10 - Luka

1.4K 136 11
                                    

"P'Mew, kita mau kemana?"

Mobil hitam milik Mew melaju pelan menyusuri jalanan kota yang sedikit lengang, malam yang dingin memaksa Jan merapatkan jaket yang ia temukan di jok belakang mobil Mew ditubuhnya.

"Aku mau mengajakmu bertemu seseorang yang aku cintai" ucap Mew dengan tersenyum

"Cintai?" Mata Jan membulat, mulutnya terbuka, bahkan telinganya masih menerka kalau-kalau dia salah mendengar

"Pacarku" sambung Mew

Jan kini menarik tubuhnya untuk duduk lebih tegak. Perasaan gelisah seakan ada petir yang menyambar dalam hatinya kini ia rasakan. Perasaan suka kepada Mew membuat hatinya hancur saat dia mendengar kata Pacar.

"P'Mew masih dengan O?" tanya Jan penasaran

Mew menggeleng sembari tersenyum "Sudah lama aku berpisah dengan O, kali ini aku yakin kamu akan menyukainya, dia sama tampannya denganku" sambung Mew sembari tertawa

Jan mencoba memaksakan senyumannya, namun orang awam pin akan tau kalau dilubuk hatinya dia kecewa dan terluka. Harapan Mew berubah normal dan menyukai perempuan pupus sudah, kali ini siapa pemuda yang berhasil menjatuhkan orang disampingnya itu.

"Jan. Aku tau satu hal yang sebenarnya aku tidak mau ku katakan padamu" ucap Mew menatap wajah pucat Jan disampingnya

Jan menatap Mew yang kembali fokus mengemudi.

"Kamu masih menyimpan perasaan itu untukku kan? Aku tau Jan"

Jan menunduk malu, tangan mungilnya mencoba menghilangkan kegugupan dihatinya kini, ia mainkan jarinya menaik turunkan timeline instagram agar rasa gugupnya hilang.

"Tapi lagi-lagi aku minta maaf. Aku menyukaimu hanya sebatas teman, bahkan hanya sebatas adik dan kakak tidak lebih. Hatiku sudah aku jatuhkan pada pemuda yang mengajariku banyak hal kali ini. Aku sengaja mempertemukanmu dengannya agar kamu tau kenapa aku sangat menyukainya"

"P'Mew? Apakah ucapanmu itu tidak terlalu menyakitkan? Hatiku merasa ucapanmu itu seakan mendorongku keluar dari kehidupanmu. Adik kakak? Alasan yang sama seperti dulu" sambung Jan sedikit menaikan sudut alisnya.

"Aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja aku merasa kalau kamu terus menerus seperti ini, kamu sendiri yang akan terluka. Masih banyak pemuda sempurna diluar sana yang pantas mendapatkan cintamu itu"

"Aku tidak mau membahas ini lagi P'Mew, aku menyukaimu itu kehendakku, dan aku menjatuhkan hatiku padamu juga kehendakku, kalau pun aku sakit hati dan kecewa, sudah pasti itu konsekuensi yang mau tidak mau aku terima, aku tidak bisa menolaknya" jelas Jan

Seketika suasana dalam mobil kembali senyap, bunyi klakson dari kendaraan lain yang terdengar dari luar mobil satu-satunya suara yang ada disana. Mobil hitam itupun kembali melaju pelan menyusuri jalanan kota.

Beberapa menit kemudian mobil itu sudah terparkir dihalaman rumah sakit.

"Kita sudah sampai" ucap Mew mematikan mesin mobilnya

Mew turun kemudian memutar membukakan pintu untuk Jan.

"Kenapa P'Mew mengajakku kesini, apakah pacarmu sedang sakit?" tanya Jan bingung saat tau tujuan mereka adalah rumah sakit

"Benar. Pacarku sekarang sedang tidak sehat, dan mungkin masih tidak mengenaliku"

Jan bingung.

"Maksudnya?"

"Dia hilang ingatan. Sudah beberapa hari ini dia dirawat karna pengeroyokan, dan luka dikepalanya membuatnya hilang ingatan. Bahkan aku sendiri sudah tidak ada di ingatannya"

Jan menepuk bahu Mew pelan.

Setelah beberapa saat berbincang di parkiran rumah sakit, mereka pun masuk kedalam. Namun mata Mew menangkap sosok yang tidak asing dimatanya.

"Gulf?" ucapnya pelan saat matanya melihat Gulf, Mean dan Bright keluar dari rumah sakit.

"Mew?" ucap Mean sembari membawa tas Gulf yang ia slempangkan di lengannya

"Gulf? Kamu sudah boleh pulang?" tanya Mew mencoba menanyakan kabar pacarnya itu

"Lo lagi? Sudah keberapa kali gue usir lo supaya gak nemuin gue lagi!" dengus Gulf kasar

"Gulf, aku kesini ingin melihatmu, kamu pacarku apa itu salah?"

"Pacar lo bilang? Sekali lagi lo panggil gue pacar, gue gak segan-segan habisi lo pake tangan gue sendiri, paham lo?!"

Bright menarik tangan Mew menjauh.

Setelah cukup jauh, Bright melepaskan tangannya dan mulai berbicara empat mata dengan Mew.

"Gulf hari ini bisa pulang, tapi dia masih belum bisa inget lo siapa, jadi gue harap lo mau nunggu lagi lebih lama, gue janji sama lo bakal bantuin Gulf supaya ingatannya pulih" ucap Bright sembari mengusap bibirnya, di salam pikirannya setiap kali mulutnya mengucapkan nama Gulf, dia mengingat kejadian saat Gulf menciumnya.

"Lebih lama lo bilang? Kapan? Sampai Gulf lupa semuanya sama gue? Gak bisa Bright, apalagi sekarang yang dia tau kalau lo itu pacarnya. Gue cuma gak mau lo nantinya bakal suka sama Gulf. Dia pria naif yang butuh cinta, lama kelamaan saat ingatannya hilang, kalau yang disampingnya itu elo, dia bakal suka sama lo"

Bright terdiam

"Gue jamin itu gak bakal terjadi Mew. Gue udah punya pacar, dan gue sangat amat mencintai pacar gue, Gulf hanya teman buat gue gak lebih" sambung Bright menepuk pundak Mew pelan

Mew terdiam menatap manik mata Bright yang ada didepannya.

"Gue gak bisa percaya sama lo, tapi gue percaya sama Gulf, jadi bantu dia sebisa lo buat ingat kembali ingatan yang dia lupa" ucap Mew membalas tepukan pundak Bright.

***

TBC



Sawadaekhab meung...
Maaf udah lama gak up, gue lagi banyak kesibukan offline nih hahaha, maklum lah kerjaan yang gak bisa ditinggal hehe

Tapi semoga part ini cukup mengobati rasa penasaran kalian sama kelanjutan cinta Mew Gulf yah, walau part ini gue bikin gantung, tapi tenang masih ada part lainnya yang dijamin lebih seru lagi, see you next part meung, bye bye 👍🙏

I Love U Ma Little Boy (Can you see my sign Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang