Senja mulai menyapa, beberapa siswa mulai berhamburan keluar dari kelas. Begitupun dengan Gulf dan Mean, mereka berdua pun berjalan beriringan menuju asrama.
"Gue pisah disini aja yah" seru Gulf saat mereka tiba di halaman kampus dengan air mancur dan beberapa bangku taman
Mean tersenyum jahil "Salam buat Mew deh kalo gitu. Gue duluan yah"
Gulf yang malu segera menendang pantat Mean mencoba mengusirnya.
Gulf pun duduk disalah satu bangku taman. Belum juga satu menit, dua gadis dengan pakaian lumayan sexy datang menghampirinya membawakan satu boba kesukaannya.
"Ma..kasih?"
Gadis-gadis itu hanya tersenyum kemudian pergi meninggalkan Gulf saat boba yang mereka bawa berpindah tangan.
Gulf heran, dia meletakan boba itu disampingnya. Kini perhatiannya ada pada handphone miliknya.
Gulf
Aku sudah disini, kamu masih lama?Tidak ada balasan dari pesannya. Beberapa menit bahkan sampai 30 menit berlalu, balasan bahkan Mew sendiri tidak terlihat olehnya.
Gulf yang berfikir kalau Mew ada kelas tambahan memilih untuk menunggu kekasihnya itu lebih lama. Walau malam sebentar lagi datang, dan nyamuk mulai menyerang tubuhnya, dia tetap duduk sembari memainkan boba yang tadi ia dapat hingga mencair.
"Gulf?"
Suara seseorang datang menghampirinya.
"Oh, hai Bright"
Bright duduk disebelah Gulf. Dia meletakan tas punggunya di kursi.
"Ngapain kamu disini sendirian?"
Gulf bingung harus menjawab apa.
"Nunggu pacar?" tanya Bright yang langsung membuat Gulf gugup bukan main.
"Hey.. ayolah. Gue emang anak baru disini, tapi gue tau kalo lo sama cowok tinggi dari jurusan mesin itu pacaran" jelas Bright mencoba mencairkan suasana.
Gulf tambah kaget dibuatnya. Dia pikir yang tau dirinya dan Mew berkencan hanya Mean dan Plan. Tapi ternyata ada yang sudah tau itu semua.
Bright menepuk pundak Gulf pelan "Kenapa, malu pacaran sama cowok?"
Gulf masih terdiam seribu bahasa. Tatapan matanya lurus menatap wajah Bright. Keringat dingin menuruni wajahnya.
Bright mengambil sapu tangan miliknya dan mulai mengelap keringat yang ada di wajah Gulf. Gulf mencoba menghentikan tangan Bright di wajahnya, tapi pemuda itu memaksa.
"Lo gak usah sungkan sama gue. Apalagi malu. Gue sama kayak lo, gay" ucapnya
Lagi-lagi sepasang mata dari jauh mengawasi mereka. Mew berdiri di kegelapan malam menatap lurus kearah mereka. Matanya melihat tangan Bright dengan lihainya mengusap wajah kekasihnya. Marah dan kecewa kini memenuhi hatinya. Setelah merasa semuanya sudah terlalu jelas, Mew pun pergi.
Sementara itu Gulf bangkit dari duduknya "Justru itu. Maksud gue, maaf gue harus segera pulang. Permisi"
Gulf segera pergi meninggalkan Bright sendirian. Dia menembus gelapnya malam menuju asramanya di ujung jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U Ma Little Boy (Can you see my sign Sequel)
Fanfiction"Menjadi milikmu sepenuhnya bukan termasuk impianku, tapi aku sangat bersyukur untuk semuanya..." - Mew ♡ Start 03 Maret 2020