16. Something I pray you'll never know

863 132 15
                                    

Seorang wanita tengah berjalan menyusuri sebuah kuil bangunan tempat ibadah di salah satu Tokyo. Ia berdiri mengambil tempat di depan sebuah sesaji seraya menyatukan kedua telapak tangannya dan memejamkan mata, memanjatkan sebuah doa.

Suasana disekitar kuil kala itu terasa begitu tenang dengan beberapa orang juga yang tengah berdoa, menambah kesan syahdu dan khusyuk.

Dear God, what's right for me to do? There's no way out. I'll start now and it'll end up soon. I know too many sins that i've done and i don't deserve your blessing, but this is all I asked, take care of Sanzu Haruchiyo. Setiap kata terpanjat dalam diam di hati [Name].

"Jadi hari ini ambil cuti karena mau berdoa?" ucap Sanzu tiba-tiba yang muncul entah dari mana, membuat [Name] terlonjat kaget.

"Doa apa sih?" timpal Sanzu lagi.

"Umm.. apa ya???" jawab [Name] sambil pura-pura berpikir. Sanzu terkekeh kecil melihat tingkah kekasihnya.

"Mumpung cuti, do you want to do something fun?" tanya Sanzu.

"Menarik, asal gak ngebunuh orang ya? Aku bosen."

"Hmm.. Baru aja mau ngajakin nyulik dan nyiksa orang." Ya, kurang lebih begitulah percakapan Sanzu dan [Name] di tempat ibadah. Mungkin jika ada yang mendengar mereka, orang-orang akan langsung kabur ketakutan.

"Can we just do something like what normal couples do? Misalnya beli es krim dan duduk piknik di taman?"

"Sounds boring tapi karena kamu yang minta, oke aku kabulin." [Name] langsung sumringah mendengar jawaban Sanzu. Terkadang, ini yang dia impikan.

"Umm.. Tapi mumpung kita lagi disini, dihadapan Tuhan aku mau bilang——" Sanzu menghentikan kalimatnya sejenak sambil menatap [Name] tersenyum lalu menyentuh lembut pipi wanitanya.

"Having you by my side in this world is a blessing. Pada akhirnya, kamu akan pergi ke surga dan aku akan terjerumus di neraka. Jadi, kalau aku gak bisa bareng kamu di akhirat nanti, at least aku masih bisa selalu sama kamu di dunia ini. Jadi please, janji sama aku kalau kamu gak akan ninggalin aku?"

Tanpa disadari, pipi [Name] sudah basah mendengar Sanzu menyelesaikan kalimatnya. Hatinya terasa begitu sesak.

I don't know if this is a blessing or a curse. Batin [Name].

"Sanzu, stop ya. Ngomong apa sih? Gaya banget kriminal ngomongnya begitu." respon [Name] dengan berusaha membuat suaranya terdengar santai dan bergurau. Namun Sanzu hanya bergeming.

"[Name], aku serius." ucap Sanzu.

"Iyaaa, iya. Ih apasih mana ada aku ninggalin Sanzu? Ngedapetinnya aja susah. You're stuck with me, Sanzu Haruchiyo. Ahahahahah." jawab [Name].

"Fine by me. Gue rela stuck sama lo selamanya. Janji ya gak ninggalin gue? Di rumah Tuhan nih janjinya. Ingkar janji, masuk neraka loh."

"Ya gapapa. Di neraka kan sama Chiyo. Hehe." Sanzu langsung menjitak kecil kepala [Name].

Mereka pun berjalan beriringan keluar dari kuil tersebut. Memulai untuk menikmati hari libur mereka tanpa perkerjaan, sebagai pasangan normal yang sedang bertamasya bersama.

I'm sorry.. But I think we're really going to meet each other in hell..

____

TBC.

Hiiii. maaf banget yaaa kemarin sempat hiatus kurang lebih 1bulan lebih karena emang tugas lagi banyak bgt jd gak kepegang.. but i'm trying my best untuk selalu update!!!

makasih yaaa yang udah selalu nunggu dan vote cerita ini!!!! terharu!! luvvvv!!! thank you thank you thank you!!!!💖💖 boleh banget yaa saran mau happy ending, sad ending, atau naruh teori kalian nanti nextnya bakal gimana menurut klian ahahahahah!!!!!💖💖

LET ME BE YOURS [ SANZU HARUCHIYO X READER ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang