shaker

8.1K 259 12
                                    

Sekian, terima kasih.

Taeyong ingin segera hamburkan kertas yang sudah dia print semalam, setelah lepas sudah bebannya untuk presentasi tugas akhir yang telah dia kerjakan bersama partner kelompok paling membantu sejagad raya; Jaehyun.

"What's for lunch?"

"Anything!"

Jawabannya mengantarkan mereka berdua ke belahan wilayah lain, dimana Jaehyun perlu menyetir sekitar tiga jam perjalanan, sebelum akhirnya mereka sampai ke salah satu tempat makan seafood yang Jaehyun rekomendasikan.

Review singkat; terlalu enak untuk dia telan, sayang perutnya hanya mampu menampung sedikit dari seluruh hidangan yang ada. Dia harus ajak kedua orang tuanya untuk main ke tempat itu kapan-kapan.

Pemberhentian terakhir mereka adalah sebuah vila yang berdiri sendirian, menghadap ke hamparan laut lepas, menanti kehadian mereka.

Bangunan bercat putih itu seakan tersenyum riang, apalagi saat Jaehyun putar kunci dan buka pintu, hangat suasana di dalamnya menyurak begitu riuh. Rupanya, banyak episode yang Taeyong lewati karena nyatanya dia pun sama terkejutnya saat Jaehyun arahkan dia masuk ke sebuah rumah berinterior apik.

Surprise.

"Surprise!" Kecupan di puncak kepalanya membuat Taeyong kian mematung, "Aku uda minta izin buat kamu nginep bareng aku semalem, kalau mau perpanjang izin sendiri, ya?" begitulah kata Jaehyun, lelaki yang kini sibuk angkut barang dari bagasi mobil ke ruang tengah.

Jaehyun penuh persiapan sementara Taeyong masih menganga dengan sadar yang tidak seberapa.

"We- what?"

"Shall we go to the beach?"

"Huh?"

"Or- you wanna take a nap? Kamarnya di atas."

"Jaehyun- hold on-" Taeyong gelagapan, masih dilanda kaget yang berdebur kencang.

Rumah itu tidak seberapa besarnya, di lantai satu ada ruang tengah yang berisikan televisi, meja kecil dengan karpet yang tergelar dibawahnya, lalu tidak jauh dari sana ada meja makan dan dapur mini yang kalau boleh dikata punya perlengkapan yang cukup untuk mereka masak. Di lantai dua, Taeyong yakini disanalah kamar tidur, kamar mandi, dan entah apa lagi.

Kalau tadi dia hendak cari tas untuk bantu Jaehyun tata barang bawaan mereka, sekarang dia sibuk cari alasan untuk naik ke atas saat lihat barang bawaan mereka sudah tidak lagi tergeletak di ruang tengah dengan mengenaskan, entah sejak kapan Jaehyun mondar-manding membersihkan area, tidak biarkan suasana nyaman absen terlalu lama.

Taeyong naik ke tangga kayu yang dibuat agak spiral, dia langsung disapa satu kamar tidur raksasa, dengan balkon terbuka yang jika berdiri disana maka langsung habis diterpa angin pantai, dan di pojok kanan sanalah kamar mandi yang dari tadi dia pertanyakan keberadaannya.

Ada dua tas yang Jaehyun bawa, satu gendut terisi penuh, satu pagi tidak seberapa.

Sementara Taeyong hanya bawa tas kuliah berisikan laptop saja.

"Jaehyun?" sorak Taeyong memanggil dari atas dan langsung dijawab oleh Jaehyun yang entah sedang apa di bawah sana.

Kaki Taeyong sibuk turun tangga; mendapati Jaehyun berdiri di depan lemari pendingin dan tengah memasukkan minuman-minuman ke dalamnya.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang