Althar dkk kecuali Devan dan Nessa ,Devan dan Nessa sedang mengurus kasus Revan yang sudah di tangkap dan akan mulai di sidang ,sedanglan Althar dkk berada di rumah sakit sebelumnya mereka sudah di obati dan sekarang mereka duduk di depan IGD menunggu kabar dari dokter tentang keadaan afa dan ibunya ,sudah 2 jam mereka menunggu dengan Althar yang terus Mondar mandir
"Al ,Lo tenang ya afa itu kuat"ucap gio menenangkan sahabat nya itu
"Gue takut Yo"suara Althar bergetar membuat mereka tersentak Mendengar itu sebegitu cintanya Althar dengan afa
Ceklek
pintu ruangan IGD di buka dokter yang menangani afa keluar dengan wajah cemas
"Pasien bernama afa kehilangan banyak darah stok darah di rumah sakit ini habis dia harus dapat pendonor sekarang"ucap dokter itu
"Golongan darahnya apa dok"tanya Althar
"Golongan darahnya O"
"Shit golongan darah gue bukan O golongan darah kalian apa"tanya Althar pada teman temannya
"Golongan gue bukan O"jawab Kevin dan raskal bersama an
"Gue B bukan O"jawab gio Althar menghela nafas gusar ia mengusak ngusak rambutnya prustasi
"Saya yang akan mendonorkan darah saya buat afa"ucap seseorang membuat Althar dan lainya termasuk dokter menoleh kearah orang itu
"Devan, Lo serius?"
"Hm gue ga mau kehilangan Queen"gumam Devan yang masih bisa didengar jelas oleh Althar
"Baik ikuti saya"ucap dokter mengarahkan Devan keruangan pendonor ,Devan mengikuti dokter tersebut , semuanya bernafas lega tapi itu hanya sesaat ketika ruangan pintu IGD kembali terbuka menampilkan dokter yang menangani ibu afa
"Maaf saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan ibu liyah tapi Tuhan berkehendak lain ,dia kehilangan banyak darah dan juga banyak luka dalam mau pun luar mmbuat kami tidak bisa menyelamatkannya ibu liyah"jelas dokter tersebut membuat Althar terduduk akibat terkejut
"Al"panggil mereka
"Jangan beritahu afa dulu"Lirih Althar
"Tapi gimana klo afa nanya ibunya Dimana Al Lo Taukan afa gimana orang nya"
"Setidaknya beri tahu dia sesudah kondisinya membaik"mereka mengangguk
Transaksi darah sudah selesai Devan berbaring tidak jauh dari brankar afa
Devan melihat wajah pucat afa Membuatnya sedih
"Fa ,bangun jangan bikin gue khawatir"Gumam Devan
Ceklek
Pintu ruangan di buka oleh dokter
"Permisi saya mau memindah kan nona afa ke ruang rawat "Izin dokter itu pada Devan ,Devan mengangguk
"Ruangan VVIP dok"ucap Devan di angguki oleh dokter itu
•••••
Afa sudah di pindahkan dari IGD ke kamar rawat VVIP, afa belum sadar dari kemarin membuat mereka cemas di kamar itu tidak hanya afa ada Althar yang setia menunggu afa sadar
"Fa bangun"lirih Althar
"Gue ga suka liat wajah pucat lo fa"Althar mencengkram ujung brankar
"Wake up"bisik Althar di telinga afa
Bagaikan sihir jari afa perlahan bergerak, Althar yang melihat itu langsung menekan tombol untuk memanggil dokter
"Bagaimana keadaan afa dok"tanya Althar
"Kondisinya sudah membaik,hanya perlu beristirahat jangan banyak bergerak tunggu jahitan di perut mona afa kering"Jawab dokter itu Althar hanya membalas dengan anggukan
"Baik saya permisi anda bisa menebus obatnya di apotik"pamit dokter
"Mau minum?"Tanha Althar pada afa ketika gadis itu sudah membuka matanya sempurna ,afa mengangguk lemah dengan sigap Althar memberikan segelas air putih untuk afa
"Ibu mama al"suara afa terdengar pelan , Althar terdiam mendengar pertanyaan itu
"Tante baik baik aja yang terpenting sekarang lo cepat sembuh kalau sudah sembuh kita langsung nikah "afa yang mendengar itu menjitak dahi Althar pelan ia masih sakit loh bisa bisanya membahas pernikahan
"Kok di jitak,Kan emang benar kita udah lulus terus kasus Revan udah selesai terus setelah ini kita nikah kan kamu lupa kata kata kakek Alderick?"Kesal Althar afa terkekeh pelan
"Setelah kalian lulus kakek akan menikah kan kalian"ucap Alderick
"Ga bisa gitu dong kek afa harus menyelesaikan tugas afa,afa juga harus lepas jabatan dulu baru bisa nikah"jawab afa
Alderick membuang nafas berat menghadapi kekerasan kepala cucunya itu
"Berapa lama?"
"Sekitar 3 tahun "
"Baiklah ketika kasus itu sudah selesai dan jabatan afa sudah lepas dri tanggung jawabnya kalian akan kakek nikahkan"ketika afa ingin memberi alasan lagi Alderick kembali berbicara
"Tidak ada penolakan atau alasan"tegas Alderick membuat afa mendengus lain halnya dengan Althar yang sudah ingin terbang ke langit ketujuh saking senangnya ,ia ingin mengusulkan pendapatnya kenapa tidak sekarang saja mereka di nikahkan pikirnya tapi ia menepis pikiran itu bisa bisa ia akan di musuhi oleh afa
_
_________________________
BersambungGimana nih?suka?
Jangan lupa vote and komen
Follow
ig :@nonamanis_13_wp
Tiktok:@nonamanis_13_wp•
•
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐓𝐍𝐄𝐑 𝐈𝐍 𝐋𝐎𝐕𝐄 (END)
Fiksi RemajaJangan lupa follow dulu sebelum baca!! HY MY NAME GANTI JUDUL JADI PATNER IN LOVE cerita yang awalnya membosankan tapi lama kelamaan menghanyutkan 🥰 "jangan mudah percaya pada seseorang,di dunia ini tidak ada yang bisa di percaya bahkan sama diri...