SILENT READER DILARANG MASUK😼
Check it out!
**
Sejak Lea mendengar percakapan Haechan dan Mark, ia tidak mengizinkan seorang pun masuk ke kamarnya. Ia bisa mendengar suara Mark yang mebujuknya untuk membuka pintu dan meminta nya untuk mendengar penjelasannya. Tapi Lea memilih untuk mengabaikannya.
Padahal Lea hanya ingin pulang ke Indonesia dengan perasaan yang tenang, tetapi perkataan Mark tadi membuat hatinya terluka.
Air matanya terus membasahi pipinya. Pikiran nya menjadi berkecamuk memikirkan semua hal dan bentuk perhatian yang pernah Mark berikan padanya.
"Berarti selama ini..Mark perhatian ke aku cuma karena kasian..?"lirih Lea sesegukan.
-
Papa dan Mama Haechan terlihat bingung melihat Mark dan Haechan yang sedari tadi berdiri didepan pintu kamar Lea.
"Lea nya kenapa Chan?"tanya Mama Haechan.
"Panjang Ma ceritanya."jawab Haechan singkat.
"Mark. Gue ga bisa jamin ya si Lea bakal bersikap gimana lagi ke elo setelah ini. Dia pasti kecewa banget sama lo. Ini udah ranah kalian berdua. Jadi gue angkat tangan deh."ujar Haechan.
Mark sudah tampak frustasi dengan mengacak rambutnya asal.
"Penerbangan Lea besok jam berapa?"tanya Mark.
"Jam setengah 9 pagi. Percuma. Lo juga gabisa nyamperin dia. Mana mungkin dikasih izin sama atasan kita. Makanya gue ngga ikut nganterin dia. Cuma Papa sama Mama aja besok yang nganterin Lea."jelas Haechan.
"Yaudah deh kalau gitu. Gue mau nitip notes book sama aromatheraphy roller ini aja. Tolong kasih ke dia ya Chan. Gue pulang dulu. Om, Tante, Mark pamit ya!"ucap Mark.
"Iya Mark. Hati-hati!",
***
Pagi subuhnya, Lea diantar oleh Om dan Tante nya ke dorm, karena titik keberangkatan para student exchange harus start dari dorm mereka dan harus berangkat bersama-sama.
Saat Lea sedang memakai sneakers nya, Haechan diam-diam memasukkan barang yang dititipkan Mark tadi malam ke dalam ransel Lea. Karena Haechan tahu, Lea pasti akan menolak pemberian Mark jika ia memberikannya secara langsung.
"Lea udah siap Om, Tante."ucap Lea.
"Oke yuk berangkat.",
"Chan. Gue balik ya. Makasih buat kebaikan lo selama gue disini."kata Lea.
"Iyaa okee. Kalo kesepian telfon gue."ujar Haechan.
"Dih kesepian tinggal nongkrong kali sama temen-temen."balas Lea sarkas.
"Emang lo punya temen? Elahh gue tau kali lo ga punya temen."sindir Haechan.
"Haechan...."sambar Mama Haechan mengingatkan.
"Hehe. Ia maap maap. Yaudah gih sana. Bye Lea...jangan kangen sama gue yak."goda Haechan.
"Najis."celetuk Lea.
***
@SM.EntHaechan kelihatan bingung melihat Mark yang tampak buru-buru mengedit instrumental yang barusan diminta produser untuk dikerjakan.
"Lo kenapa buru-buru gitu?"tanya Haechan.
"Gue mau nyusul Lea ke bandara abis ini."jawab Mark.
Haechan pun melihat jam tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS (END)
FanfictionKisah seorang gadis bernama Elleanor Callista yang mengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Kemudian terjebak dalam hubungan yang toxic bersama kekasihnya, bernama Jung Jaehyun. Saat masa student exchange nya di Seoul, ia bertemu dengan seora...