Keluar dari studio, tadinya mereka punya agenda mampir toko buku dulu dan makan siang, namun semuanya batal dan mereka memutuskan untuk segera ke parkiran.
Selama dijalan, penis Jaehyun sudah Taeyong bebaskan, sudah Taeyong genggam, berikan pijatan dan urutan ringan pada batang yang sudah begitu keras berdiri.
Tadinya, Taeyong menawarkan untuk menjaga penis Jaehyun di mulutnya selama perjalanan, namun Jaehyun tolak karena takut dia berujung nabrak orang, dia masih perlu fokusnya yang sudah tidak seberapa untuk pulang dengan selamat.
Sampai akhirnya Jaehyun parkir mobil di dalam garasi sebuah bangunan. Dia pastikan rem tangan sudah naik, kemudian dia lepas seat beltnya, untuk meraih Taeyong dan membawa temannya itu dalam ciuman singkat.
Dia minta Taeyong untuk segera lompat kebelakang, kemudian dia menyusul dan duduk di samping teman cantiknya itu.
Celana Taeyong sudah tanggal, sisa baju kaos hitam yang melekat menyedihkan. AC mobil masih menyala, tapi rasanya tetap hangat karena debaran nafsu mereka.
Jaehyun juga lepas celananya, dia taruh di kaki mobil agar tangan Taeyong bisa naik turun dengan bebas di atas penisnya. Sementara, tangannya mengusap vagina Taeyong yang basah tidak tertahankan.
"Sini, aku pangku," ujar Jaehyun, tahu kalau Taeyong belum kaya akan referensi posisi seks—yang mana bukan hal yang besar, dia dengan senang hati akan bantu, juga dengan amat sangat senang hati mau belajar bersama untuk menambah ilmu dengan cara nonton film porno bersama, atau sekedar eksplor bersama juga tidak apa-apa.
Taeyong duduk memunggungi Jaehyun, dia bersandar di dada bidang Jaehyun, dia bisa rasakan tegak penis Jaehyun terhimpit punggung dan perut berotot temannya itu.
Kaki Taeyong diposisikan untuk terbuka, menekuk dan bertumpu di atas jok, mengapit paha Jaehyun, dimana Taeyong bisa rasakan dia penuh terekspos, dingin ac mobil langsung menyerbu vaginanya; dia jadi merinding seketika:
"Kamu mau aku makan dulu atau langsung prep aja?"
"Terserah," balas Taeyong, "Ka Jaehyun maunya apa?"
"Mumpung uda gini, aku mau bikin kamu orgasme dulu. Tadi ketahan kan?"
"Mau bareng," kata Taeyong, "Mau pas penis Ka Jaehyun di dalem."
Jaehyun tertawa, "Yong, aku seneng banget kamu manggil aku Kakak," katanya, "Jadi, tenang, orgasme kamu ga sekali doang kok."
Jaehyun gerakkan tangannya mencengkram dagu Taeyong dan mencium Taeyong kasar, sementara tangan sebelahnya melesakkan dua jari yang seketika bikin tubuh Taeyong berjengit kaget.
Taeyong menganga, lolos desahannya begitu kencang, dimana langsung Jaehyun sumpal dengan lidahkan, dan tetap dua jarinya mengorek lubang kelaming si Lee.
Masih setia celana dalam di dalam rongga vagina Taeyong, dimana Taeyong mulai merasa nyeri, agaknya di dalam sana mulai lecet karena jari Jaehyun yang menggosok dinding sensitifnya dengan kasar tekstur kain thong itu. Paha Taeyong yang ditahan agar mengangkang selebar mungkin hanya mampu pasrah bergetar, merasakan dua jari Jaehyun menyelup masuk begitu dalam dan menggoda prostatnya sampai dia mabuk kepayang.
Lolos teriakan saat tangan Jaehyun yang di rahang turun menuju dada, menyubit kencang payudaranya yang masih bengkak dari gigitan gigi Jaehyun kemarin.
Pantat Taeyong naik turun drastis, mencoba menyamakan tempo cepat jari Jaehyun keluar masuk di liangnya, mengejar orgasme yang dia tahan sejak di bioskop tadi.
"AHH!" dia tarik rambut Jaehyun agar bebas bibirnya dari lumatan temannya itu, lolos teriakan penuh puasnya bebas, bersamaan semburan orgasme yang dia tahan entah sejak kapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
Fanfic[ROMANCE] [GENDERFLUID] secret, after secret, and a secret upon it. [!!] warning: - mature content (tag. penetrative sex, squirts, rough sex, deepthroating) please be wise before clicking this story, be aware of the tags given. if any of the war...