV


Untuk kakakku, Zen.

Turunkan royal decree penangkapan kriminal dan barang illegal. Lalu pergi ke titik yang kugambarkan di sini. Kutunggu.

Adikmu,

Levanthine

.

.

Realm for The Hearts

Story & OC's © Nakashima Aya

Akagami no Shirayukihime © Akizuki Sorata

[There's no profit we gain from this fanfiction]

Genre : Fantasy, Friendship, Family, Angst, Romance.Warning : Multi-chap, Typo(s), OOT, OOC, Obi x OC

.

.

(disarankan untuk mencermati kembali keseluruhan isi cerita pada chapter-chapter sebelumnya untuk pengalaman membaca yang lebih menyeluruh)

.

.

.

Tepat ketika Levanthine, berusia enam tahun–

DRAPP–

DRAPP–

"Dasar lemah." Zen menjulurkan lidahnya ke depan, merasa akhirnya mampu menang setelah mengajak duel berkuda–hal yang sangat ia gemari–dengan adik sepupunya yang serba bisa itu. Levanthine menggembungkan pipinya kesal, merasa tidak adil, kini kedua kaki sudah menapak tanah setelah melompat turun dari kuda kecilnya.

"Tentu saja kau lebih cepat. Kau lebih tua."

"Ha ha, terima saja kekalahanmu, Leva."

Realm For The HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang