24. Kidnapped🌵

41 7 6
                                    


[Jangan lupa tap tap ⭐]

Mr.William tampak sedang sibuk bergelut dengan pikirannya seraya memainkan pulpen diatas meja kerjanya.

(Tok..tok..tok)

"Masuk."

"Permisi Pak. Receptionist mengatakan ada yang mencari Bapak. Atas nama Ahn Je won dari perusahaan Hanlim."

"Perusahaan Hanlim? Dia pasti suruhannya Jung Yunho. Jangan terima. Katakan saya sedang pergi perjalanan bisnis ke Singapur."

"Baik Pak."

Mr.William merasa ia harus memberitahu Jaehyun mengenai video cctv itu secepatnya. Ia merasa kasihan melihat Jaehyun dan menurutnya Jaehyun pantas mengetahui kebenaran dibalik kematian mendiang Mama nya.

Mr. William pun menelfon Jaehyun.

"Hallo. Ini Jaehyun?"

"Iya benar. Ini siapa ?"

"Jaehyun ini Papa nya Lea. Om William. Masih ingat kan?"

"Eh ia om. Masih kok. Ada apa om tiba-tiba nelfon?"

"Ini Jae. Ada hal penting dan sangat privasi yang harus om sampaikan ke kamu. Ini mengenai kematian mendiang Mama kamu."

"Hah? Me- mendiang Mama? Memangnya..om ada tahu apa ya?"

"Om harus mengatakan ini secepatnya. Sebelum Papa kamu melakukan berbagai cara untuk merebut video cctv yang ada di tangan om. Kamu masih ingat pertemuan CEO yang digelar di resto beberapa minggu yang lalu? Om ngga sengaja melihat sebuah flashdisk yang terjatuh dari kantong jas Papa kamu. Saat om buka isi flashdisknya. Ternyata itu rekaman cctv rooftop. Dan..Papa kamu sendiri Jae..yang..mendorong Mama kamu."

"A-ap..a? Om..bo-boleh kirim sama aku langsung ngga? Hikks..ak- aku selama ini juga curiga sama Papa. Cuma..cuma aku ngga punya bukti yang cukup om."

"Om bakal langsung kirim ke kamu copy-an nya. Tapi pastikan kamu jangan langsung kebawa emosi. Kamu harus bergerak perlahan kalau kamu mau ini sampai ke tangan polisi. Jaringan Papa kamu banyak dari petinggi- petinggi. Jadi make sure jangan bertindak implusif dulu."

-

Kedua mata Jaehyun memerah saat ia menyaksikan video cctv rooftop rumahnya. Kedua tangannya refleks ia kepal sendiri, rahangnya mengeras menahan emosinya. Jaehyun langsung menghentikan video itu. Ia tak kuasa melihatnya.

"AAAARGHHHHHH!", Jaehyun melempar sembarang gelas, botol beer dan buku-buku nya diatas meja dengan frustasi.

Yuta yang melihat itu langsung berlari menghampiri Jaehyun.

"Jae! Jaehyun lo kenapa?! Ada apa???"tanya Yuta panik.

Baru kali ini Yuta melihat Jaehyun menangis frustasi. Jaehyun meremas sisa pecahan botol yang ada di tangannya sendiri.

"Woi Jae! Lo udah gila ya! Lepasin ngga kaca-kaca nya!", Yuta langsung mendekati Jaehyun, namun Jaehyun menjauh.

"Tinggalin gue sendiri."ucap Jaehyun.

"Tangan lo berdarah bangsat!"

"TINGGALIN GUE SENDIRI!"bentak Jaehyun.

Yuta menyerah dengan sifat keras kepalanya Jaehyun. Ia akhirnya meninggalkan Jaehyun sendiri. Namun setelahnya, Yuta segera menelfon Johnny untuk datang ke apartemennya membawa P3K. Karena di apartemen nya sama sekali tidak ada obat luka.

-

Mr.Jung baru saja menyelesaikan meeting dengan para staff nya. Ia langsung kepikiran dengan Pak Ahn yang ia minta untuk meminta flashdisk itu dari Mr.William.

DANDELIONS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang