Gulf terlihat merapihkan taplak meja yang sengaja ia tata dengan rapihnya sembari menaruh beberapa makanan yang ia beli di kantin bawah. Kepulan asap makanan yang masih panas membuat pemuda itu tersenyum bahagia. Aroma makanan yang enak bahkan seperti menggoda dia untuk mencicipinya. Dan alhasil, sebelum meja itu benar-benar tertata, entah sudah berapa kali tangan nya mencuil makanan-makanan itu dan memasukannya kedalam mulut.
Ditempat tidur, Mew masih terbaring dengan mata terlelap. Dada bidangnya terekspos dengan jelas, selimut yang ia kenakan hanya mampu menutupi bagian kakinya.
Sudah pukul 7 pagi, satu jam lagi mereka harus sudah berada di kelas masing-masing. Tidak mau terlambat, Gulf pun mencoba membangunkan kekasihnya itu. Tentunya dengan lembut dan penuh cinta.
"Mew.. Mew..." ucap Gulf sembari membelai lembut rambut Mew
Dia pun duduk di pinggiran tempat tidur, tepat di atas kepala pemuda itu.
Mew yang ternyara sudah bangun memanfaatkan itu untuk menggoda kekasihnya. Dengan masih terpejam dia mengangkat kepalanya dan meletakannya di pangkuan Gulf.
"Mew..... berat. Sudah siang, sarapan dulu ayo" rengek Gulf sembari mencubit hidung mancung Mew
Mew yang merasa sesak nafas kemudian membuka matanya. Menatap pemuda di atasnya dengan seutas senyuman.
Bukannya bangun, Mew malah bermalas-malasan di pangkuan Gulf. Dia membenamkan wajahnya diantara kedua paha kecil Gulf, dan beberapa kali rambutnya menyentuh adik kecil Gulf.
"Mew... bangun. Nanti telat, ini hari pertama kita di semester ini"
Mew tidak menghiraukannya, dia terlalu asik menggoda kekasihnya itu.
Gulf yang kesal kemudian menjatuhkan kepala Mew ke tempat tidur, suara keras kepala yang menghantam kasur membuat Mew terpelanjat bangun.
"Rasain tuh, untung gak kena kayu" dengus Gulf.
Mew bangkit, kini hanya celana kolor yang menghiasi tubuhnya. Dengan berlari kecil dia segera memeluk tubuh Gulf dari belakang. Beberapa kali dia mendaratkan ciuman di leher kekasihnya itu.
"Mew..."
"Kenapa? Kamu suka kan?"
Gulf beberapa kali mengerang karena sentuhan demi sentuhan yang Mew berikan. Bahkan beberapa kali dia terpejam menikmati apa yang Mew lakukan.
"Tapi.. ahh... nanti kita telat... ahh..." ucap Gulf
Mew menghentikan kecupannya. "Persetan dengan kuliah. Aku mau Gulf" dia kemudian melanjutkan kecupannya.
"Mew... semalam kita udah tiga kali, aku lelah. Kita sarapan dulu kalo gitu, nanti setelah sarapan kita lakuin lagi"
Setelah mendengar ucapan Gulf, Mew kemudian melepaskan pelukannya dan berlari menuju kursi dan siap dengan sarapan yang sudah disiapkan Gulf.
"Janji yah. Abis makan kita lakuin lagi"
Gulf menoyor kepala Mew pelan "Janji"
Gulf duduk di hadapan Mew yang sudah melahap beberapa makanan yang tersaji. Pemuda itu nampak kerepotan dengan poni yang menutupi rambutnya.
Dengan lembut Gulf merapihkan rambut Mew yang berantakan, dia menata poni rambut Mew agar tidak menghalangi matanya. Mew tersenyum senang.
"Mew, apa kamu sesuka itu dengan telur mata sapi?"
Mew menatap Gulf lekat "Tentu. Aku sangat menyukainya. Tapi kalau disuruh memilih, aku lebih menyukai kamu, 100 persen" ucapnya kemudian meremas rambut Gulf dan mencak-acaknya.
"Mew...." teriak Gulf sembari menata rambutnya kembali. "Aku sudah susah payah menatanya, dan kamu merusaknya dengan sekali usapan"
"Gak usah di rapihin dulu dong, kan abis ini kita main lagi" ucap Mew sembari menatap Gulf dengan genit.
Sesuai janji, setelah Gulf merapihkan piring-piring bekas sarapan, Mew dengan sigap menerjang tubuh Gulf hingga keduanya ambruk di kasur. Kini Gulf yang memimpin, dia mulai mencium bibir Mew lembut, beberapa kali mereka saling bertukar ciuman.
Suasana kamar kembali panas. Entah sudah berapa kali mereka melakukannya selama liburan ini. Yang jelas baik Gulf atau Mew merasa bahagia. Mereka berharap kehangatan ini bertahan lama di hubungan mereka.
***
"Kamu antar aku sampai sini saja, sore nanyi kita bertemu lagi di kamar, okeh?" ucap Gulf sambil tersenyum kearah Mew
Sudah beberapa hari ini mereka menjadi teman satu kamar. Mean menyetujui permintaan pasangan yang sedang di mabuk kepayang ini, dia mengalah dan bertukar kamar dengan Mew.
Mew membelai rambut Gulf lembut. "Kalau ada apa-apa telpon aku yah"
"Pasti"
"Love you Gulf"
"Love you too Mew"
Setelah mengatakan itu Mew pergi menuju kelasnya. Beberapa kali dia melihat kekasihnya itu dan memberikan lambaian tangan. Begitu pun dengan Gulf, dia memilih berdiri melihat kekasihnya pergi dan kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas.
****
TBC
Hay semuanyaaa.. Mew-Gulf balik lagi nih, untuk chapter pertama segini dulu yah, gue janji chapter selanjutkan bakal panjang dan bikin baper kalian tentunya 🤭
Masih pada setia nungguin mereka kan? Harus dong yah, karena gue jamin cerita kali ini bakal lebih intens dan komplek. Hal yang gak kalian duga bakal gue keluarin di cerita ini, jadi tunggu dan support terus cerita gue yah... see you 💜🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U Ma Little Boy (Can you see my sign Sequel)
Fanfiction"Menjadi milikmu sepenuhnya bukan termasuk impianku, tapi aku sangat bersyukur untuk semuanya..." - Mew ♡ Start 03 Maret 2020