9. Into It

1.2K 184 2
                                    

⚠️🔞⚠️
Yuk vote dulu hihi!

___

"Eyyy, finally you're awakeee!" sapa Ran ceria ketika memasuki kamar inap [Name] dan melihat wanita itu sedang sarapan.

Di belakang Ran, terdapat Rindou, Koko, Mikey, dan Kakucho yang menyusul masuk ke kamar inapnya. [Name] membalas senyum bahagia melihat rekan-rekannya menjenguknya.

"Well, hello gentlemen!" [Name] membalas Ran sumringah.

"Nih. Kita bawain brownie favorit lo." sapa Rindou juga sambil meletakkan sekotak brownie di meja dan mendapatkan balasan "thank you" dari [Name].

"Gimana? Udah enakan?" tanya Mikey lembut.

"Pretty good! Dokter bilang tiga hari lagi udah boleh pulang!" jawab [Name] gembira. Ia tidak sabar untuk kembali bekerja, seteha lima hari terbaring koma.

"Glad to hear that. I really do." ucap Mikey merasa lega karena melihat [Name] akhirnya bisa melalui masa kritisnya dan sudah jauh lebih baik. Mikey sempat takut kehilangan [Name] seperti ia kehilangan saudara dan teman-temannya sebelumnya.

"By the way, [Name], maaf gak bisa lama-lama disini karena ada meeting dengan petinggi perusahaan lain. Is that okay?" tanya Mikey pelan, memastikan [Name] baik-baik saja.

"Gak masalah, Mikey. I'm all good! Apalagi udah dibawain brownies." lagi-lagi Mikey merasa lega mendengarnya. Dalam hati, Mikey tahu bahwa [Name] adalah wanita yang kuat.

"Baiklah. Kalian!! Stay disini aja gak usah ikut. Gue meeting sendiri aja. Jagain [Name] yang bener!" titah Mikey pada Ran, Rindou, Koko, dan Kakucho. Mereka berempat pun mengangguk mengerti. Akhirnya Mikey berpamitan seraya meninggalkan mereka semua di kamar inap [Name].

Selama beberapa saat, mereka bersenda-gurau bersama, saling mengolok satu sama lain dan saling melempar candaan-candaan, yang membuat [Name] merasa hangat namun sedih disaat yang bersamaan.

"Sanzu mana?" tanya [Name] yang membuat keempat lelaki tersebut hening.

"Dia lagi dapet misi bareng Takeomi." jawab Kakucho yang hanya dibalas oleh tatapan kosong oleh [Name].

"Oh iya, gimana nih rasanya jadi sleeping beauty selama 5 hari?" tanya Ran berusaha mengalihkan pembicaraan agar tidak membahas Sanzu lagi.

"Sucks. Bosen, Ran. Mau pulang." jawab [Name].

"Kan belum boleh pulang, [Name]. Sabar aja tiga hari lagi." ujar Ran lembut.

"Gak mau, Ran. Plisss ngomong sama dokternya biar gue dibolehin pulang hari ini." rengek [Name] memohon.

"Jangan, [Name]. Pastiin luka lo sembuh dulu." celetuk Rindou.

"Iya, kan belom sembuh banget. Nanti malah kenapa-kenapa." timpal Koko.

"Ini tuh udah mendingan banget! Gue gak masalah kok walau pulang tapi tetep bed rest istirahat dan dapet perawatan intensif, asal gak di rumah sakit. Plisss, gue bener-bener bosen." [Name] masih berusaha meyakinkan para eksekutif Bonten di depannya tersebut.

Ran menghela nafasnya. Ia tidak tega melihat wanita tersebut merengek. Setelah ia pikir-pikir lagi, mungkin ada baiknya [Name] memang dirawat di penthouse miliknya, agar semua orang bisa lebih mudah menjaga [Name].

"Hmm.. Oke, oke. Gue coba konsultasi dulu ya sama dokternya."

"Aww! Thank you, Haitani Ran!"

***

Sepi. Hanya kata itu yang dapat menggambarkan suasana tempat tinggal [Name] siang ini. Semua eksekutif Bonten sedang diberikan misi oleh Mikey, sehingga tidak ada yang bisa menemaninya di rumah.

LET ME BE YOURS [ SANZU HARUCHIYO X READER ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang