Saat Lea masih menunggu busway di halte, ada seseorang yang menghampirinya dan duduk disampingnya.
Lea pun menoleh kesamping dengan wajah terkejutnya.
"J- Jaehyun?"
"Baru pulang dari kampus? Kenapa bisa pulang sampai malam begini?"tanya Jaehyun tanpa menatap Lea.
"I- iya aku banyak ketinggalan tugas dan projek, jadi aku ngerjain semuanya tadi di perpus sampai tuntas.."ucap Lea.
"Sebelum sebelumnya kemana aja? Kenapa kamu ngga pernah ngangkat telfon aku?"tanya Jaehyun dengan raut wajahnya yang tampak kecewa.
"Maaf Jae..aku.."
"Tchh, kita lucu ya kalau dipikir-pikir. In a relationship, tapi jarang komunikasian. Apalagi kamu akhir-akhir ini banyak menghindar dari aku. Kita baik-baik aja, sebelum kamu ketemu dan kenal sama sepupu Haechan, si Mark itu. Ini bukan diri kamu yang aku kenal dulu."keluh Jaehyun.
Tentu Lea sadar betul kalau dirinya memang sedang menjauh dari Jaehyun. Bahkan psikiaternya juga meminta demikian.
Dengan mengatakan 'Ini bukan diri kamu yang aku kenal dulu?' Lea hanya tersenyum kecut mendengar perkataan kekasihnya itu. Bukankah dirinya yang harus mengatakan seperti itu? Apakah ini sebanding dengan perlakuan Jaehyun yang selama ini bermain dibelakangnya? Terlebih lagi menjadi salah satu penyebab trauma Lea semakin kontras? Tentu saja itu semua belum seberapa dengan yang dirasakan dan ditanggung Lea sendirian.
"Aku rindu banget sama kamu. Apa kamu ngga ngerasain hal yang sama? Setelah kita beberapa hari ngga ketemu?"ucap Lea mengalihkan pembicaraan.
Lea pun memeluk Jaehyun dengan bermaksud mengalihkan perhatian Jaehyun.
Jaehyun yang tadinya ingin mengintrogasi Lea seketika luluh saat sang kekasih memeluknya dan ia pun mengurungkan niatnya.
"Besok Valentine kan sekaligus ulangtahun kamu juga? Kita ke pantai yuk ngerayain nya. Jeju kayaknya kejauhan deh. Busan aja ya, pantainya ngga kalah cantik katanya. Udah lama rasanya kita ngga quality time bareng. Mm..sekalian ada beberapa hal yang harus aku bilang ke kamu Jae.."ucap Lea dipelukan Jaehyun.
"De- dengan senang hati, sayang. Kamu mau kita berangkat jam berapa?"tanya Jaehyun yang masih sedikit tak menyangka dengan perkataan Lea barusan yang ingin mengajaknya quality time.
"Mm..aku ada jadwal kuliah di jam 11. Jadi sekitaran jam 1 aja ya berangkatnya."kata Lea seraya menatap wajah Jaehyun dan melepas pelukannya.
"Oke, baik tuan putri. Besok aku jemput ke dorm ya sayang."ujar Jaehyun excited.
Lea pun tersenyum menganggukkan kepalanya.
"Ya udah, yuk. Aku antar kamu pulang ke dorm."ajak Jaehyun.
Lea pun menurut dan masuk ke mobil Jaehyun.
"Oke. Mungkin saat ini dan besok adalah waktu yang tepat untuk mulai mengakhiri semuanya. Maafin aku Jae, aku benar-benar ngga bisa lagi ngelanjutin hubungan kita. Keadaan kita yang buat semua ngga bisa dibalikin lagi seperti awal."ucap Lea dalam hati.
Malam itupun Lea diantar pulang oleh Jaehyun.
Dari kejauhan, Mark ternyata sedari tadi melihat kebersamaan Lea dan Jaehyun. Ia menghela nafasnya dengan kasar dan menendang batu yang ada dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS (END)
FanfictionKisah seorang gadis bernama Elleanor Callista yang mengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Kemudian terjebak dalam hubungan yang toxic bersama kekasihnya, bernama Jung Jaehyun. Saat masa student exchange nya di Seoul, ia bertemu dengan seora...