Prolog

3.4K 330 10
                                    

Keheningan menyelimuti jalanan Tokyo pukul 2 pagi. Memudahkan mobil sport yang dikendarai oleh Trio kriminal Bonten melenggang dengan bebas.

Misi kali ini, Sanzu bersama dengan haitani bersaudara ditugaskan oleh Mikey sang ketua, untuk melakukan eksekusi kepada orang bernama Kiyomasa, salah satu penghianat Bonten. Mereka mungkin sudah biasa melakukannya, namun tetap saja, untuk menyergap sebuah gedung dan mengeksekusi targetnya, mereka membutuhkan sebuah strategi karena tiap targetnya pasti memiliki banyak kaki tangan.

Rindou meminggirkan mobil tersebut dan mematikan mesinnya di kejahuan beberapa meter dari lokasi target yang sudah diberikan oleh Kakucho. Mereka segera turun untuk menyiapkan strategi dan senjata mereka, lalu berjalan menuju gedung tersebut.

Kebingungan langsung menyergap para Trio Bonten dikala mereka sudah berdiri di depan gedung tersebut. Selain gedung yang tampak gelap, terdapat seorang lelaki yang terduduk di halaman gedung, dengan tubuhnya yang sudah terikat dan plester di bibir.

"Heh! Dia kan Kiyomasa?" Ucap Ran saat menyadari wajah orang tersebut.

"Jadi? Udah tinggal eksekusi aja nih bang?" Tanya Rindou. Rasa janggal benar-benar terasa diantara mereka betiga. Tidak mungkin semudah ini. Ran segera mencabut plester dari mulut Kiyomasa.

"Siapa yang ngelakuin ini?" Belum sempat Kiyomasa menjawab, tiba-tiba ada seseorang yang berjalan ke arah mereka, menampakkan diri dari kegelapan gedung. Ran, Rindou, dan Sanzu langsung sigap dengan senjata mereka.

Tidak disangka, yang mereka dapati adalah sesosok wanita cantik bersurai hitam panjang bergelombang dengan long dress satin emerald green, berjalan elegan dengan heelsnya dan masih menampilkan sebagian kakinya yang jenjang dari sobekan pada samping gaunnya.

"Gak nyangka, kalian dateng lebih lama dari prediksiku." Ucap wanita tersebut dengan lembut dan senyumannya yang anggun. Haitani bersaudara masih menatap kagum pemandangan didepannya, sedangkan Sanzu hanya mentapnya datar.

"Siapa lo?" Tanpa basa-basi Sanzu langsung berjalan ke arah wanita tersebut dan langsung menodongkan pistolnya pada kening wanita itu.

Bukannya takut, justru malah seringai yang ditunjukkan oleh wanita itu. Netranya menatap tajam kearah Sanzu.

"Tembak aja." Ujarnya singkat tanpa ragu.

"Tuan Sanzu!!! Perempuan itu bajingan. Dia yang ngejebak saya! Saya bersumpah saya sama sekali gak berhianat!" Teriak Kiyomasa menginterupsi. Wanita itu langsung memutar bola matanya malas.

"Tch! Ganggu aja nih. Bentar, pinjem dulu ya. Abis ini kita lanjut lagi." Tangan wanita tersebut merebut pistol rollover yang digenggam oleh Sanzu dan membawanya sambil berjalan menuju Kiyomasa.

Entah apa yang salah dengan Sanzu malam ini, ia hanya diam, penasaran apa yang akan dilakukan puan tersebut.

DUG!!!!

Wanita itu memukul kepala bagian belakang Kiyomasa dengan kencang menggunakan pistol milik Sanzu, hingga lelaki tersebut tersungkur mengeluarkan darah segar dari kepalanya, tidak sadarkan diri.

Ran bersiul pelan sambil menaikkan alisnya, kagum menyaksikan apa yang ada didepannya.

"Bengis juga." Komentar Rindou.

Tidak merespon, wanita tersebut kembali berjalan dan berdiri di depan Sanzu. Tangannya meraih tangan Sanzu untuk menyerahkan kembali rollover milik lelaki bersurai merah muda didepannya, dan menuntun tangan Sanzu untuk mengarahkan pistolnya pada keningnya kembali.

"Tadi mau nembak kan? Lanjutin gih." Tubuh Sanzu berdesir saat mendengar wanita tersebut menantangnya. Rasa ingin melubangi kepala wanita tersebut begitu besar. Namun jika tidak ada ketakutan dari korbannya, untuk apa? Membosankan.

"Lo siapa? Dan tujuan lo ngelakuin semua ini apa?" Tanya Sanzu. Ran dan Rindou masih setia menyimak.

"Cuma caper aja. Biar di notice sama Sanzu." jawabnya singkat yang membuat Sanzu geram. Sanzu langsung menjauhkan pistolnya, namun tangannya langsung mencengkram wajah sang puan bersurai hitam didepannya.

"Jangan sampe kesabaran gue abis! Jawab yang bener tujuan lo apa?!!"

"You can tell that I'm obsessed with you, Sanzu Haruchiyo." Sanzu benar-benar hanya bisa bergeming mendengar jawaban wanita didepannya. Sanzu sangat sadar bahwa dirinya gila dan psikopat, namun sepertinya wanita ini sudah lebih gila.

"Tch! Buang-buang waktu banget disini sama lo." Sanzu melepaskan cengkramannya kasar.

Pada saat yang sama, tiba-tiba Limousine hitam memasuki halaman gedung tersebut. Seorang bodyguard dengan pakaian serba hitam turun dari mobil tersebut dan membukakan pintu penumpang.

"Nona, waktumu untuk bermain-main sudah habis. Ayah nona pasti mencari anda." Ucap bodyguard tersebut yang hanya dibalas decakan malas oleh wanita tersebut.

Ia berjalan menuju mobilnya, namun terhenti di depan Ran sejenak sambil menyerahkan sebuah hard disk.

"Ini. Semua bukti kalo Kiyomasa emang beneran berhianat, ada di dalem hard disk ini. Aku cuma mau bantuin kalian aja. Yah, sekalian biar ketemu sama my one and only, Sanzu Haruchiyo. Hahahaha." Goda wanita itu sambil mengedipkan mata kanannya kearah Sanzu, saat menyadari lelaki tersebut memperhatikannya.

"Oi! Seenggaknya kasih tau ke kita nama lo." Timpal Rindou.

"Panggil aja [Name]." Jawab [Name] singkat sambil melanjutkan langkahnya menuju mobilnya.

Sebelum [Name] benar-benar masuk ke mobilnya, ia terhenti sejenak dan menatap Trio Bonten dihadapannya.

"Nice to meet you all. Especially you, Mr. Sanzu Haruchiyo, I'll find you again."

____

CERITA BARUUU!!! HIHIHI!
hope you guys enjoy as much as i enjoy writing this ya!!!❤️❤️❤️

LET ME BE YOURS [ SANZU HARUCHIYO X READER ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang