Summary : –hanya berisi torehan kisah Obi sang kesatria istana dan seorang gadis yang ditemuinya di sudut kota Wistant. | "Namamu?" "Obi, seorang pengantar pesan dari Pangeran kedua kerajaan Clarines." "Namaku..."
.
.
.
Please Enjoy to Read!
.
.
.
CHAPTER 40 – Regret
Author's POV
DRAP–DRAPP–
Zen terlihat kalut dalam pikirannya, di satu sisi ia merasa panik dan khawatir akan keadaan sang gadis bersurai merah di luar sana, namun di sisi lain ia tahu tugasnya adalah untuk segera bertemu sang kakak dan berjaga serta melindunginya.
"Khawatir?"
"Diam kau." Obi tertawa renyah. Kedua pasang kaki berjalan begitu cepat–setengah berlari bahkan–hingga mencapai pintu besar ruang kerja Yang Mulia Izana. Zen berhenti, hampir saja membuka pintu besar itu sebelum ia kembali berujar. "Pastikan Leva baik-baik saja."
Lagi-lagi pemuda itu tertawa. "Tidak perlu anda suruh, Aruji." Zen mendengus sebagai jawaban dan ia memasuki ruangan besar tersebut. Tanpa menunggu apapun, Obi bergegas melesat ke arah bagian sayap istana. Ya, sebelum ia mendengar suara kaca pecah dan adu pedang dari ruangan yang baru saja ia lewati. Dan sebelum ia menyadari bahwa tuannya berada dalam bahaya.
"ZEN!"
.
.
Realm for The Hearts
Story & OC's © Nakashima Aya
Akagami no Shirayukihime © Akizuki Sorata
[There's no profit we gain from this fanfiction]
Genre : Fantasy, Friendship, Family, Angst, Romance.
Warning : Multi-chap, Typo(s), OOT, OOC, Obi x OC
.
.
.
"Bagaimana keadaannya?" Aira menggeleng, punggung tangannya mengelus lembut pipi sang gadis yang tengah terlelap, dingin dan kering. Shirayuki menghela nafas. Sudah satu hari penuh dan sang tuan putri masih dalam tidur panjangnya. Gadis farmasi itu tidak menemukan penyebab apapun selain rasa lelah dan adrenalin yang sempat memuncak di dalam dirinya.
"Istirahatlah, Aira-san, biar aku yang berjaga di sini."
Aira dengan enggan menarik tubuhnya, namun tidak satu jengkalpun kakinya bergerak lebih jauh dari sisi ranjang. Kamar sang gadis sudah kembali tertata rapih, bahkan tidak sedikitpun bekas kejadian kemarin malam bisa terlihat, jika saja keadaan sang pemilik kamar tidak seperti saat ini. Namun demikian, melihat sang tuan putri terbaring lemas membuat hati sang gadis mencelos. Ia merasa sangat berdosa, ia merasa sudah menjadi orang paling bodoh dalam hidupnya–bahkan lebih daripada ketika ia masih menjadi gadis naif yang dikejar rentenir dari satu gang kumuh ke gang kumuh lain.
"Aira-san?"
"Aku ... merasa sangat bodoh, sangat bodoh, Shirayuki-san." Kepangannya kini sudah tidak berbentuk, ia memutuskan menarik kunciran kembar tersebut dan mengumpulkan rambutnya pada satu ikatan tinggi. "Walaupun hanya satu detik, aku sempat meragukannya. Aku meragukan orang yang seharusnya kupercayai setengah mati. Dan orang itu melihatnya. Di tengah keraguanku, aku menemukan kedua netra kami bertemu. Dan aku sangat, sangat menyesalinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Realm For The Hearts
Fanfic-hanya berisi torehan kisah Obi sang kesatria istana dan seorang gadis yang ditemuinya di sudut kota Wistant. . . . . "Namamu?" . . . . "Obi, seorang pengantar pesan dari Pangeran kedua kerajaan Clarines." . . . . "Namaku..." . . . . [an Obi x OC...