Chapter One - Meet The Music

1.3K 130 8
                                    

Summary : –hanya berisi torehan kisah Obi sang kesatria istana dan seorang gadis yang ditemuinya di sudut kota Wistant. | "Namamu?" "Obi, seorang pengantar pesan dari Pangeran kedua kerajaan Clarines." "Namaku..."

.

.

.

Please Enjoy to Read!

.

.

.

CHAPTER 1 – MEET THE MUSIC

Author's POV

Namanya Obi, seorang pengantar pesan dari Pangeran kedua kerajaan Clarines, Zen Wisteria. Dan hari ini ia baru saja mendapat panggilan langsung dari masternya untuk menemui beliau di ruang kerjanya.

Seperti ia yang biasa, Obi memilih untuk masuk melalui pintu beranda dengan sedikit memanjat di sana-sini. Daripada ia harus masuk melalui pintu depan dan secara tidak sengaja bertemu dengan tuan lamanya, ia memilih untuk masuk melalui cara lain yang menurutnya lebih aman dan lebih efektif.

"Master, anda memanggilku?"

"Kau sudah datang, Obi? Aku ada tugas untukmu." Zen tengah sibuk meneliti beberapa kertas–masih bersama Kiki dan Mitsuhide–yang sedari tadi membuat keningnya berkerut. Beberapa hari ini ia harus puas dengan hanya mampu melihat wajah Kiki dan Mitsuhide tanpa mampu sekalipun bertemu dengan Shirayuki–bahkan sekedar mendengar suaranya pun ia tidak memiliki kesempatan.

"Aku ingin kau pergi mengantarkan pesan, ke kastil Wistant."

.

.

Realm for The Hearts

Story & OC's © Nakashima Aya

Akagami no Shirayukihime © Akizuki Sorata

[There's no profit we gain from this fanfiction]

Genre : Fantasy, Friendship, Family, Angst, Romance.

Warning : Multi-chap, Typo(s), OOT, OOC, Obi x OC

.

.

Pemuda itu baru saja mencapai gerbang depan kota Wistant yang dijaga cukup ketat. Kedua netra cat-like miliknya memindai intens daerah asing di sekitarnya. Ini kali pertama ia melakukan kunjungan menuju kota Wistant, terutama atas nama Pangeran kedua Clarines, dan Obi selalu tidak bisa tidak tertarik dengan sebuah tempat baru. Sudah menjadi hal yang mendarah daging dalam dirinya untuk menyukai hal-hal yang baru pertama kali ia temui.

Kedua kakinya menapaki diri pada tanah bersalju yang dingin, Obi bisa merasakan udara ekstrim di sekelilingnya walaupun ia telah mengenakan pakaian yang cukup tebal. Ia tidak tahu harus pergi kemana, sehingga pemuda itu hanya membiarkan kemanapun kedua kakinya membawanya pergi. Sesekali ia melirik singkat pada apapun yang menarik perhatiannya. Tidak jarang ia menemukan beberapa benda yang membuatnya ingin menghabiskan uang demi membelikan partner-partnernya di kastil Wistal.

"Silahkan dibeli! Kerajinan khusus buatan pengrajin Wistant!"

"Tuan, silahkan! Kain khusus hanya produksi Wistant!"

"Buah produksi botanist Wistant! Biasa digunakan pharmacist!"

Obi harus ekstra fokus pada tujuannya agar ia bisa segera mencapai kastil Wistant dan menyelesaikan tugasnya, mendadak Obi merasa kangen rumahnya di kastil Wistal. Padahal interval jam kepergiannya masih bisa dihitung dengan jari.

Realm For The HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang