Malam harinya, Haechan menelepon Mark.
"Mark, lo udah di rumah ga?"
"Gue masih dijalan mau pulang nih, kenapa ?"
"Ntar lo datang ke rumah ya.Ada yang mau gua bilang."
"Sekarang aja kaliii bilangnya. Masa gue yang ke rumah lo. Yang perlu siapa?"
"Dih ni anak mulai nih kulkas mode on nya. Lo besok bimbingan jam berapa?"
"Mm..besok lagi ngga ada jadwal bimbingan sih. Dosen gue punya jadwal padat soalnya besok."
"Kebetulan bangetttt. Hah. Lega gua."
"Kenapa sih?"
"Besok kan gua ada jadwal bimbingan pagi lagi nih. Si Lea di rumah ngga ada yang jagain. Gua nitip dia lagi yak."
"Chan lu bener-bener ya. Suruh Hanna aja jagain si Lea. Hanna kan udah hampir selesai tuh skripsinya."
"Ngga bisa. Hanna sibuk juga...ngajarin gue kalo skripsi gue di revisi lagi."
"Wah Chan jangan mentang-mentang cewe lo ya. Mau lo ngga dapat restu dari gue?"
"Dihh lo kan cuma sepupunya. Minta restu ya sama orangtua nya kali Mark. Jangan bego-bego amat deh."
"Eh- apa? lo bilang gue bego?"
"Ngga. Ngga. Mark Lee pinter lah. Ya kali orang kayak lo bego. He..he.. oke sip ya Mark? Gua minta tolong banget ni."
"Yaudah ! Tapi lo jangan lama lamain juga pulangnya, mentang-mentang gue besok lagi ngga ada bimbingan. Awas aja."
"Ia iaa siappp! Bro gua emang terbaik banget dah! Oh ia, besok juga jadwal dia ke psikiater. Jangan lupa anterin dia ya."
"Mm. Oh ia, ngomongin psikiater, Lea selain ada traumanya emangnya ada apa lagi yang buat dia terganggu?"
"Dia anxiety juga Mark. Makanya dia sebenarnya ngga bisa ditinggalin sendirian kalau kondisi dia lagi ngga baik. Soalnya dia kalau udah gelisah , pikirannya pasti kalut banget dan berujung nangis tiba-tiba, jambak rambutnya sendiri juga."
"Hah?Seriusan? Berarti udah lumayan parah dong?"
"Ya mangkanya itu karna punya trauma sama anxiety, dia dari SMA itu udah dibawa konsultasi ke psikiater. Yaudah deh ya, kayaknya si Lea manggil gue. Gua besok ke kampus jam 9 ya. Thank you bro!"
*Ended call*
***
Jaehyun setelah diperbolehkan pulang dari rumah sakit langsung pergi ke rumah nya, ditemani oleh Johnny. Jaehyun begitu sampai, langsung menekan sandi pintu rumahnya. Sedangkan Johnny menunggu di dalam mobil.
*ckliiik
"Jae? Kamu pulang?"panggil Papa nya yang sedang mengobrol santai dengan Mama tirinya.
"Aku kesini cuma mau ambil sisa semua barang-barangku Pa."ucap Jaehyun dengan ketus lalu langsung menuju kamarnya.
"Jae. Papa kasih kamu waktu selama dua minggu kalo kamu ngga pulang kesini, Papa akan blokir atm dan kartu kredit kamu! Ingat itu!"bentak Papanya.
"Aku bilang aku ngga akan kembali kesini!"seru Jaehyun.
Papanya tampak menahan amarahnya.
"Jaehyun, kamu makan dulu ya?"kata Mama tirinya.
Jaehyun sedikitpun tidak menggubrisnya. Setelah Jaehyun selesai memasukkan pakaian dan berkas-berkasnya ke dalam kopernya, ia langsung bergegas pergi.
"Jae ini udah Mama siapkan makanan untu- "
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS (END)
FanfictionKisah seorang gadis bernama Elleanor Callista yang mengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Kemudian terjebak dalam hubungan yang toxic bersama kekasihnya, bernama Jung Jaehyun. Saat masa student exchange nya di Seoul, ia bertemu dengan seora...