12 - Miss-ing

513 51 6
                                    

Matahari pagi itu sedikit malu-malu, sinarnya terselimut awan hitam yang sedari tadi menggantung di langit entah akan turun hujan atau badai.

Gulf yang baru selesai mandi langsung memeriksa handphonenya. Memulai panggilan untuk menanyakan keberadaan Bright karena semalaman pemuda itu tidak kembali ke kamar.

Beberapa kali Gulf mencoba menelpon tapi tidak ada jawaban. Gusar dia melemparkan handphone nya itu ke atas tempat tidur.

"Ting... ting..."

Bunyi handphone mengejutkan Gulf yang sontak melemparkan handuk yang ada di lehernya. Dia meraih benda kecil itu dan menjawabnya.

"Halo?"

"Halo P'Gulf?"

Gulf terdiam sepersekian detik, mencoba mencerna suara siapa ini.

"..iya, ini dengan siapa ya?"

"Aku Jan. Apa P'Mew ada diasrama? Aku kerumahnya dan dia tidak ada. Orang tuanya pun tidak bisa menghubungi dia" sambung Jan sedikit panik dari ujung telpon

"Mew? Maksudmu pemuda aneh semalam?" Emosi Gulf perlahan naik, dia kemudian menatap kotak pemberian Mew semalam

"Semalam? Ah iya yang di rumah sakit. Apa dia ada di asrama kalian?"

"KALIAN? INI ASRAMAKU, BUKAN ASRAMA KITA" bentak Gulf sedikit kasar

"Apa yang P'Gulf katakan. Itu asrama kalian berdua, kamar kalian berdua. Apa disana tidak ada barang-barang milik P'Mew yang tersisa?"

"Dengar Ja..n? Aku sama sekali tidak kenal dengan kamu dan Mew. Semalam dia datang ke kamarku, dan aku mengusirnya, dan ku pertegas lagi, ini bukan asrama dia!"

Setelah mengatakan itu Gulf langsung menutup telpon dan melemparkan handphone miliknya. Dia nampak sangat kesal bukan main. Segera dia meraih kotak kecil pemberian Mew dan akan membuangnya ke dalam toilet.

Namun baru saja Gulf membuka penutup toilet itu, matanya melihat tabung tempat sikat gigi di depan cermin. Disana ada dua buah sikat gigi dengan berbeda warna, dan disampingnya ada krim pencukur bulu yang sangat asing, dia tidak menggunakan itu. Digenggam nya kotak kecil itu erat, dia mengurungkan niatnya itu dan kembali ketempat tidur.

Sudah lumayan lama Gulf hanya memainkan kotak kecil itu ditangannya. Tubuh bugarnya yang tidak tertutup apapun ia abaikan, bahkan angin dingin dari celah jendela yang masuk juga tidak ia hiraukan.

Ada rasa penasaran dihati Gulf saat menimang kotak kecil itu. Sebenarnya dia sangat tau isi kotak itu adalah sebuah perhiasan, namun kenapa orang yang paling ia tidak suka memberikan itu kepadanya.

Dia kemudian melihat sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya. Dia mencoba mengingat cincin apa yang ia pakai itu. Cincin biasa atau kan sebuah cicin pasangan. Tapi selama ini dia tidak pernah melihat Bright memakai cincin yang sama sepertinya ini.

"Tok... tok.."

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Gulf. "Siapaa??" Teriaknya

"Gulf ini gue Mean"

Gulf berjalan menuju pintu, dibukanya pintu itu dan terlihat Mean yang tengah panik.

"Kenapa lo?" Tanya Gulf bingung

Mean masuk menerobos tubuh Gulf kemudian menyusuri kamar itu mencari cari sesuatu.

Gulf yang bingun kemudian menyusul temannya itu yang nampak bingung mencari sesuatu. "Woy gue bilang kenapa, apa yang lo cari di kamar gue?"

Mean menatap Gulf lurus. "Mew datang kesini nggak?"

Gulf berdecak. "Mew lagi? Lo udah orang kedua yang nanya Mew disini. Jelas-jelas ini kamar gue, ngapain lo cari Mew disini"

I Love U Ma Little Boy (Can you see my sign Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang