breathtaking

13.3K 328 21
                                    

Taeyong tidak bisa hadir sesuai janji yang telah mereka bikin dan Jaehyun tidak punya pilihan lain selain bilang iya dan duduk di sofa tunggal kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















Taeyong tidak bisa hadir sesuai janji yang telah mereka bikin dan Jaehyun tidak punya pilihan lain selain bilang iya dan duduk di sofa tunggal kamarnya.

Lewat pesan singkat, Taeyong membatalkan pertemuan mereka- yang seharusnya bukanlah hal besar, dia tidak perlu merenggut dan jadi terganggu suasana hatinya.

Tapi, Taeyong janji untuk datang hari ini, setelah temannya itu menyelesaikan jadwal kelasnya.

Jaehyun tatap layar ponselnya lekat-lekat, dia sendiri bingung apa yang dia tunggu- ralat, tepatnya, alasan mengapa dia menunggu pesan dari Taeyong segiat itu.

Entah pesan apa yang sebenarnya dia nanti, apakah menunggu Taeyong membatalkan pertemuan mereka lagi atau menanti Taeyong mengumumkan bahwa anak itu sama tidak sabarnya dengan dirinya untuk mereka saling bertemu.

Jemari Jaehyun mengetuk bingkai pintu jendela yang telah dia buka lebar-lebar agar asap rokok yang tadi dia hembuskan tidak mengendap di dalam kamar.

Dia terganggu risau tak berujung, jemarinya bergerak meraih buku secara acak, apa saja yang tertangkap mata, untuk dia buka tanpa ada keinginan untuk dia baca dan cerna, dan mengistirahatkan punggung yang dari tadi berdiri mondar-mandir menanti Taeyong yang tidak kunjung muncul dihadapannya dengan duduk di atas sofa.

Empuk bantalan sofa membentur bokongnya, tulang belakangnya yang lelah tegak menopang tubuh juga seketika merasa lega. Mata Jaehyun malas membaca baris demi baris buku-buku apa ini? Dia bahkan tidak ingat pernah beli.

Jadi, Jaehyun letakkan lembar buku yang terbuka itu untuk duduk di atas wajahnya yang menengadah lelah, hidungnya tertutup aroma khas lembar halaman, rasanya-

"Jaehyun?"

- menyesakkan.

Terkesiap, "Masuk!" buku yang tadi memeluk wajahnya langsung jatuh saat dia tegakkan punggungnya, matanya membulat sempurna penuh antusias, bahkan tidak sadar jantungnya ikut berdegup kencang kala dia lihat kenob pintu kamarnya diputar dari luar.

Lalu, menampilkan Taeyong yang telah dari tadi dia damba kehadirannya.

"Hai?"

"Hai."

Bad greeting and both of them fully aware of it.

Jaehyun menjulurkan tangannya yang dengan bingung Taeyong raih tanpa tanya, dia tarik Taeyong untuk berdiri mendekat, tepat di ujung dengkulnya, "Cape?"

Taeyong terkekeh, menggeleng, "Cuma satu mata kuliah," ucapnya.

"Waiting for you feels like forever," ujar Jaehyun, lengkap dengan helaan nafas panjangnya, "Sini."

Dia tepuk pahanya, dua kali, dan Taeyong dengan patuh memisahkan dua paha untuk duduk diatas paha Jaehyun, mengapit kaki panjang si Jung.

Seakan tersetel otomatis siapa Jaehyun bagi kepalanya, dia layu di atas dada Jaehyun, bersandar melepas lelah yang dia pikul di bahu.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang