⚠️🔞⚠️
Yuk vote dulu hihi!___
"Eyyy, finally you're awakeee!" sapa Ran ceria ketika memasuki kamar inap [Name] dan melihat wanita itu sedang sarapan.
Di belakang Ran, terdapat Rindou, Koko, Mikey, dan Kakucho yang menyusul masuk ke kamar inapnya. [Name] membalas senyum bahagia melihat rekan-rekannya menjenguknya.
"Well, hello gentlemen!" [Name] membalas Ran sumringah.
"Nih. Kita bawain brownie favorit lo." sapa Rindou juga sambil meletakkan sekotak brownie di meja dan mendapatkan balasan "thank you" dari [Name].
"Gimana? Udah enakan?" tanya Mikey lembut.
"Pretty good! Dokter bilang tiga hari lagi udah boleh pulang!" jawab [Name] gembira. Ia tidak sabar untuk kembali bekerja, seteha lima hari terbaring koma.
"Glad to hear that. I really do." ucap Mikey merasa lega karena melihat [Name] akhirnya bisa melalui masa kritisnya dan sudah jauh lebih baik. Mikey sempat takut kehilangan [Name] seperti ia kehilangan saudara dan teman-temannya sebelumnya.
"By the way, [Name], maaf gak bisa lama-lama disini karena ada meeting dengan petinggi perusahaan lain. Is that okay?" tanya Mikey pelan, memastikan [Name] baik-baik saja.
"Gak masalah, Mikey. I'm all good! Apalagi udah dibawain brownies." lagi-lagi Mikey merasa lega mendengarnya. Dalam hati, Mikey tahu bahwa [Name] adalah wanita yang kuat.
"Baiklah. Kalian!! Stay disini aja gak usah ikut. Gue meeting sendiri aja. Jagain [Name] yang bener!" titah Mikey pada Ran, Rindou, Koko, dan Kakucho. Mereka berempat pun mengangguk mengerti. Akhirnya Mikey berpamitan seraya meninggalkan mereka semua di kamar inap [Name].
Selama beberapa saat, mereka bersenda-gurau bersama, saling mengolok satu sama lain dan saling melempar candaan-candaan, yang membuat [Name] merasa hangat namun sedih disaat yang bersamaan.
"Sanzu mana?" tanya [Name] yang membuat keempat lelaki tersebut hening.
"Dia lagi dapet misi bareng Takeomi." jawab Kakucho yang hanya dibalas oleh tatapan kosong oleh [Name].
"Oh iya, gimana nih rasanya jadi sleeping beauty selama 5 hari?" tanya Ran berusaha mengalihkan pembicaraan agar tidak membahas Sanzu lagi.
"Sucks. Bosen, Ran. Mau pulang." jawab [Name].
"Kan belum boleh pulang, [Name]. Sabar aja tiga hari lagi." ujar Ran lembut.
"Gak mau, Ran. Plisss ngomong sama dokternya biar gue dibolehin pulang hari ini." rengek [Name] memohon.
"Jangan, [Name]. Pastiin luka lo sembuh dulu." celetuk Rindou.
"Iya, kan belom sembuh banget. Nanti malah kenapa-kenapa." timpal Koko.
"Ini tuh udah mendingan banget! Gue gak masalah kok walau pulang tapi tetep bed rest istirahat dan dapet perawatan intensif, asal gak di rumah sakit. Plisss, gue bener-bener bosen." [Name] masih berusaha meyakinkan para eksekutif Bonten di depannya tersebut.
Ran menghela nafasnya. Ia tidak tega melihat wanita tersebut merengek. Setelah ia pikir-pikir lagi, mungkin ada baiknya [Name] memang dirawat di penthouse miliknya, agar semua orang bisa lebih mudah menjaga [Name].
"Hmm.. Oke, oke. Gue coba konsultasi dulu ya sama dokternya."
"Aww! Thank you, Haitani Ran!"
***
Sepi. Hanya kata itu yang dapat menggambarkan suasana tempat tinggal [Name] siang ini. Semua eksekutif Bonten sedang diberikan misi oleh Mikey, sehingga tidak ada yang bisa menemaninya di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME BE YOURS [ SANZU HARUCHIYO X READER ] ✔️
Fanfic"Apakah kau siap mati untukku?" Bisik Sanzu ditelingamu. "I do." balasmu tanpa ragu. Sanzu menyeringai kecil, menatap bibirmu sejenak dan menyentuhnya sedikit, lalu ia mulai berjalan mundur menjahuimu. "Good. Karena aku sudah menaruh racun pada wi...