28. Till' We Met Again🌵

41 5 4
                                    

Mark dan Lea baru saja sampai di padang rerumputan Dandelions, yang tampaknya sudah dijadikan Mark sebagai tempat favoritnya bersama Lea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark dan Lea baru saja sampai di padang rerumputan Dandelions, yang tampaknya sudah dijadikan Mark sebagai tempat favoritnya bersama Lea. Namun tampaknya semua Dandelions sudah ditumpuki oleh salju, juga lalang lalang diantaranya.

Setiap Sabtu, Mark tidak masuk kerja dan untuk itu ia mengajak Lea untuk sekedar refreshing. Lagi pula ia sudah berjanji untuk mengajak Lea kembali ke tempat ini. Mark juga membawakan pizza kesukaan Lea.

"Gimana sejauh ini intern di SM? Seru ngga?"tanya Lea seraya melahap pizza nya.

"Mm..seru sih. Banyak challenge nya, banyak dapet pengetahuan baru juga. Tapi kayaknya jenjang karirnya ngga semudah itu deh. Untuk jadi produser musik itu mesti banyak pengalaman dan harus rajin ngehasilin karya."ucap Mark sambil mengunyah pizza.

"Berarti kamu harus berusaha keras buat nunjukin bakat kamu perlahan-lahan selama jadi intern ini ke mereka. Kalau ada aja satu orang yang amazed sama karya kamu dan itu berhasil, pasti dia akan nyeritain ke semua temen-temen nya dari mulut ke mulut."ujar Lea.

"Aku bakal berusaha segigih mungkin. Oh ia, kamu..mau balik ke Indonesia ya? Kapan?"tanya Mark.

"Iya nih. Besok."jawab Lea.

"Terus..kamu sendirian dong dirumah sana? Are you okay with that?"tanya Mark lagi.

"Okay lah Mark. Aku tuh uda biasa sendiri. Lagian masih ada keluarga dari Papa juga disana yang ngga begitu jauh dari rumah Papa."ucap Lea.

"How about your feeling? I mean your trauma or anxiety. Sejauh ini masih suka ke trigger lagi ngga?"

"Udah ngga lagi tuh. Selama ngga ada kejadian serupa yang nimpa aku, itu ga bakal kambuh lagi trauma nya. But I'm not sure with the anxiety."ujar Lea.

"Why? Is it comes again, lately?"tanya Mark khawatir.

"Ngga. Aku cuma khawatir anxiety bakal dateng kalo ntar aku udah pergi dan kita udah ngga bisa ketemu lagi dan jadinya kangen deh. Trus anxiety."ucap Lea dengan polosnya.

Mark pun tertawa geli.

"Apa'an sih. Masa kangen aja bisa anxiety."kata Mark menahan tawa nya.

"Soalnya kangen nya kangen berat, Mark."ucap Lea usil.

"Tapi kamu sadar ngga sih? Maaf ya agak bahas ini. Waktu mendiang Papa kamu bersimbah darah, kamu berani loh pada saat itu. Yang aku tau, kamu juga trauma ngeliat darah juga kan?"kata Mark mengingatkan.

Lea seketika mengingat kejadian itu kembali. Dan dirinya sendiri pun benar-benar tidak sadar kalau ia benar-benar mengalami keajaiban itu.

"Iya juga ya..berarti? aku udah ngga trauma liat darah lagi???"

Mark pun mengangguk tersenyum tulus.

"Mark, tapi aku awalnya agak ragu dan takut tau. Setelah kamu bilang 'kamu harus nemenin Papa kamu' baru aku jadi kayak berani gitu."ucap Lea.

DANDELIONS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang